PETRUS AKAN MENYANGKAL YESUS (Matius 26:30-35)
Lain dimulut, lain dihati! Manis dibibir, tapi bersilat lidah. Itu ungkapan untuk orang yang tidak tepat janji, tidak tulus, bermuka dua, munafik. Mulut dan hatinya berbeda. Zaman ini keadaan seperti itu dianggap biasa-biasa saja. Ada orang yang setia beribadah, namun tak menjaga lidahnya. Ia memuji Tuhannya, tetapi masih suka menghina dan berkata buruk tentang sesamanya. Dalam pembacaan kita, dengan tema: Petrus akan menyangkal Yesus, dikisahkan bahwa sesudah makan Paskah dengan para muridNya, mereka menyanyikan pujian lalu pergi ke Bukit Zaitun. Yesus menyampaikan apa yang akan terjadi ke depan. Yesus menyampaikan berita yang mengejutkan bahwa Ia akan mati dan disalibkan. Dan bahwa salah satu dari mereka akan mengkhianatinya. Bahwa mereka semua akan meninggalkannya. Para murid yang dipilih Yesus sendiri, mereka yang sudah meninggalkan segala – galanya demi ikut Yesus tapi mereka akan meninggalkanNya sendirian untuk menempuh jalan via dolorosa itu. Lalu Petrus, murid yang selalu menonjol, yang sangat dekat dengan Yesus, bisa dibilang Petrus ini orang kepercayaan, bestinya Yesus. Petrus murid yang tidak takut mengungkapkan isi pikirannya. Ia pernah berkata dengan lantang bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah yang hidup. Tapi pemahaman dan pengenalan Petrus tentang Yesus masih keliru. Petrus pikir Yesus itu Mesias yang akan membebaskan Israel dari kekuasaan Romawi. Sulit diterima oleh Petrus dan orang Yahudi bahwa Mesias harus menderita sengsara dan mati disalibkan. Petrus menolak penyataan Yesus. Dengan bangga Petrus katakan akan mati bersama dengan Yesus, bahkan imannya tak akan terguncang. Petrus sangat percaya diri. Tapi Yesus mengingatkan Petrus bahwa sebelum ayam berkokok, Petrus akan menyangkalNya tiga kali. Yesus memberi tahu Petrus bahwa sebelum ayam berkokok engkau akan berhenti beriman, engkau akan menolak, engkau akan ragu, engkau akan sesaat berhenti percaya, engkau akan menjadi batu sandungan, engkau akan meninggalkan-Ku.
Di hari – hari hidup kita saat ini, Tuhan sedang mencari orang-orang yang hatinya tulus. Tuhan sedang mencari orang-orang yang memiliki hati dan mulut yang tetap sama. Bila mulut dan hati kita berbeda, maka kita akan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Tetapi bila mulut dan hati kita sepakat, maka kemuliaan dan kuasa Tuhan akan tampak dalam hidup kita. Hai suami-suami, biarlah mulut dan hatimu sama. Bila engkau berkata mengasihi istrimu, biarlah engkaupun bertanggung jawab. Sebaliknya, bila engkau berbicara yang manis terhadap istrimu, janganlah engkau mengelabuinya. Hai anak – anak muda, biarlah mulut dan hatimu tidak berbeda, jangan bilang sayang papa dan mama tapi kelakuan buat mereka terus meneteskan air mata. Dari pengalaman Petrus kita belajar untuk rendah hati, mau mendengar suara Tuhan dan berdoa. Mengapa? Karena orang yang bersemangat dan sangat yakin dirinya beriman sekalipun jika tidak belajar untuk rendah hati mendengarkan suara Tuhan dan berdoa, tidak akan mampu menghadapi godaan, seperti murid-murid Yesus. Petrus penuh semangat dan sangat mencintai Yesus tapi tidak menyadari kelemahan sendiri. Mari meminta Tuhan menolong kita memperlengkapi kita dalam kelemahan kita. Kita hanya bisa setia jika besandar pada kasih karunia Tuhan bukan bersandar pada kekuatan kita sendiri. Kita belajar bahwa Allah adalah Allah yang setia. Meskipun para murid-murid-Nya meninggalkanNya, Ia tidak pernah meninggalkan mereka, tetapi Ia memberikan janji dan pengharapan kepada murid-murid-Nya. Kuncinya adalah berserah kepada Tuhan, jangan mengandalkan kehebatan diri sendiri. Kita membutuhkan kekuatan Tuhan. Kita harus percaya pada kuasa-Nya untuk melawan pertempuran rohani yang ada di depan kita. Kekuatan roh jahat dunia ini terlalu berat bagi kita dapat mengacaukan kesehatian dalam keluarga dalam jemaat. Petrus memang menyangkal Yesus 3 kali, tapi hidup Petrus pada akhirnya dipulihkan karena Petrus mau dipulihkan Tuhan. Jika hidup kita saat ini berantakan dengan berbagai persoalan, datang pada Yesus yang sanggup pulihkan kita. Jika kita gagal, jangan menyerah. Datanglah pada Yesus akui hidup kita yang penuh dosa, bertobat dan kembali kepadaNya. Ia dapat memulihkan kita seperti Petrus yang dipakai untuk menggembalakan umat Tuhan. Jadi mari pandang kepada Kristus dan salibNya. Teladani taat menderita sengsara sampai mati. Ketika kita ada dalam kelemahan – kelemahan diri, ketika kita ada dalam kondisi – kondisi yang mendesak, jangan andalakan kekuatan dan kesombongan kita, Tuhan tahu masa depan dan hari esok hidup kita. Hanya Yesus kawan yang sejati, Ia mendengar setiap doa, dalam kesusahan hidup, berserahlah padaNya. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati kita dengan firmanNya.
Belum ada Komentar untuk "PETRUS AKAN MENYANGKAL YESUS (Matius 26:30-35)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.