KHOTBAH 2: MENYATU DALAM PENGORBANAN KRISTUS (Matius 26:26-29)

Tidak ada kasih sejati tanpa pengorbanan. Pengorbanan artinnya tindakan memberikan sesuatu yang berharga kepada orang lain. Ada seorang anak kecil umur 5 tahun yang sakit dan ia membutuhkan transfusi darah. Satu-satunya donor yang cocok adalah kakaknya yang berumur 7 tahun. Dokter bertanya apakah sang kakak mau memberikan darahnya. Anak itu dengan polos menjawab, "Apakah saya akan mati jika memberikan darah saya?" Dokter menjelaskan bahwa ia hanya akan memberikan sebagian kecil darahnya, bukan semuanya. Dengan berani, sang kakak tetap bersedia membantu adiknya demi kasihnya kepada si adik. Setetes darah saja yang diberikan kepada orang lain saat donor darah itu sangat berharga. Yesus Jururselamat kita, tubuhnya terpecah darahNya tercurah, bukan setetes tapi seluruh darahnya bahkan nyawanya Ia korbankan untuk menebus dosa kita dan memberi kita kehidupan baru. Pengorbanan Yesus adalah pemberian diri Allah sendiri untuk keselamatan manusia. Apa yang dikorbankan Yesus yaitu tubuhnya dan darahNya. Seperti dalam pembacaan kita dengan tema: Menyatu dalam Pengorbanan Kristus. Kita bukan saja merenung dan menghayati pengorbanan Yesus dengan pikiran dan hati kita tetapi kita juga mesti menyatu dalam pengorbananNya. Ketika Yesus makan Paskah dengan murid-muridNya, ada hal yang berbeda dari makan Paskah sebagaimana biasanya dilakukan dalam tradisi Yahudi. Untuk orang Yahudi merayakan Paskah berarti merayakan kemerdekaan mereka dari perbudakan Mesir. Keluarga berkumpul, menceritakan ulang kisah itu, dan makan bersama untuk merayakan pembebasan Allah tersebut. Dengan berbuat demikian mereka menemukan jati diri mereka sebagai umat Tuhan pada tindakan kuasa pembebasan Allah. Yesus makan paskah dengan para muridNya, Yesus tidak memfokuskan Paskah pada tindakan pembebasan dari Allah dalam Perjanjian Lama, tetapi pada tindakan pembebasan yang akan dilakukan Yesus sendiri melalui kematian-Nya. Dalam perjamuan akhir bersama murid-murid-Nya, Ia menyebut roti itu sebagai tubuh-Nya dan anggur itu sebagai darah-Nya. Pembebasan yang akan dikerjakan Tuhan Yesus itu adalah pembebasan yang membuat orang lepas dari kuasa dan konsekuensi dosa.

 

Yesus mengucap berkat dan memecahkan roti (ay. 26). Roti yang melambangkan tubuh-Nya yang akan disalib dan menjadi berkat bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Panggilan kita untuk menyatu dalam pengorbanan Kristus adalah panggilan untuk berani menderita demi menjadi berkat bagi sesama. Hakekat kehidupan Yesus adalah penderitaan, maka setiap orang yang mengikut Yesus, setiap orang yang melayaniNya mesti bersedia menderita, menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus. Tubuh Tuhan Yesus satu, dipecah-pecahkan. Supaya setiap kita yang telah terpecah-pecah karena berbagai perbedaan suku bangsa, kepentingan, sosial ekonomi, dan latar belakang pendidikan dapat dipersatukan kembali. Lalu, Yesus juga mengucap syukur untuk isi cawan yaitu anggur yang merupakan lambang dari darah Yesus, darah perjanjian yang telah tercurah untuk pengampunan dosa setiap kita. Sebagai umat yang telah memperoleh keselamatan, marilah kita memaknai hidup untuk terus beriman kepada-Nya sehingga kita selalu berjalan dalam terang pengorbanan Yesus Kristus. Sebagaimana Yesus beranji, kelak akan ada perjamuan kasih karunia yang kekal bersama Tuhan. JanjiNya untuk keselamatan manusia telah digenapi melalui kematian Yesus Kristus. Maka setialah dalam iman kepada Yesus. Tidak ada keselamatan di luar Yesus. Jadilah pribadi – pribadi orang percaya yang menghargai pengorbanan Yesus. Janganlah menyia – nyiakan keselamatan dari Yesus. Milikilah iman yang teguh di dalam Yesus. Hiduplah bersehati  sebab Kristus sudah menyatukan kita dari berbagai perbedaan. Jika kita diberi tanggung jawab untuk melayani lakukanlah dengan setia, untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin. Tuhan memberkati.

 

 

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Komentar untuk "KHOTBAH 2: MENYATU DALAM PENGORBANAN KRISTUS (Matius 26:26-29)"

  1. Trimakasih sangat membantu dan sebagai panduan dalam memberitakan Firman Tuhan dalam Ibadah-Ibadah. GBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuhan memberkati,,, sukacita selalu melayani Tuhan

      Hapus

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

MATIUS 26:26-29: KUIS ALKITAB

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed