HUT 63 YPK: NASIHAT UNTUK MENCARI HIKMAT (Amsal 4:1-27)
Pada 8 Maret 1962, lahirlah YPK di Tanah Papua, sebagai buah dari Pekabaran Injil yang dimulai Ottow dan Geissler. Hari ini dalam usia 63 tahun bersama sebagai Gereja, kita bersyukur dan merenungkan bagian Firman Tuhan dalam Amsal 4:1-27 dengan Tema: Nasihat Untuk Mencari Hikmat. Apa yang dicari orang di dunia ini? Uang, Kekayaan, Kekuasaan, gelar akademik. Pengamsal memberi nasihat seperti seorang ayah kepada anaknya: perolehlah hikmat, berpeganglah pada didikan, jangan mengikuti jalan orang fasik, jagalah hati. Penulis Amsal menekankan betapa pentingnya mendengarkan, memperhatikan, dan berpegang kepada hikmat. Hikmat harus dipegang teguh, dijaga, dipelihara dan diteruskan dari satu generasi ke generasi lain. Di Tanah Papua, Pekabaran Injil dan pendidikan berjalan seiring. Oleh karena itu, YPK sebagai anak kandung GKI dan kita semua warga GKI mesti meminta Tuhan menuntun kita dengan hikmatNya. Amsal katakan semua bersumber dari hati sebagai pusat kehidupan. Hati sangat berperan penting dalam hidup kita. Hati menjadi tempat menyimpan segala sesuatu yang akan dilakukan. Apapun yang kita pikirkan semua berasal dari hati terlebih dahulu. Bahkan keinginan kita pun berasal dari hati terlebih dahulu. Betapa pentingnya hati sehingga firman Tuhan mengingatkan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan” (ayat 23). Hati ibarat sumber mata air, bila sumbernya kotor, maka kotorlah airnya, namun bila sumbernya bersih, maka bersihlah airnya. Kita mesti menjaga hati kita agar tetap bersih. Rupanya hati tidak dengan sendirinya bersih, kita harus menjaganya agar tidak tercemari.
Lebih lanjut Amsal katakan lalai dalam menjaga hati kita akan mengakibatkan kita menyimpang dari jalan yang aman dan terjebak dalam jerat pembinasaan. Jadi menjaga hati kita melebihi segala sesuatu menghasilkan hidup yang mantap pada jalan yang rata karena perkenan dan kasih karunia-Nya (ayat 25-27). Tema Perayaan HUT 63 YPK: Kasih Kristus menggerakkan kesehatian, persatuan kerjasama dan sinergitas dalam memwujudkan pendidikan yang bermutu dan berkarakter Kristus. Sub Tema: Pendidikan Kristen di Tanah Papua melahirkan Budaya Baru berbasis nilai – nilai kesehatian, ketekunan, kesetiaan dan ketaatan iman. Untuk mewujudkan itu semua perlu hati yang dijaga. Memang sulit bagi kita untuk mengendalikan hati kita, tetapi kita punya Allah yang tahu keterbatasan kita. Tuhan sanggup memulihkan hati kita, menyembuhkan yang terluka, membersihkan yang kotor dan mengembalikan yang tersesat. Oleh sebab kita harus menyediakan diri kita untuk siap dikoreksi dan dibentuk, serta diperbaharui oleh Tuhan. Isilah terus hati kita dengan Firman Tuhan. Tetaplah berada dalam persekutuan dengan Tuhan supaya kita memiliki hati yang terjaga yakni hati yang selalu bersyukur, hati yang selalu merindukan Tuhan, hati yang selalu memikirkan dan melakukan kebaikan, hati yang selalu giat untuk bekerja dan melayani Tuhan, hati yang memiliki kemurahan hati untuk terus memberi menopang pekerjaan Tuhan. Tuhan menolong YPK terus eksis dan berkarya, sebagaiman syair Lagu Mars YPK: BEKERJA KERAS, BERGERAK CEPAT, BERTINDAK TEPAT, SATUKAN IRAMA LANGKAHMU, JUJUR DALAM PENGABDIANMU, TINGGIKAN SULUH KASIH KRISTUS, JAYALAH, YPK SELAMANYA. YPK terus menjadi berkat, para alumni menjadi berkat. Tuhan memberkati kita dalam tanggung jawab pendidikan. Tuhan memberkati kita semua memelihara hikmat dalam keluarga. Dirgahayu YPK di Tanah Papua. Amin.
Belum ada Komentar untuk "HUT 63 YPK: NASIHAT UNTUK MENCARI HIKMAT (Amsal 4:1-27)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.