DI TAMAN GETSEMANI (Matius 26:36-46)

Setiap manusia pasti mengalami pergumulan hidup, tidak terkecuali Yesus. Pergumulan ini terjadi karena ada pertentangan antara menjalani hidup ini berdasarkan ego manusia dengan kehendak Allah. Pergumulan ini semakin intens bagi mereka yang hendak menjalani hidup ini tidak lagi berdasarkan kemauan diri sendiri, melainkan dalam kehendak Allah. Yesus mengalami hal ini ketika Dia berkata: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya” (ayat 38). Pergumulan apa yang Yesus alami, sehingga hati-Nya sedih, dan sangat sedih seakan mau mati rasanya? Ini pergumulan karena solidaritasNya dengan manusia. Yesus adalah seorang manusia, manusia sejati di hadirat Allah, yaitu manusia tanpa dosa. Tetapi Dia harus ikut menanggung dosa manusia yang lain. Dalam suatu jamuan malam bersama murid-murid-Nya, Yesus berkata: “Minumlah, kamu semua dari  cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa-dosa” (26: 27 – 28). Yesus sedih dan bergumul, karena yang Dia hadapi adalah kematian, sebab darah-Nya akan ditumpahkan untuk pengampunan dosa banyak orang. Upah dosa adalah maut, maka ketika Yesus solider dengan manusia, Ia pun akan mengalami kematian karena dosa. Kematian membuat hati Yesus sedih. Karena itu, Yesus berdoa dan memohon: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini berlalu dari hadapan-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (ayat 39). Dalam doa ini kita melihat ada ego manusia, yang harus ditaklukan oleh kehendak Allah. “biarlah cawan ini berlalu dari hadapan-Mu”, inilah ego manusia, inilah keinginan manusia Yesus, supaya cawan kematian itu Ia tidak jalani. Tetapi sebagai seorang yamg ada di dunia untuk menjalanji misi Allah, Yesus harus melakukan kehendak Allah, mati di kayu salib untuk mengampuni dosa manusia. Jadi bukan ego-Nya sebagai manusia yang Yesus ikuti, melainkan kehendak Allah.

 

Ini pelajaran penting bagi orang Kristen dan secara khusus bagi warga GKI. Bagi seorang yang beriman kepada Tuhan, kehendak Allah yang berlaku dan yang harus dijalani dalam hidup ini. Kita memang punya keinginan, tetapi yang kita jalani dalam hidup ini, bukan keinginan kita melainkan keinginan dan kehendak Tuhan. Beriman dan percaya kepada Tuhan, tetapi menjalani hidup ini berdasarkan keinginan dan ego manusia, berarti tidak taat kepada Tuhan, melawan Tuhan. Maka di minggu adven ke IV ini setiap orang patut bertanya pada dirinya sendiri: apakah saya selama ini menjalanji hidup saya sesuai dengan kehendak Tuhan? Apa pun jawaban saudara, namun satu hal yang pasti, bahwa setiap orang harus menjalani hidupnya sesuai kehendak Allah. Jika selama ini kita jalani hudup ini menurut keinginan dan ego manusia kita, maka mulai hari ini kita patut berkomitmen untuk menjalani hidup ini berdasarkan kehendak Tuhan. Dalam GKI tidak ada tempat untuk warga jemaat menjalani kehidupannya menurut keinginan dan egonya masing-masing. Dalam pengakuan GKI disebutkan Yesus Kristus adalah Tuhan dan kepala gereja, karena itu setiap anggota gereja ini patut hidup sesuai dengan kehendak sang kepala Gereja, bukan menurut keinginan masing-masing orang. Kepada murid-murid-Nya Yesus bertanya: “tidak sanggupkah kamu berjaga walau satu jam saja bersama Aku” (ayat 40). Pertanyaan yang sama Sang kepada gereja tanyakan kepada warga GKI, tidak sanggupkah kamu berjaga dengan Aku? Tidak sanggupkan warga GKI menjalani kehidupannya sesuai kehendak Tuhan? tidak sanggupkan kita menjadi pengikut Yesus dan hidup menurut kehendak-Nya? Marilah dalam minggu adven IV ini kita bertekat untuk tidak lagi menjalani hidup ini menurut keinginan kita, melainkan sesuai kehendak Tuhan. Amin! (Penulis: Pdt. DR. Sostenes Sumihe, M. Th)      

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "DI TAMAN GETSEMANI (Matius 26:36-46)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

TEMA - TEMA TEOLOGI PERJANJIAN BARU

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed