PANGGILAN KESELAMATAN KITA SEBAGAI ANUGERAH ALLAH (Efesus 3:1-13)

Keselamatan adalah kata kunci pada setiap agama. Apa pun agama itu, tetapi inti ajarannya ialah mengenai keselamatan. Dan setiap agama mempunyai faham tentang keselamatan berbeda-beda satu dengan yang lain. Ada agama yang memahami keselamatan sebagai pahala atas perbuatan baik, tetapi juga ada yang meyakini keselamatan sebagai pemberian sang ilahi karena kesucian; sementara yang lain memahaminya sebagai hadiah dari yang mahakuasa tanpa andil apapun dari pihak manusia. Pemahaman-pemahanam tersebut berbeda satu terhadap yang lain karena pengalaman beragama itu berbeda-beda pada setiap komunitas.

 

Rasul Paulus memiliki pengalaman rohani yang istimewa dengan Tuhan, sehingga ia berbicara tentang “rahasia Kristus” kepada orang-orang yang bukan Yahudi. Bahkan ketika memperkenalkan diri di kepada orang Kristen di Efesus Paulus menyebut dirinya sebagai “seorang tahanan karena Kristus Yesus untuk kamu bukan orang-orang Yahudi” (ayat 1). Ia ditahan atau dipenjara karena Kristus bagi orang bukan Yahudi. Paulus itu orang Yahudi, tetapi dia dipenjara karena memberitakan Kristus bagi orang bukan Yahudi. Apa yang mendorong Paulus untuk rela dipencara karena Kristus bagi orang-orang bukan Yahudi. Yang mendorong Paulus memberitakan Kristus dan rela diperjara bagi orang di luar Yahudi adalah “rahasia Kristus”, yaitu keselamatan yang ada dalam Kristus. Maka siapa yang ada dalam Kristus, dia ada dalam keselamatan, dan inilah yang disebut Injil yaitu kabar baik. Mari kita perhatikan ayat 6, “yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus”. Orang-orang bukan Yahudi, itu bukan umat Allah, dan karena itu bukan ahli waris dan anggota tubuh tubuh Kistus, bahkan tidak mendapat bagian dalam  janji keselamatan yang diberikan Allah melalui dan di dalam Kristus. Tetapi “karena Injil”, orang-orang bukan Yahudi menjadi ahli waris dan mendapat bagian dalam janji keselamatan yang diberikan Allah dalam Kristus. Karena itu Injil adalah sebuah kabar baik. Orang yang tidak ada harapan untuk selamat, tetapi karena Kristus memperoleh keselamatan. Orang yang ada dalam kegelapan, tetapi di dalam Kristus menjadi anak-anak terang. Orang yang hidup dalam kuasa dosa dan kematian, tetapi karena Kristus diampuni dan memperoleh kehidupan kekal.

 

Demikianpun kita, kita bukan orang Yahudi karena itu kita bukan ahli waris dan anggota tubuh Kristus, sehingga kita pun tidak mendapat bagian dalam jannji keselamatan. Tetapi hari ini, kalau kita ada di dalam gereja ini, berarti kita telah memperoleh hak sebagai ahli waris dan anggota tubuh Kristus serta memperoleh bagian dalam janji keselamatan yang diberikan di dalam Kristus.  Dan ini hanya “karena Injil”. Sekali lagi karena Injil. Kalau tidak ada Injil yang diberitakan, maka tidak ada keselamatan bagi orang-orang yang bukan Yahudi.

 

Kita orang Papua, bukan orang Yahudi, karena itu kita pun bukan ahli waris, bukan pula anggota tuhuh Kristus dan tidak mendapat bagian dalam janji keselamatan. Tetapi mengapa kita ada dalam ibadah hari ini? Ini karena ada “rahasia Kristus”, yaitu Injil yang diberitakan oleh Ottow dan Geissler 170 tahun lalu. Karena Injil, kita yang bukan Yahudi mendapat bagian dalam janji keselamatan yang di berikan Allah di dalam Kristus. Karena Injil, kita yang dahulu hidup dalam kegelapan, tetapi sekarang ada dalam terang Tuhan. Karena itu, orang yang sudah hidup dalam Injil tidak ada lagi kegelapan dan kejahatan dalam hidupnya. Orang yang sudah hidup dalam Injil, sudah ada dalam keselamatan dan tidak ada lagi kuasa dosa dalam hidupnya. Karena itu mari kita evaluasi diri kita masing-masing, apakah kita sudah hidup dalam Injil? Apakah sudah tidak ada lagi pada kita tanda-tanda kegelapan dan kuasa dosa pada kita? Apakah sudah tidak ada kejahatan pada kita?  Kejahatan jangan dibatasi hanya pada tindakan moral saja. Bagi orang yang sudah hidup dalam Injil maka ia tidak bisa mendiamkan Injil itu, melainkan harus “memberitakan “rahasia Kristus”, yaitu keselamatan kepada orang lain. Ketika Injil didiamkan dan tidak diberitakan, maka sesungguhnya hal tersebut adalah sebuah pelanggaran, karena kita mendiam Injil yang seharusnya diberitakan kepada orang yang belum mendengar Injil. Siapa saja yang hidup dalam Injil ia dipanggil untuk melayani. Perhatikan ayat 7, “dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian anugerah Allah”. Siapa yang ada dalam Injil dia adalah seorang pelayan. Selama ini yang kita sebut seorang pelayan adalah pendeta. Tidak saudara, bukan hanya pendeta seorang pelayan, tetapi setiap orang yang sudah menerima dan hidup dalam Injil adalah pelayan. Gubernur yang hidup dalam Injil adalah pelayan, bupati yang hidup dalam Injil adalah pelayan, Sekda yang hidup dalam Injil adalah pelayan, Kadis yang hidup dalam Injil adalah pelayanan, Professor yang hidup dalam Injil adalah pelayan dan seterusnya. Jadi seorang yang sudah hidup dalam Injil bukan saja tidak boleh ada kegelapan dan kejahatan dalam hidupnya, tetapi juga harus menjalani hidup ini sebagai seorang pelayan untuk memberitakan “kekayaan Kristus” (ayat 8), yaitu keselamatan bagi mereka yang belum menerima Injil. Kita di Tanah Papua sudah 170 tahun hidup dalam Injil, maka sudah seharusnya tidak ada kejahatan dalam masyarakat, dan sudah selayaknya di kota Injil ini tidak ada seorang pun merasa diri hebat dan menjadi angkuh, karena kita semua adalah pelayan dan terpanggil untuk saling melayani satu dengan yang lain. Mari kita bulatkan tekat dan komitmen kita untuk hidup dalam Injil, sebab kita sudah ada dalam Injil dan menjalani hidup ini di sebut kota yang disebut kota Injil. Amin! (Penulis: Pdt. DR. Sostenes Sumihe)           

         

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "PANGGILAN KESELAMATAN KITA SEBAGAI ANUGERAH ALLAH (Efesus 3:1-13)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

EFESUS 3:1-13: KUMPULAN 14 AKTIVITAS UNTUK IBADAH - IBADAH

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed