YESUS BENAR - BENAR JURUSELAMAT DUNIA (Yohanes 4:1-42)

Dari suatu perjumpaan, orang sesungguhnya dapat dikenal. Tanpa suatu perjumpaan hampir tidak mungkin ada pengenalan satu terhadap yang lain. Dari perjumpaan seorang Samaria di sumur Yakub, perempuan itu dapat mengenal Yesus sebagai air hidup, seorang nabi dan kemudian orang banyak mengenal Yesus adalah benar-benar jurus’lamat dunia. Perjumpaan perempuan Samaria dengan Yesus terjadi ketika perempuan Samaria itu hendak mengambil air di sumur Yakub, lalu terjadilah sebuah percakapan tentang air. Yesus meminta air, namun perempuan itu heran bahkan enggan memberi karena ada hubungan yang tidak harmonis antara orang Samaria dengan Yahudi (ayat 9). Belum lagi karena hal teknis, sumurnya dalam (ayat 11), tapi juga ada keangkuhan tradisi yang menganggap nenek moyangnya lebih besar dari Yesus. Semua ini terungkap dalam perjumpaan dengan Yesus. Mungkin kalau tidak terjadi perjumpaan perempuan Samaria itu tidak kenal dirinya dan dosanya (ayat 7), tapi terlebih tidak kenal Yesus.

 

Ini pelajaran berharga bagi kita orang Kristen, secara khusus warga GKI. Kita akan tahu siapa kita sesungguhnya hari ini kalau kita berjumpa dengan Yesus. Apakah kita masih setia dan taat pada Yesus atau jangan-jangan sudah lebih mengikuti kehendak diri sendiri dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak lagi sesuai dengan kehendak Yesus. Hari ini banyak warga GKI yang tidak beribadah, dan berarti tidak mengalami perjumpaan dengan Yesus, sehingga tidak lagi tahu apa yang seharusnya dilakukan sebagai pengikut Kristus, kecuali mengikuti kemauan diri sendiri, atau meminum air yang tidak memberi kehidupan (ayat 10, 14). Tidak heran kalau banyak masalah dalam kehidupan kita, tidak mampu diselesaikan bahkan membawa kita kepada kebinasaan, karena kita kehilangan air hidup dalam diri kita, keluarga kita dan masyarakat kita. Karena itu, Yesus mengingatkan kita, “barangsiapa minum air yang Kuberikan kepadanya ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (ayat 14).

 

Yang perempuan Samaria bicarakan dengan Yesus juga adalah tempat menyembah Allah. Secara tradisional diyakini bahwa ada tempat tertentu yang ditentukan untuk menyembah Allah. tetapi Yesus tidak menunjuk tempat tertentu untuk menyembah Allah, melainkan kehidupan orang percaya itu sendiri adalah wujud penyembahan kepada Allah. Penyembahan yang benar bukan di tempat tertentu, melainkan dalam roh dan kebenaran, dan ini yang Allah kehendaki (ayat 22). Allah itu Roh, karena itu siapa yang menyembah Dia patut menyembahNya dalam roh. Menyembah dalam roh berarti membuka hati dan hidup ini sepenuhnya dan membiarkan Allah hadir dalam Roh-Nya menguasai hidup ini, sehingga tidak ada keinginan dan nafsu jahat di hadapan Allah melainkan hidup dalam tuntun roh dan ada dalam kebenaran. Beribadah kepada Allah, tetapi hati dan pikiran penuh dengan rancangan jahat, maka itu bukanlah menyembah Allah dan roh dan kebenaran. Perjumpaan dengan Yesus menyadarkan perempuan Samaria itu bahwa Yesus itu sesungguhnya adalah Mesias atau Kristus yang akan datang. Dan Yesus menegaskan untuk menyungguhkan bahwa Dia memang Kristus. “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau” (ayat 26). Hari ini kita mendapat kesaksian bahwa Yesus itu Kristus, artinya yang diurapi, bukan dari orang lain melainkan dari Yesus sendiri. Karena itu iman kepada Yesus adalah iman yang benar.

 

Yesus tidak hanya melakukan percakapan dengan perempuan Samaria, tetapi juga dengan murid-murid. Diskusi dengan murid-murid berawal dari ajakan mereka kepada Yesus: “Rabi makanlah” (ayat 31). Tetapi ajakan ini ditolak oleh Yesus, bukan karena makanannya tidak enak atau sudah basi, tetapi Yesus mau menunjukkan sesuatu yang lebih penting dari makanan itu. Kata Yesus, “Pada-Ku ada makanan yang kamu tidak kenal” (ayat 32). Makanan apa itu? Inilah makanan itu, kata Yesus, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (ayat 34). Makanan Yesus adalah mengerjakan apa yang dikehendaki Allah yaitu menyelamatkan manusia dari kuasa dosa, dan Yesus memang memenuhi serta menyelesaikan pekerjaan penyelamatan ini, sehingga di salib Yesus berseru: sudah selesai.

 

Makanan Yesus tersebut juga harus menjadi makanan kita yang diutus oleh Allah di dalam Kristus, yaitu makanan mengerjakan keselamatan. Makanan GKI adalah melakukan kehendak Allah, yaitu mengerjakan keselamatan. Di Sidang Sinode XVIII Waropen, kita berkomitmen menjadi gereja pembawa keadilan, kedamain dan kesejahteraan. Inilah yang harus kita kerjakan. Para pendeta menjalankan tugas panggilan kependetaannya bukan untuk cari makan dan kekayaan dalam gereja ini, tetapi mengerjakan kehendak Allah, yang mengutus kita, yaitu menyatakan keselamatan dalam masyarakat dengan mengusahakan kehidupan yang adil, damai dan sejahteran. Dan karena itu marilah kita senantiasa minum air hidup yaitu Yesus itu sendiri, dan selalu melakukan perjumpaan dengan Kristus serta menyembah Allah dengan benar, yaitu menyembah Dia dengan Roh dan kebenaran. Amin! (Penulis: Pdt. DR. Sostenes Sumihe, M. Th)      

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "YESUS BENAR - BENAR JURUSELAMAT DUNIA (Yohanes 4:1-42)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed