PENGGENAPAN NUBUAT MESIAS CERMIN BAGI PENGGENAPAN NUBUAT PEMIMPIN BANGSA PAPUA (Yohanes 4:1-42)

Hari ini kita ada dalam Ibadah Kontekstual Etnik Sumatera: Batak. Apakah ada orang Batak di sini? Untuk kita semua yang dipersatukan dalam GKI termasuk orang Batak. Horas!!! Tema kita hari ini: Penggenapan Nubuat Mesias Cermin Bagi Penggenapan Nubuat Pemimpin Bangsa Papua. Yohanes 4:1-42 berisi kisah luar biasa tentang perjumpaan Yesus dengan seorang perempuan Samaria di sumur Yakub di kota Sikhar yang berada dalam wilayah Samaria. Ini sebuah perjumpaan yang sungguh dahsyat. Perjumpaan yang mengubahkan. Perjumpaan yang membawa perubahan besar dalam hidup Perempuan Samaria. Kisah ini mengajarkan banyak hal tentang kasih Kristus yang melampaui batas, panggilan untuk menyembah Allah dalam roh dan kebenaran, dan bagaimana hanya Yesus saja yang dapat memuaskan dahaga rohani manusia. Perempuan Samaria ini disebut tanpa nama, ia disapa berdasarkan asal kesukuannya: Perempuan Samaria. Tapi luar biasa karena Yesus sangat kenal perempuan ini, luar dalamnya. Bahkan apa yang disembunyikannya dari banyak orang tentang hidup pribadinya. Ia datang ke mengambil air di sumur jam 12 siang, itu bukan waktu yang biasanya orang mengambil air, biasanya orang mengambil air pagi - pagi. Tapi memang tidak ada yang dapat disembunyikan dari Yesus. Kasih Kristus menembus batas yang dibuat oleh manusia. Pada ayat 9-10 Perempuan Samaria itu terkejut ketika Yesus, seorang Yahudi, berbicara kepadanya. Pada zaman itu, orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Namun, Yesus mendobrak batasan ini dengan penuh kasih dan belas kasihan. Yesus menunjukkan bahwa kasih Allah tidak terbatas pada suku, bangsa, atau status sosial. Sebagai orang percaya, kita juga dipanggil untuk melampaui batasan dan membawa kasih Kristus kepada semua orang, tanpa memandang perbedaan. Yesus menerima perempuan Samaria meski latar belakang hidupnya buruk di mata dunia. Yesus menawarkan kepada perempuan Samaria air hidup yang dapat memuaskan dahaga rohani, berbeda dengan air sumur yang hanya memuaskan kebutuhan fisik. Ini menegaskan bahwa anugerah keselamatan dan hidup kekal hanya bisa ditemukan di dalam Yesus. Dunia menawarkan banyak hal yang tampaknya memuaskan, seperti kekayaan, popularitas, atau hiburan. Namun, semua itu bersifat sementara dan tidak mampu mengisi kekosongan jiwa kita. Memang kita membutuhkan perkara-perkara jasmani selagi hidup di dunia tetapi jangan melupakan hati yang membutuhkan air hidup agar kita dapat bertahan sampai pada kehidupan kekal. Kalau kita terus berkutat pada kebutuhan jasmani untuk mempertahankan hidup sehari-hari, kita tidak akan mengalami kepuasan. Hanya Yesus yang dapat memberikan damai sejahtera, dan sukacita yang kekal. Apakah kita masih mencari kepuasan di luar Kristus? Atau sudahkah kita menjadikan Dia sebagai sumber utama hidup kita? Air hidup adalah Yesus sedangkan dalam percakapan dengan para murid, makananNya adalah melakukan kehendak Tuhan. Jadi dua hal ini terkait erat. Yesus sebagai air kehidupan bagi kita dan tinggal di dalam Yesus melakukan FirmanNya yang adalah makanan rohani untuk kita.

 

Dalam percakapan itu juga Yesus mengungkapkan bahwa penyembahan sejati bukan tentang tempat (Yerusalem atau gunung Samaria), tetapi tentang hati yang dipenuhi oleh Roh dan kebenaran. Penyembahan sejati bukan sekadar ritual atau tradisi, tetapi hubungan yang hidup dengan Allah. Bukan soal tempat dan cara tapi menyembah dalam roh berarti dipimpin oleh Roh Kudus, dan menyembah dalam kebenaran berarti hidup sesuai dengan firman Tuhan. Perempuan Samaria sesudah berjumpa dengan Yesus, ia meninggalkan tempayannya dan segera bersaksi kepada orang-orang di kotanya. Kesaksiannya membuat banyak orang datang kepada Yesus dan percaya kepada-Nya. Ketika kita mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus, kita dipanggil untuk membagikan sukacita dan kabar baik itu kepada orang lain. Tuhan dapat memakai siapa saja, termasuk orang yang dianggap hina seperti perempuan Samaria, untuk menjadi alat-Nya yang membawa orang lain kepada Kristus. Kisah Yesus dan perempuan Samaria mengingatkan kita bahwa hanya Yesus yang dapat memuaskan dahaga rohani kita, bahwa kita dipanggil untuk menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran, dan bahwa setiap kita dipanggil untuk menjadi saksi kasih Kristus.

 

Hari ini, mari kita merenungkan kembali hubungan kita dengan Tuhan. Jika kita merasa letih, haus, dan kosong, datanglah kepada Yesus, Sang Air Hidup. Dia siap memenuhi setiap kebutuhan rohani kita dan memberikan hidup yang kekal. Di dalam Yesus sang Mesias ada penggenapan nubuat pemimpin bangsa Papua. Pada 5 Februari nanti kita akan merayakan 170 tahun Pekabaran Injil di Tanah Papua, anak – anak Papua dan semua yang mendiami Papua marilah mengimani penggenapan janji Tuhan bagi para pemimpin Papua, bagi umat Tuhan di Papua, bagi masa depan Papua. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.

 

 

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "PENGGENAPAN NUBUAT MESIAS CERMIN BAGI PENGGENAPAN NUBUAT PEMIMPIN BANGSA PAPUA (Yohanes 4:1-42)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed