KHOTBAH PENGUCAPAN SYUKUR WISUDA (Amsal 16:3)
Hari ini adalah hari yang penuh sukacita. Kita berkumpul di tempat ini untuk mengucap syukur atas kelulusan dan keberhasilan yang telah dicapai oleh anak kekasih. Ini adalah momen istimewa, sebuah bukti nyata bahwa kerja keras, doa, dan penyertaan Tuhan telah menghasilkan buah yang manis. Namun, keberhasilan ini bukan hanya hasil dari usaha manusia semata, melainkan bukti kasih dan anugerah Tuhan yang begitu besar dalam kehidupan Keluarga. Oleh karena itu, marilah kita merenungkan apa artinya bersyukur dalam perjalanan hidup ini, termasuk di masa-masa keberhasilan seperti saat ini.
Mengakui Tuhan Sebagai Sumber Segala Keberhasilan
Amsal 16:3 mengingatkan kita untuk menyerahkan semua perbuatan kita kepada Tuhan. Segala yang telah dicapai—entah itu gelar, keahlian, atau pengalaman—semua itu terjadi karena penyertaan-Nya. Seringkali kita merasa keberhasilan adalah hasil dari usaha kita sendiri. Namun, jika kita melihat lebih dalam, bukankah Tuhan yang memberi kita kesehatan, hikmat, kesempatan, dan orang-orang yang mendukung kita? Oleh karena itu, ucapan syukur kita adalah bentuk pengakuan bahwa Tuhan adalah sumber segala keberhasilan.
Bersyukur di Tengah Perjalanan yang Tidak Selalu Mudah
Wisuda adalah pencapaian besar, tetapi kita semua tahu bahwa perjalanan menuju hari ini tidak selalu mudah. Ada tantangan, kegagalan, bahkan mungkin air mata. Namun, Mazmur 34:19 berkata, "Banyaklah penderitaan orang benar, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu." Keberhasilan ini adalah bukti bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita di masa sulit. Justru di tengah perjuangan, Dia hadir untuk menguatkan, memberikan jalan, dan akhirnya membawa kita pada kemenangan.
Keberhasilan Adalah Awal, Bukan Akhir
Wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru dalam hidup. Di masa depan, akan ada tantangan yang lebih besar, tetapi juga kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Jadikan keberhasilan ini sebagai langkah awal untuk terus hidup seturut dengan kehendak Tuhan dan membawa dampak positif bagi dunia.
Tugas Kita Setelah Wisuda: Hidup sebagai Garam dan Terang Dunia
Yesus berkata dalam Matius 5:16, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Setelah ini, kita memiliki tanggung jawab untuk menggunakan ilmu, talenta, dan pengalaman yang telah diberikan Tuhan untuk memuliakan-Nya. Apapun profesi atau panggilan hidup kita nantinya, biarlah kita selalu menjadi garam dan terang dunia yang membawa perubahan positif bagi sesama. Saudara-saudara terkasih, hari ini adalah momen untuk bersyukur, bukan hanya atas keberhasilan yang telah dicapai, tetapi juga atas setiap langkah yang telah Tuhan tuntun dalam hidup kita. Keberhasilan ini adalah bukti cinta dan penyertaan Tuhan yang tak pernah berakhir. Marilah kita terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah ke depan, menyerahkan rencana-rencana kita kepada-Nya, dan hidup sebagai saksi kasih-Nya di dunia ini. Amin. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH PENGUCAPAN SYUKUR WISUDA (Amsal 16:3)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.