KESEHATIAN TENTANG HIKMAT PEMBERITAAN SALIB TUHAN YESUS ( I Korintus 1:18-31)
Iman Kristen berpusat pada Kristus yang disalibkan. Iman Kristen ini dari waktu ke waktu selalu dipertanyakan. Mulai dari tanggal kelahiran Yesus, keberadaan-Nya sebagai Tuhan sampai kepada penyalibannya dipersoalkan. Yang mengherankan iman yang lain tidak dipersoalkan, tetapi iman Kristen tidak pernah sepi dari pertanyaan-pertanyaan. Ini sesungguhnya membuktikan kebenaran perkataan Yesus, bahwa karena Dia mereka yang percaya kepada-Nya “diserahkan kepada majelis agama” (Markus 13:9). Dan pada waktu-waktu akan datang hal tersebut akan terus berlanjut, karena hikmat manusia merupakan sebuah kebodohan yang tidak mampu memahami hikmat Allah yang nyata dalam Kristus.
Kepada orang Kristen di Korintus, Rasul Paulus mengingatkan bahwa pemberitaan tentang Kristus yang di salib untuk keselamatan tidak dapat dimengerti oleh mereka yang menganggap diri berhikmat, mengganggap diri pintar dan berpengetahuan, tetapi tidak percaya kepada Kristus yang disalibkan. Bagi mereka pemberitaan mengenai salib adalah suatu kebodohan. Banyak kesempatan lewat media sosial kita menyaksikan mereka yang menganggap diri berhikmat mempersoalkan iman Kristen, tetapi kenyataannya yang diperlihatkan adalah sebuah kebodohan dan ketidaktahuan mengenai Kristus yang disalib. Tetapi tidak demikian halnya dengan orang yang dipanggil Tuhan. Bagi setiap orang yang dipanggil Tuhan dan percaya kepada-Nya, Kristus adalah “kekuatan Allah dan hikmat Allah” (ayat 24). Karena itu, percaya dan beriman kepada Kristus, kita memiliki kekuatan dan hikmat dari Allah. Ada banyak tantangan dan persoalan yang harus kita jawab dalam kehidupan sehari-hari, yang sering kali kita merasakan persoalan-persoalan itu tidak mudah diatasi. Namun, karena kekuatan dan hikmat Allah, kita mampu mengatasinya. Ketika kita ada di dalam Kristus, maka kita ada dalam kekuatan dan hikmat Allah. Karena itu kepada orang Kristen di Filipi, Rasul Paulus berkata, “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (4:13).
Itulah kelebihan dan keistimewaan orang Kristen, termasuk warga GKI, yaitu memiliki kekuatan dan hikmat Allah. Mungkin orang yang merasa diri berhikmat, berilmu dan berpengetahuan luas, menganggap kita rendah dan tidak selevel, “tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk mempermalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk mempermalukan yang kuat (ayat 27). Ini tidak saja menjelaskan sikap dunia terhadap Kristus, tetapi juga apa yang akan dialami oleh mereka yang percaya kepada-Nya. Seperti apapun orang memandang kita yang percaya kepada Kristus, tetapi keistimewaan kita adalah kita memiliki kekuatan dan hikmat Allah. Bahkan kita bukan hanya memiliki kekuatan dan hikmat Allah, tetapi juga di dalam Kristus kita adalah orang-orang yang sudah dibenarkan, dikuduskan dan ditebus dari dosa (ayat 30). Inilah yang menjadi kekuatan kita untuk menjalani hari-hari hidup yang ada di depan kita. Kita memang tidak tahu seperti apa kehidupan yang akan kita hadapi, yang kita tahu pasti bahwa kita yang ada di dalam Kristus memiliki kekuatan dan hikmat Allah, sehingga di dalam Dia segala perkara mampu kita hadapi dan atasi. Kita patut bermegah dengan keberadaan seperti ini, tetapi kita bermegah bukan di luar Kristus, kita “bermegah di dalam Tuhan” (ayat 31), dan selalu menjalani hidup ini bagi kemuliaan Tuhan. Amin! (Penulis: Pdt. DR. Sostenes Sumihe, M. Th)
Belum ada Komentar untuk "KESEHATIAN TENTANG HIKMAT PEMBERITAAN SALIB TUHAN YESUS ( I Korintus 1:18-31)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.