KESEHATIAN DALAM BERHARAP KEPADA TUHAN (Mazmur 130:1-8)

Manusia dan hewan memiliki persamaan tapi juga perbedaan. Manusia dengan hewan sama – sama ciptaan Tuhan, sama – sama makhluk hidup, sama – sama butuh makan dan minum. Tapi jelas ada perbedaan antara manusia dan hewan, selain perbedaan kemampuan berpikir, kemampuan berbahasa, salah satu perbedaan adalah manusia memiliki harapan sedangkan hewan tidak. Itu sebabnya manusia bisa putus harapan sedangkan hewan tidak. Tidak ada anjing yang karena putus cinta lalu ambil tali dan gantung diri. Tidak ada sapi yang karena beban ekonomi terlalu berat lalu lompat ke jurang. Manusia mempunyai harapan. Ketika satu bulan di tahun 2025 akan terlewati. 31 hari di tahun ini sudah dijalani, kita juga memiliki harapan secara pribadi, keluarga, persekutuan. Manusia memiliki harapan tapi sering kali antara harapan dan kenyataan berbeda jauh. Kenyataan hidup banyak kali tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Seperti Pemazmur, kita kadang merasakan hidup bagaikan jatuh atau terkapar di jurang yang dalam. Kata “jurang yang dalam” dalam bacaan kita ini menunjuk pada dasar lautan, laut yang dalam dan lumpur yang dalam. Jadi bukan jurang dengan kondisi tanah yang biasa. Itu berarti untuk bisa bebas dari dasar lautan atau lumpur yang dalam pasti jauh lebih sulit. Tapi Tuhan adalah penolong kita, kita berharap hanya pada Tuhan saja. Mazmur bacaan kita adalah mazmur ziarah yang berisi kumpulan mazmur doa dan nyanyian saat bangsa Israel berziarah ke Yerusalem juga berisi komitmen iman pemazmur untuk selalu berharap kepada Tuhan. Bukan hanya pikiran saja tapi juga jiwa. Jiwa yang mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi. Pengawal yang sepanjang malam harus terjaga pasti menginginkan pagi segera datang. Berharap kepada Tuhan berarti kita berserah dan mengandalkan pertolongan TUHAN saja. Harapan kepada Tuhan adalah kekuatan bagi jiwa kita. Mungkin bulan ini kita mengalami pergumulan, kekecewaan, atau penderitaan. Namun, pelajaran dari Mazmur ini adalah bahwa dalam keadaan terdalam sekalipun, kita harus tetap berseru kepada Tuhan. Doa bukan hanya untuk saat kita kuat, tetapi justru ketika kita lemah, kita harus lebih lagi mencari Tuhan. Meskipun menghadapi badai kehidupan, kita harus tetap berharap kepada Tuhan, karena Dia adalah tempat perlindungan kita.

 

Tema kita hari ini: Kesehatian dalam berharap kepada Tuhan. Dalam soal pengharapan kepada Tuhan, dalam pelayanan, dalam persekutuan jemaat, mari kita satukan hati bersama, wujudkan harapan bersama dalam Tuhan, harapan bahwa jemaat Zoar akan semakin bertumbuh, anggota jemaat semakin rajin terlibat dalam ibadah dan kegiatan – kegiatan, semakin setia kepada Tuhan. Mari kita berada dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan untuk mewujudkan harapan – harapan itu. Majelis jemaat, dalam pengharapan kepada Tuhan mari kitapun tetap setia melayani Tuhan. Ingat bahwa kehidupan orang percaya bukanlah kehidupan yang santai melainkan kehidupan yang mau berjuang untuk taat, setia dalam iman untuk melayani Tuhan. Semua kita, hargailah nafas, kehidupan dan kesempatan melayani yang Tuhan beri. Allah yang setia menggenggam tangan kita, cinta Tuhan menyertai kita terus. Mari kita memasuki bulan yang baru dengan iman yang teguh bahwa Tuhan selalu menyertai kita. Amin. Tuhan memberkati. Selamat memasuki bulan Februari.

 

 

 

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KESEHATIAN DALAM BERHARAP KEPADA TUHAN (Mazmur 130:1-8)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

EFESUS 3:1-13: KUMPULAN 14 AKTIVITAS UNTUK IBADAH - IBADAH

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed