KEAJAIBAN DI TENGAH BADAI

Malam itu, hujan turun deras, disertai angin kencang yang mengguncang pepohonan dan atap-atap rumah. Di sebuah desa kecil yang jauh dari kota, tinggal seorang petani bernama Pak Anton. Dia adalah seorang lelaki sederhana yang menjalani hidupnya dengan penuh syukur, meskipun hidupnya jauh dari kemewahan. Pak Anton tinggal bersama istrinya, Bu Rini, dan seorang anak perempuan mereka, Indah, yang berusia tujuh tahun. Kehidupan mereka bergantung pada hasil sawah kecil yang sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, satu hal yang selalu mereka miliki adalah iman yang kuat kepada Tuhan.

 

Suatu hari, hujan lebat turun tanpa henti selama beberapa hari. Sungai kecil yang mengalir di samping desa mulai meluap, membanjiri ladang dan rumah-rumah warga. Banyak tetangga Pak Anton panik, mengungsi ke tempat yang lebih tinggi sambil membawa harta benda yang bisa mereka selamatkan. Pak Anton juga menghadapi dilema besar. Air mulai merendam sawahnya yang belum sempat dipanen. Itu adalah satu-satunya harapan mereka untuk bertahan hidup selama beberapa bulan ke depan. Dalam hatinya, ada rasa takut dan cemas, tetapi Pak Rahmat memilih untuk berlutut dan berdoa. “Ya Tuhan, aku berserah padaMu. Semua yang Tuhan buat baik adanya dan ada maksudMu dibalik setiap peristiwa. Ajarku selalu percaya dan taat”, katanya dengan suara lirih. Bu Rini yang melihat suaminya berdoa ikut menenangkan hati mereka. “Kita harus percaya, Pa. Tuhan tidak akan meninggalkan kita.”

 

Keajaiban terjadi di tengah malam. Hujan perlahan mereda, dan angin yang tadinya menderu mulai tenang. Ketika pagi tiba, Pak Anton dan keluarganya melihat matahari muncul di balik awan. Sungai yang sempat meluap kembali surut dengan cepat, meninggalkan sawah mereka yang sebagian besar masih utuh.

Namun, kejutan belum selesai. Saat Pak Anton memeriksa sawahnya, dia menemukan sesuatu yang luar biasa. Ikan-ikan dari sungai terbawa air dan terjebak di petak-petak sawahnya. Dalam sehari, dia berhasil menangkap puluhan kilogram ikan, yang kemudian dia jual di pasar. Hasil penjualannya jauh lebih besar daripada panen padi yang biasa dia hasilkan. Pak Anton tersenyum sambil memandang langit. “Tuhan memang selalu punya cara untuk menolong,” gumamnya.Kisah Pak Anton menjadi inspirasi bagi seluruh desa. Banyak yang belajar darinya tentang arti iman, kesabaran, dan kepercayaan kepada Tuhan. Dalam situasi tersulit sekalipun, Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang berserah dan percaya. Iman bukan berarti hidup tanpa badai, tetapi iman adalah keyakinan bahwa setelah badai berlalu, akan ada pelangi yang menanti. Pak Anton dan keluarganya adalah bukti nyata bahwa keajaiban selalu hadir bagi mereka yang percaya. Bukan hanya pak Anton dan keluarganya. Tuhanpun hadir dan bekerja dalam hidup sahabat sekalian. Berserah dan percaya. Amin.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KEAJAIBAN DI TENGAH BADAI"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

KEAJAIBAN DI TENGAH BADAI

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed