NATAL II: YUSUF MENDENGAR DAN TAAT (Matius 2:13-23)
Dalam dunia politik kemunculan seorang yang bakal menjadi pemimpin selalu menimbulkan kecemburuan dan rencana jahat untuk menyingkirkannya. Ini yang dilakukan Herodes ketika mendengar bahwa Yesus yang telah lahir akan menjadi raja Israel. Herodes merasa terancam dan perlu melakukan tindakan pencegahan tampilnya pemimpin baru itu. Tidak tanggung-tanggung tindakan yang dilakukan Herodes: “Ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah” ( ayat 16). Jadi termasuk Yesus akan dibunuh.
Akan tetapi, rancangan jahat Herodes untuk membunuh bayi Yesus itu dapat dicegah oleh Allah sendiri. Yesus itu Anak Allah, dan Allah sendirilah yang menjaga Anak-Nya dari rancangan kecelakaan yang direkayasa manusia Herodes. Ini pelajaran berharga bagi kita, yang oleh iman kepada Yesus Kristus, menjadi anak-anak Allah, yaitu bahwa Allah menjaga kita sebagai anak-anak-Nya dari segala rancangan jahat manusia bagi kita. Allah mencegah kita dari semua yang akan membinasakan kita. Tindakan pencegahan dan penyelamatan Allah itu dilakukan dan berlangsung melalui dan di dalam tindakan orang lain, baik orang dekat dengan kita maupun mereka yang jauh dari kita. Jadi jangan abaikan apa yang orang lain lakukan kepada kita, karena hal itu mengandung di dalamnya rancangan damai sejahtera Allah atas kita.
Mencegah penyingkiran Yesus oleh Herodes, Allah menggunakan orang yang dekat dengan Yesus, yakni Yusuf. Kepada Yusuf Allah berfirman: “Bangunlah ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia” (ayat 13). Allah memakai Yusuf, orang tua biologis Yesus, untuk mencegah terjadinya kejahatan atas anaknya. Ini jadi pelajaran penting bagi setiap orang tua, yaitu Allah tugaskan kita para orang tua untuk melakukan tindakan pencegahan dan penyelamatan anak-anak kita dari semua yang jahat. Jadi termasuk orang tua tidak boleh melakukan yang jahat bagi anak-anak. Anak-anak dalam jemaat dan keluarga, terutama yang sudah dibaptis, mereka memang anak biologis kita, tetapi anak-anak itu adalah anak-anak Allah, dan Allah titip anak-anak itu untuk kita jaga dan cegah dari segala rancangan kecelakaan, agar tidak terjadi yang jahat dalam hidup mereka. Yusuf taat melakukan perintah Allah untuk mencegah terjadinya rancangan jahat atas Yesus. Ada dua perintah Allah yang patut dilakukan Yusuf. Pertama, membawa bayi Yesus ke Mesir untuk menghindari tindakan pembunuhan oleh Herodes; kedua, membawa pulang Yesus, bukan lagi ke Betlehem, tetapi ke Nazaret, sebuah kota di wilayah Galilea. Kedua tindakan ini bermakna untuk menyelamatkan. Pertama, menyelamatkan Yesus dari rencana pembunuhan oleh Herodes; kedua, menyelamatkan Yesus dari rencana yang sama, yang dapat saja dilakukan oleh pengganti Herodes, yaitu Arkhelaus, anak Herodes. Yesus sang Juruselamat harus diselamatkan, agar rancangan damai sejahterah Allah bagi segenap umat manusia tetap berlangsung dan terjadi di dalam Yesus sebagaimana dinubuatkan para nabi.
Jadi tantangan dan hambatan atas karya keselamatan Allah itu berlangsung secara turun-temurun, dari generasi yang satu kepada generasi yang lain. Dan sampai hari ini kita mengalami apa yang dialami Yesus sejak Dia masih bayi, yaitu hambatan atas karya keselamatan sampai dengan cara-cara yang ekstrim, yakni pembunuhan. Hari ini kita mengalami larangan beribadah, larangan mendirikan tempat ibadah, larangan latihan paduan suara, pembakaran gedung gereja. Ini semua adalah bentuk penghambatan atas keselamatan dalam iman kepada Yesus. Apakah semua tindakan tersebut mematikan karya keselamatan Allah? Tidak, karya keselamatan Allah tetap berlangsung. Sama seperti Allah melindungi Anak-Nya, Yesus, pada waktu lalu, begitu pula hari ini Allah melindungi anak-anak-Nya, yakni semua yang beriman kepada Yesus, agar misi mendirikan tanda-tanda keselamatan tetap dan terus berlangsung. Di waktu-waktu akan datang tantangan dan hambatan akan tetap ada, namun penyertaan dan perlingungan Allah akan tetap menyertai perjalanan hidup orang percaya. Allah melindungi umat-Nya dan membawa kepada kemenangan atas berbagai tantangan dan hambatan sudah berlangsung jauh sebelum Yesus lahir. Akan tetapi, kita hanya bisa mengalami perlindungan dan kemenangan atas berbagai tantangan dan hambatan, kalau kita patuh dan taat kepada kehendak Allah, sebagaimana Yusuf taat dan patuh terhadap perintah Allah untuk melindungi bayi Yesus dari rancangan jahat Herodes. Taat dan patuh kepada kehendak Allah tidak menghilangkan tantangan dan hambatan dalam iman kepada Kristus, namun hidup dalam kehendak Allah, kita akan mengalami kebenaran janji penyertaan Allah yang sudah dinyatakan sejak jaman nabi-nabi:
Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau,
Janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;
Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku
Yang membawa kemenangan (Yes 40:10).
Yusuf dapat melindungi anak biologisnya, yaitu Yesus, yang adalah Anak Allah serta ibunya, Maria, karena Yusuf taat dan patuh pada kehendak dan perintah Allah. Keluarga Yusuf terhindar dari rancangan kecelakaan, karena mendengar dan patuh pada rancangan damai sejahtera Allah. Kalau keluarga, kita jalani dalam kehendak dan sesuai dengan firman Allah, maka apa pun yang kita hadapi dalam hidup ini, kita senantiasa ada dalam keselamatan Allah. Amin!
Pdt. DR. Sostenes Sumihe, M. Th
Natal 2024,
Hotel Luminor, Jakarta Pusat.
Belum ada Komentar untuk "NATAL II: YUSUF MENDENGAR DAN TAAT (Matius 2:13-23)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.