KHOTBAH 3 NATAL: MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM (Lukas 2:15)
Ada sebuah kisah tentang Pepita, seorang gadis Meksiko yang miskin, yang tidak mempunyai hadiah apa-apa untuk dibawa pada malam Natal. Pedro menghibur Pepita “Aku yakin, Pepita, bahkan hadiah yang paling sederhana sekali pun, jika diberikan dengan cinta, akan berharga di mata-Tuhan”. Karena tidak tahu apa yang harus diberikan sebagai hadiah, Pepita berlutut di tepi jalan dan mengumpulkan segenggam penuh rumput liar. Ditatanya rumput-rumput liar itu menjadi sebuah karangan rumput yang kecil. Ketika ia memandangi karangan rumput liar yang kasar itu hati Pepita bertambah sedih, juga malu dengan hadiah yang dibawanya. Dia merasa hadiahnya tak berarti. Dia sedih karena tak punya hal lain yang bisa dibawa sebagai hadiah. Dengan air mata yang berlinang, pepita maju menuju altar untuk membawa hadiahnya, di telinganya terngiang-ngiang kata-kata Pedro yang lembut: “Bahkan hadiah yang paling sederhana sekali pun, jika diberikan dengan cinta, akan berharga di mata-Nya.” Pepita merasakan cintanya yang berkobar-kobar kepada Bayi Yesus sementara ia berlutut untuk mempersembahkan karangan rumputnya di gua Natal. Tiba-tiba, dari karangan rumput Pepita bermekaranlah bunga-bunga indah berwarna merah menyala. Semua yang melihatnya yakin bahwa mereka telah menyaksikan suatu mukjizat Natal yang terjadi di depan mata mereka. Sejak saat itu, bunga-bunga indah warna merah menyala itu disebut Flores de Noche Buena, atau Bunga-bunga Malam Kudus, karena mereka hanya mekar sekali setahun yaitu pada masa Natal. Di dunia, Flores de Noche Buena dikenal dengan nama bunga Poinsettia.
Kita dapat mengalami mujizat natal ketika kita merayakan Natal dengan cinta dari Tuhan. Seperti cinta yang berkobar di hati pepita membuat rumput liar menjadi bunga malam natal yang indah. Natal Yesus Kristus adalah bukti cinta Tuhan. Gembala di padang mendengar berita cinta Tuhan. Mereka menyaksikan nyanyian cinta Tuhan dari Bala Tentara Sorga. Karena itu mereka didorong juga oleh cinta Tuhan untuk berkata seperti tema Natal tahun 2024: Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem. Natal bukan apa yang kita kerjakan tapi apa yang telah dikerjakan Allah dalam Kristus. Dia yang telah datang merendahkan diri menjadi manusia dan menebus kita menghendaki kita sediakan hati yang bersih, penuh kerendahan, pengampunan dan sukacita, ITULAH NATAL. Mari kita lakukan hal ini sebagai wujud sukacita kita atas keselamatan yang telah Tuhan anugerahkan. Jadi pada perayaan Natal ini, apa yang seharusnya kita perbuat? Bersukacita? Tentu! Namun bagaimana wujud nyata bersukacita itu? Apakah sekadar berkumpul, makan, menyanyi, dan beribadah bersama? Apakah cukup dengan perayaan-perayaan yang menghabiskan sedemikian banyak dana dan tenaga? Ada hal yang tidak boleh kita lalaikan yang menjadi inti perayaan natal ini bahwa didalam diri Yesus Kristus. Bukan sekedar aneka hidangan yang lezat serta mempercantik rumah, bukan sekedar baju – baju natal yang baru telah terpajang dan siap dipakai tetapi ada hati yang harus dipercantik dan ada jiwa yang harus dikenyangkan. Bukan sekedar suara gaduh petasan, kilau nyala kembang api, meriahnya kunjungan teman – teman dengan minuman yang memabukkan tapi ada hati yang hening dan damai, bersih dan sederhana tercermin di wajah sang bayi munggil dalam kandang kecil. Dalam persekutuan Ikatan keluarga Loubers mari berjalan bersama, bersama – sama menghadapi tantangan sepanjang perjalanan, bersama - sama memiliki satu komitmen untuk berjumpa dengan Yesus, bersama – sama memiliki satu hati untuk menyembah Yesus, sama – sama punya satu rasa untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan, dan sama – sama memiliki satu tekad untuk mengikuti jalan Tuhan. Loubers menjadi satu persekutuan orang basudara yang memancarkan kemuliaan Tuhan dalam hidup pribadi keluarga dan persekutuan. Katong bakukele sebagai gandong: saling menolong, saling menghargai. Katong baku kele bukan baku kuku, bukan baku gigi, bukan baku sikut apalagi baku tumbu. Katong ini satu darah yang menunjukan kepada dunia bagaimana hidup orang basudara, ade dan kaka laeng lia laeng yang sungguh manis lawang e, satu hati satu jantong. Tuhan paleng sayang katong jadi katong samua musti baku sayang. Ale rasa beta rasa potong dikuku rasa di daging. Sagu salempeng bage dua deng basudara. Amin. Selamat Merayakan Natal 25 Desember 2024 dan Selamat Menyongsong Tahun Baru 01 Januari 2025.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 3 NATAL: MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM (Lukas 2:15)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.