KHOTBAH 2: MENANTIKAN KRISTUS DENGAN MAKIN MENGENAL DAN MENYATAKAN KRISTUS (Yohanes 1:29-34)

Mungkin kita pernah mendengar istilah “salfok” (salah fokus). Ini menunjuk pada situasi ketika kita seharusnya memperhatikan A, tetapi kita malah memperhatikan B. Misalnya, ketika melihat foto seseorang, kita tidak memperhatikan wajah orang tersebut, tetapi kita malah perhatikan sepatunya, kita salfok dengan sepatu yang dipakainya. Saat memulai pelayanannya banyak orang terpesona pada Yohanes Pembaptis. Ada yang menyebutnya sebagai Elia atau Musa. Tapi Yohanes tidak menggunakan hal itu sebagai peluang bagi dirinya untuk “pansos” (panjat sosial). Ia dengan tegas mengatakan bahwa yang harus diikuti oleh orang-orang yang berbondong-bondong mendatanginya adalah Yesus, bukan dirinya. Yohanes punya kesempatan menjadi populer, tetapi ia memusatkan perhatiannya pada Yesus. Dia tidak memberitakan tentang dirinya sendiri, tetapi memberitakan atau memberi kesaksian tentang Yesus Kristus. Firman yang menjadi Manusia adalah Yesus. Yohanes pembaptis mengenalkan Yesus dan memberi kesaksian tentang Yesus. Dalam kerendahan hati Yohanes menyadari siapa dirinya, dihadapan Yesus bahwa "Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak." Ia sadar betul bahwa perannya adalah menjadi pembuka jalan yang berseru-seru mempersiapkan kedatangan Yesus Kristus. Jadi pelayanan Yohanes Pembaptis tidak berpusat pada dirinya sendiri, tetapi berpusat pada Yesus Kristus! Yohanes pembaptis bersaksi tentang Yesus. Yesus adalah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Yesus Kristus adalah penggenapan simbol penghapusan dosa pada masa Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama, penghapusan dosa dilakukan dengan mengobrankan darah anak domba. Yesus menjadi anak domba Allah yang mencurahkan darahNya sendiri untuk keampunan dosa kita. Hari ini kita juga merayakan karya pendamaian anak domba Allah dalam Perjamuan Kudus. Mari sebagai Anggota Sidi Jemaat, kita semua yang sudah mengaku dan berjanji untuk setia di sekitar pelayan Firman dan Sakramen, dalam rasa syukur mengambil bagian pada Perjamuan Kudus itu.

 

Yohanes memberi kesaksian bahwa ia melihat Roh Allah turun dari langit seperti burung merpati dan tinggal di atas Yesus. Yesus membaptis dengan Roh. Yesus yang datang itu adalah Allah sendiri. Arahkan hidup kita pada Yesus. Saat kita sedang menantikan kedatangan Yesus pusat perhatian kita adalah Yesus Kristus bukan Santa Claus. Pusat perhatian kita bukan pada berbagai dekorasi natal. Jangan “salfok”. Kita ada di Minggu Advent ke – 3 yang disebut Minggu Gaudete atau minggu sukacita. Kita bersyukur dan bersukacita menyambut kedatangan Yesus. Kepada kita disampaikan: “Lihatlah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia”. Ungkapan ini bukan sekadar ajakan untuk melihat secara fisik, tetapi sebuah panggilan unntuk memilih prioritas hidup, pusat kehidupan dan fokus hanya pada Yesus. Ia telah meninggalkan kemuliaan Sorgawi untuk menjadi manusia. Dalam kedatanganNya kita semua diajak untuk merenung tentang keindahan kasih dan penebusan Allah. Anak Domba Allah adalah simbol cinta kasih sejati dan pengorbanan yang agung yang menjadi harapan serta kerinduan manusia. Ia hadir untuk menuntun kita pada pengalaman cinta yang tak terukur. Minggu ini kita ada dalam Minggu Persekutuan Anggota Muda sebab di tanggal 18 Desember nanti adalah Hari Doa Syukur PAM GKI di Tanah Papua. Hai anak – anak muda, jangan Salfok pada kesenangan sesaat masa muda. Jangan salfok pada kebahagiaan semu dunia ini. Pandang pada Yesus, di dalam Yesus semua kerinduan, harapan dan pergumulan masa muda beroleh jawabannya. Dalam dunia orang berlomba-lomba mencari kebahagiaan sesaat melalui hoby yang membuat kita jauh dari Tuhan, pergaulan buruk yang merusak masa muda, tapi Anak Domba Allah menawarkan lebih dari itu. Ia Yesus manifestasi cinta sejati yang tak pernah mengecewakan kita. Di dalam Yesus dan bersama Yesus masa muda yang kita jalani pasti indah. Ia Yesus fondasi yang kokoh dalam hidup kita. Jadilah teladan dalam masa muda. Satukan tekad, bulatkan semangat untuk bersaksi, bersekutu dan melayani. Teguhkan Iman dan fokus hanya kepada Yesus. Yesus itu kekuatan kita. Kibarkan panji Yesus, dan jadilah tulang punggung yang selalu bisa diandalkan dalam Gereja. Pemuda GKI tetap jaya.  Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati. Amin

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2: MENANTIKAN KRISTUS DENGAN MAKIN MENGENAL DAN MENYATAKAN KRISTUS (Yohanes 1:29-34)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed