KHOTBAH 2: MENANTIKAN KRISTUS DENGAN MEMPERHATIKAN KEADAAN KITA DAN MEMBAHARUI DIRI KITA (2 Tim 3:1-9)
Apa yang kita lihat keadaan sekitar kita di perayaan advent ini? Status – status media sosial hari ini dipenuhi dengan ungkapan: “Welcome December”. Selamat datang desember. Desember yang meriah. Di toko, di tempat umum, di rumah - rumah sudah terlihat dekorasi lampu penuh warna berbagai model. Dekorasi pohon Natal yang indah dengan segala pernak – perniknya. Lagu – lagu Natal sudah bergema mendamaikan hati tapi juga membangkitkan kerinduan pada kampung halaman. Desember datang lagi, desember yang padat dengan ibadah - ibadah perayaan Natal. Desember yang hangat dengan perjumpaan sesama teman, sahabat maupun saudara. Desember yang berlimpah dengan makanan dan minuman, tapi juga desember cukup menguras kantong untuk banyak sekali kebutuhan. Apalagi yang kita lihat? Tahun 2024 ini desembernya sedikit penuh ambisi, selesai Pilkada masih adakah yang hatinya terluka kah? Masih adakah yang saling serang di media sosial?
Paulus mengingatkan Timotius bahwa ternyata di hari - hari terakhir ini, pada akhir zaman ini, keadaan-keadaan yang di alami manusia termasuk orang percaya disebut Paulus berada dalam masa yang sukar. Paulus memakai kata sifat Yunani yakni χαλεπος - khalepos berarti 'sukar' atau 'berat' yang menunjuk juga pada binatang buas yang berbahaya dan untuk laut yang sedang mengamuk. Masa itu akan penuh penderitaan dan marabahaya, berat untuk ditanggung dan sukar ditanggulangi. Jadi akar bencana dalam 'masa yang sukar' itu adalah karena manusia hanya cinta dirinya sendiri daripada kepada Allah. Kasih kepada sesama semakin luntur sehingga manusia menjadi sangat egois, sombong, cuek, saling bertengkar, menyukai kejahatan, suka berkhianat, memberontak kepada orang tua dan Allah. Manusia hanya akan cinta kepada dirinya sendiri dan kesenangan. Semua hal yang dilakukan hanya demi kepentingan diri sendiri dan tidak peduli tentang orang lain atau Allah. Dalam hal spiritualitas, ibadah yang dilakukanpun hanya merupakan ibadah yang palsu. Beribadah hanya demi memenuhi kewajiban-kewajiban agama secara lahiriah saja, padahal hati manusia tidak sungguh-sungguh mau menyembah Tuhan. Bagi Paulus, ibadah tanpa kekuatan Allah yang mentransformasi kehidupan seseorang adalah sia-sia. Kemudian dalam hal pengetahuan akan iman kepada Kristus, manusia menentang kebenaran sejati. Pemberontakan terhadap kebenaran itu mereka lakukan karena kebodohan dan kebebalan diri mereka sendiri, seperti Yanes dan Yambres memberontak kepada Musa. Itu keadaan yang mana kita semua sedang menghadapinya sekarang. Keadaan kita tak ubahnya Yannes dan Yambress: dua kepala tukang sihir di masa Musa yang menentang kebenaran.
Oleh sebab itu, keadaan kita harus membawa kita pada pertobatan yaitu pertobatan dari hati. Advent yang kita rayakan: kedatangan Yesus sebagai bayi tapi juga sebagai hakim kelak. Semua hal yang disampaikan itu sudah terjadi di sekitar kehidupan kita. Hidup kita sudah begitu dekat dengan akhir zaman, meski kita tidak tahu kapan tepatnya. Paulus menegaskan bahwa itu adalah masa yang sukar (1) bagi umat Allah. Sebagai orang percaya, tidak selayaknya kita ikut-ikutan terjerumus dengan segala nafsu dan jeratan para penyesat. Bagaimanakah kita bersikap. Pertama, sikap siap siaga menanti dengan gembira, optimisme dalam pengharapan akan datangnya Kristus yang pada akhir zaman sebagai hakim yang menyempurnakan keselamatan dan memulihkan segala sesuatunya. Kedua, sikap bertobat, kehendak kuat memperbaiki diri dan masyarakat demi menyambut kedatangan Tuhan. Ketiga, kesedian diri ikut dalam rencana keselamatan Tuhan dengan mau dipakai hidupnya demi pekerjaan-pekerjaan keselamatan Tuhan. Persiapkan diri dengan baik menghadapi keadaan di akhir zaman dengan memiliki pengajaran dan kehidupan yang benar! Pagari diri kita dengan kebenaran firman Tuhan. Jalani hidup kita dengan bersandar penuh pada kasih dan kebenaran Tuhan. Amin. Selamat Hari Minggu. Selamat menghayati minggu – minggu Advent. Tuhan memberkati
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2: MENANTIKAN KRISTUS DENGAN MEMPERHATIKAN KEADAAN KITA DAN MEMBAHARUI DIRI KITA (2 Tim 3:1-9)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.