AKHIR TAHUN 2: TUHAN IALAH ALLAH YANG KEKAL (Yesaya 40:12-31)
Kita sedang menjalani detik demi detik waktu dalam hidup di dunia ini. Kita mengalami kasih setia Tuhan yang luar biasa sepanjang tahun 2024. Tetapi apa yang kita lakukan dengan waktu di 2024 ini? Kita selalu punya waktu untuk tidur, waktu untuk interaksi di media sosial, bermain game, waktu untuk salurkan hobby, waktu untuk melakukan pekerjaan di rumah, di kantor, waktu untuk melayani pekerjaan Tuhan, waktu untuk rekreasi dan bersantai dengan keluarga, waktu untuk berkarya dengan talenta – talenta. Apakah kita sadar di dalam waktu itu, Tuhan yang menyertai kita bahkan di dalam badai tersulit di hidup kita. Ada anggota jemaat yang baru lahir, ada juga 8 jiwa yang sudah dipanggil Tuhan dan dalam kesemuanya itu Tuhan bersama kita. Tapi apakah sepanjang waktu itu kita menjalaninya bersama Tuhan, membaca FirmanNya? Melakukan apa yang diFirmankanNya?
Kita sudah menjalani 366 hari di tahun 2024 ini. Tahun 2024 adalah Tahun Kabisat bulan Februarinya sampai tanggal 29, jadi kalau biasanya setahun 365 hari, maka tahun kabisat seperti tahun 2024 ini jumlah harinya 366 hari. 366 hari, 52 minggu, 12 bulan, 1 januari sampai pada 31 Desember hari ini, semua terlewati karena pertolongan Tuhan. Banyak kisah dengan banyak rasa yang campur aduk sudah kita alami, tapi kita masih ada di sini karena tangan Tuhan yang kuat menolong kita bukan karena kekuatan kita. Kekuatan kita dan kehidupan kita manusia terbatas, bahkan teknologi tercanggih yang dihasilkan manusia sekalipun ada batas waktunya. Sepatu yang kita pakai, baju, televisi atau HP sampai pada waktu tertentu akan rusak. Tidak ada yang abadi di dalam dunia hanya Tuhan saja yang kekal dan abadi. Tema kita: Tuhan ialah Allah yang kekal. Kekal artinya tetap, tidak berubah, tidak bergeser, abadi selama – lamanya. “Allah itu kekal” adalah Allah itu tidak ada permulaannya dan tidak ada akhirnya. Allah yang menciptakan waktu. Allah ada sebelum waktu ada (eternal past). Ia tetap ada setelah waktu sudah tidak ada.
Orang Israel juga mengalami pergumulan berat. Bangsa pilihan yang kemudian dibuang Allah. Tapi nubuat Yesaya ini meneguhkan Israel “Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya”. Siapa yang ada dalam Tuhan selalu beroleh kekuatan baru, tidak menjadi lelah dan lesu. Israel dibuang bukan karena Allah tidak berdaya tapi karena Allah adalah Allah yang adil, yang membalaskan dosa dengan penghukuman. Allah tetap Allah yang kekal, yang kuasa-Nya tidak berubah, dan pengertian-Nya jauh melampaui akal manusia. Israel dan kita semua harus mengakui kekalan Allah dalam sejarah waktu perjalanan hidup kita dan sejarah dunia ini. Allah adalah pencipta kita, tidak ada yang dapat menyamai Tuhan kita. Kita harus senantiasa bergantung pada Tuhan karena hanya Dialah sumber hidup dan kekuatan kita. Jadi berhentilah untuk mengandalkan kekuatan sendiri, percayakan hidup ini pada-Nya. Di tangga terakhir tahun 2024 ini marilah kita tengok kembali perjalanan di tahun 2024 apakah kita hidup menurut kehendak Tuhan atau tidak? Apakah kita telah menyenangkan hati Tuhan ataukah tidak? Jangan biarkan dosa dan kesalahan menghalangi berkat Tuhan dalam hidup kita di tahun yang baru. Marilah kita sadar akan semua yang telah kita lakukan agar Tuhan berkati kita karena pengampunan-Nya. Jikalau kita mencoba menghitung kebaikkan Tuhan bagi kehidupan keluarga kita sepanjang tahun 2024 ini adalah sungguh kita tidak bisa menghitungnya. Manusia bisa menghitung 366 hari dalam satu tahun, namun kasih kasih setia Tuhan itu melampaui hitungan manusia. Itulah yang kita syukuri di akhir tahun ini. Jadi Kunci kehidupan orang percaya terletak pada kesetiaan untuk bertekun dalam Tuhan. Berimanlah kepada Tuhan untuk menjalani setiap musim kehidupan. Selamat mengakhiri tahun 2024 dan Selamat memasuki tahun yang baru tahun 2025. Tuhan memberkati. Amin.
Belum ada Komentar untuk "AKHIR TAHUN 2: TUHAN IALAH ALLAH YANG KEKAL (Yesaya 40:12-31)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.