KHOTBAH NATAL: MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM (Lukas 2:15)
Tema natal tahun 2024 ini merupakan sebuah ajakan. Ajakan ke Betlehem! Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem. Menarik juga kalau ajakan ini bisa diwujudkan, sehingga kita dapat menyaksikan perayaan Natal di tempat Yesus lahir, yaitu Betlehem. Apa urgensi ajakan tersebut bagi kita hari ini? Urgensinya tentu ada pada Betlehem. Kenapa Betlehem? Mari kita perhatikan ayat 11: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. Di Betlehem, di kota Daud itu, lahir Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan.
Betlehem menjadi penting, karena di sana sang Jurus’lamt lahir. Ajakan ke Betlehem adalah ajakan untuk melihat dan bertemu dengan sang Juruselamat, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita. Apakah masih penting untuk kita orang Kristen, yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat untuk bertemu dengan Yesus? Kalau memperhatikan kehidupan orang Kristen hari ini, dan secara khusus warga GKI, maka kita sedang ada dalam kondisi krisis persekutuan dengan Yesus. Lihat saja kehadiran dalam ibadah-ibadah di jemaat. Ibadah minggu tidak semua hadir beribadah, ibadah rayon juga sama tidak semua hadir dalam ibadah, ibadah unsur-unsur jemaat pun demikian. Lihat juga ibadah Unsur PKB, PW, PAW, tidak seluruhnya hadir beribadah. Termasuk tingkat kehadiran Majelis Jemaat pada Tutup dan Buka Usbuh, ternyata tidak semua majelis jemaat ikut mengambil bagian. Jadi kita benar-benar sedang ada di dalam kondisi krisis persekutuan dengan Yesus.
Krisis persekutuan dengan Yesus ini bukan hanya mempengaruhi kehadiran dalam ibadah, tetapi juga membawa pengaruh kepada hubungan dengan orang lain. Krisis persekutuan dengan Yesus membawa krisis persekutuan dalam keluarga: kekerasan dalam Rumah Tangga, kenakalan remaja, Narkoba, Aibon, Miras oleh anak-anak muda, semua menjadi tanda krisis persekutuan dalam keluarga. Hubungan yang tidak harmonis dalam jemaat, antara keluarga yang satu dengan yang lain, pribadi yang satu dengan yang lain adalah tanda krisis persekutuan dengan Yesus. Maka kalau ditanya, apa kebutuhan yang paling utama dari warga GKI, pada hari ini? Jawabannya adalah melihat dan berjumpa dengan sang Juruselamat. Kita butuh melihat Yesus dan bertemu Dia. Karena itu kita diajak: Marilah sekarang kita ke Betlehem! Kenapa ke Betlehem? Melihat dan berjumpa dengan Yesus, mohon pengampunan dan perbaikan hubungan dan persekutuan dengan Yesus.
Kita ke Betlehem, karena di sana Yesus lahir. Di sana 2000 tahun yang lampau Yesus lahir sebagai Tuhan dan Juruslamat bagi kita. “Hari ini telah lahir bagimu Jururselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (ayat 11). Karena itu, marilah sekarang kita ke Betlehem, melihat dan dan berjumpa dengan Yesus, Juruselamat, Tuhan kita. “Hari ini telah lahir bagimu”, ini kata-kata yang diucapkan oleh Malaikat kepada para gembalaa di Efrata. Tetapi hari ini di Bulan Desember tahun 2024, kata-kata ini kembali kita dengar : “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat”. Dua ribu-an tahun lalu Yesus lahir di Betlehem, tetapi hari ini Yesus lahir di mana? Hari ini, Yesus lahir di dalam kehidupan kita sendiri. Betlehem hari ini adalah kehidupan kita sendiri. Tempat Yesus lahir hari ini adalah kehidupan kita sendiri, sebab Allah di dalam Kristus telah menjadikan kita rumah-Nya. Perhatikan kata-kata Rasul Paulus kepada orang Kristen di Korintus ini, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu”? (1 Kor 3: 16). Kita, adalah bait atau rumah Allah, dan hari ini Yesus mau lahir di rumah Allah, yaitu diri setiap warga GKI. Karena itu, mari kita lihat Yesus dalam diri kita masing-masing; mari kita berjumpa dengan Yesus dalam diri kita. Apakah hari ini kita masih bisa lihat Yesus dalam diri kita? Apakah hari ini kita masih bisa jumpa Yesus dalam diri kita? Apakah hari ini suami bisa melihat dan jumpa Yesus dalam diri istri. Apakah hari ini istri bisa lihat dan jumpa Yesus dalam diri suami. Apakah hari ini anak-anak bisa lihat dan jumpa Yesus dalam diri papa dan mama. Apakah tetangga bisa lihat dan jumpa Yesus pada diri kita? Atau jangan-jangan orang tidak bisa lagi lihat dan jumpa Yesus dalam diri kita, karena pada kita tidak ada karakter Yesus. Masing-masing patut merenungkannya, apakah pada diri saya orang bisa lihat dan jumpa karakter Yesus atau tidak? Apakah orang lain bisa lihat dan jumpa kekudusan Kristus pada saya? Apakah tetangga, teman di kantor bisa lihat dan jumpa kasih dan kebaikan-kebaikan Kristus pada saya?
Apa pun jawaban saudara, hari ini kita harus mengakui secara jujur bahwa kita menyaksikan dalam diri orang Krsten, termasuk dalam diri warga GKI, hal-hal yang tidak mencerminkan kekudusan dan kasih serta kebaikan Kristus. Karena itu, penting hari ini kita datang pada Yesus mohon pengampunan dan minta dilahirkan kembali menjadi manusia baru, yaitu manusia yang bebas dari kuasa dosa, yang menjalani hidup ini dalam kebenaran dan kekudusan, sehingga terdengarlah pujian sorgawi:
Kemuliaan bagi Allah
di tempat yang mahatinggi dan
damai sejahtera di bumi di antara manusia
yang berkenan kepada-Nya (ayat14).
Amin! (Penulis: Pdt. DR. Sostenes Sumihe, M. Th)
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH NATAL: MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM (Lukas 2:15)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.