KHOTBAH 2: SETIA DAN TAAT PADA PANGGILAN ALLAH (Lukas 6:12-16)

Kekristenan tanpa menjadi murid adalah kekristenan tanpa Kristus. Kekristenan tanpa kesetiaan dan ketaatan adalah kekristenan yang palsu. Kekristenan tanpa doa adalah kekristenan yang mati. Karena itu menjadi pribadi yang setia dan taat serta bertekun dalam doa adalah panggilan Allah bagi kita. Tema khotbah saat ini: Setia dan Taat pada panggilan Allah. Yesus, sang Juruselamat juga berdoa. Ia mengawali pemilihan itu dengan doa. Bukan doa asal berdoa tapi doa yang penuh pergumulan dan sungguh -sungguh. Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman berdoa kepada Allah. Sepanjang malam Ia berdoa” (ayat 12). Yesus berdoa bukan saja meminta petunjuk Allah siapa yang akan dipilih, tetapi juga memohon kekuatan bagi mereka yang dipilih, agar dapat melaksanakan tugas panggilan kerasulan atau pelayanan dengan sebaik-baiknya. Rasul adalah orang yang diutus, diutus untuk maksud khusus Tuhan. Orang yang diutus harus belajar Firman Tuhan sebagaimana murid selalu belajar, bukan saja belajar  tetapi juga percaya dan taat. Bukan hanya belajar dan taat, tetapi juga setia kepada Yesus dan Firman Tuhan.

 

Ada 12 orang Rasul yang dipilih dari antara para murid. Mereka dipilih dan dipanggil secara khusus. Dua belas menunjuk pada 12 suku Israel, jadi pemilihan 12 Rasul ini menjadi Israel yang baru yang melanjutkan misi Yesus nantinya. Para rasul ini dipanggil masing - masing dengan namanya, ada yang diberi nama baru supaya memiliki hidup yang baru dalam Kristus. Petrus berarti batu karang supaya menjadi pribadi yang kokoh dan teguh dalam iman. Para Rasul juga memiliki latar belakang masing – masing yang berbeda baik karakter maupun kehidupan social. Ada yang selalu tampil sebagai pemimpin seperti Petrus, ada yang ragu-ragu seperti Tomas. Ada ada kelompok nelayan, ada Matius si pemungut cukai,  ada simon orang Zelot Gerakan yang anti romawi, ada Yudas Iskariot si pengkhianat.  Mereka berbeda tapi menjadi satu tim untuk misi Allah di tengah dunia. Sekalipun kita mungkin punya pengalaman dan pengetahuan atas apa yang kita kerjakan, namun kuasa dan kekuatan untuk menjalankan pekerjaan dan pelayanan itu selalu bersumber pada Allah. Seperti para Rasul itu berproses demikian juga kita mesti bertumbuh dalam proses taat dan setia. Para murid yang selalu bersama Yesus secara fisik masih terdapat Yudas Iskariot sang pengkhianat bagaimana dengan kita? Yudas menjadi contoh pribadi yang tidak setia dan taat pada panggilan Allah.

 

Sudahkah kita memiliki karakter Kristus? Untuk memiliki karakter Kristus yang siap diutus maka jadilah pribadi yang taat dan setia. Untuk taat dan setia bangunlah kehidupan doa yang sungguh – sungguh kepada Allah. Ezra, Nehemia, Ester, Ayub juga Daniel yang kita baca kisahnya pada minggu – minggu yang lalu, adalah orang – orang yang mengandalkan Tuhan, melandasi hidup dalam doa kepada Tuhan, berserah dan dipimpin oleh hikmat Tuhan. Sekarang Yesus, kehidupan Yesus adalah kehidupan yang tidak terpisahkan dari doa. Sebelum memulai pelayanan, sebelum memilih para Rasul, di taman Getesemani, bahkan di kayu salib Yesus berdoa. Yesus mengajarkan para muridNya dan kita berdoa Bapa Kami, Yesus mendoakan para muridNya. Yesus selalu punya waktu untuk berdoa, Yesus berdoa semalam-malaman, Yesus berdoa sampai peluhnya menetes seperti darah, Yesus berdoa sampai menyerahkan nyawanya. Dalam Bulan Bina Keluarga, kitapun baik pribadi, keluarga, persekutuan melatih diri untuk berdoa, ada mezbah keluarga, ada doa puasa pada Rabu nanti, ada doa sabda unsur – unsur setiap Sabtu, ada doa pergumulan majelis jemaat. Kita mesti menjadikan hidup, pelayanan sebagai kehidupan dan pelayanan dalam doa. Ketika kita berlaku demikian maka selalu ada berkat-berkat baru yang Allah sediakan dan berikan, bukan saja untuk keberlanjutan hidup ini, melainkan supaya pekerjaan pelayaan bagi orang lain tetap berlangsung.

 

Mari kita menjadi pribadi yang setia dan taat dalam panggian Allah. Mari kita menjadi pribadi dan keluarga yang tekun dan bertumbuh dalam Bulan Bina Keluarga. Pekerjaan ini belum selesai dan perlu diteruskan. Yesus naik ke Bukit untuk berdoa tapi kemudian turun dari bukit untuk melayani di tengah dunia. Oleh sebab itu saudara – sauadara dalam Tuhan; Kita dipanggil sebagai orang kristen bukan untuk menjadi “fans” atau “orang kristen biasa” atau penggembira Kristus. Menjadi orang kristen adalah menjadi murid dan menjadi murid berarti menjadi “Peniru atau Imitator”.  Kita dipanggil untuk menjadi “apostol/Pengikut/Murid” ini adalah sebuah pilihan, anugerah dan kepercayaan yang Tuhan berikan; bukan karena prestasi atau karier. 

Bagaimana kita bangun pagi tadi? Apakah dengan hati cerah atau mendung? Kalau bangun pagi orang sudah marah, sepanjang hari ia menjadi seperti mobil atau motor yang gasny anaik turun dan sebentar – sebentar nyaris tabrakan. Sebaliknya kalau bangun hati sudah cerah, rasanya semua orang menjadi lebih ramah. Hati penuh sukacit meskipun cuaca mendung. Cerah atau tidaknya hati kita tergantung bagaimana kita memulai hari itu? Apakah ketika bangun pagi ini kita berdoa? Atau langsung marah? atau langsung pegang hp? Atau langsung berburu dengan agenda yang padat? Apakah sepanjang hari kita syukuri dengan berdoa? Ataukah semua berlangsung biasa – biasa saja? Marilah setia dan taat serta tekun berdoa. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.  

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

4 Komentar untuk "KHOTBAH 2: SETIA DAN TAAT PADA PANGGILAN ALLAH (Lukas 6:12-16)"

  1. Terimakasih utk bahan renungan. Sangat membantu kami Majelis Jemaat. Tuhan Yesus memberkati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama - sama,,, tetap setia melayani ... Tuhan memberkati

      Hapus
  2. Terimakasih untuk renungan Tuhan Yesus memberkati 🙏

    BalasHapus

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed