KHOTBAH 2: ORANG BERIMAN DIUTUS UNTUK BERSAKSI (Kisah Para Rasul 8:26-40)
Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia ini bukan untuk sekedar ada. Tapi juga untuk berfungsi dan berguna sesuai maksud Tuhan. Pohon pisang ditanam dengan tujuan berbuah pisang.Ssekali berbuah dan sesudahnya pohon pisang itu ditebang. Meskipun hanya sekali berbuah tetapi pohon pisang itu telah mencapai tujuannya. Hidup kita di dunia ini juga bukan sekedar makan, tidur, kerja, jalan – jalan atau sekedar menjalani rutinitas saja. Hidup kita punya tujuan. Tema kita : Orang beriman diutus untuk bersaksi. Tujuan kita ada di dalam dunia ini adalah untuk menjadi saksi Kristus.
Filipus si pemberita Injil menyadari panggilan hidupnya untuk bersaksi. Dalam Kisah Para Rasul, Filipus adalah salah seorang dari 7 Diaken atau Syamas yang dipilih untuk melakukan pelayanan kasih dalam jemaat mula – mula. Di tengah - tengah penganiayaan terhadap jemaat di Yerusalem yang dapat kita baca diawal pasal 8 ini, Roh Kudus terus menuntun para Rasul dan orang – orang percaya untuk terus bersaksi. Filipus memberitakan Injil di Samaria. Lawatan Allah terjadi secara luar biasa. Banyak orang menjadi percaya. Tapi Filipus tidak terpaku pada popularitas di Samaria. Filipus tidak berhenti pada kesuksesan pekabaran Injil di Samaria. Hidup Filipus adalah hidup yang diutus ke manapun dan kepada siapapun sesuai kehendak dan perintah Tuhan baginya. Dan Roh Kudus yang menggerakan Filipus untuk bersakasi dari Yerusalem dan Samaria serta berbagai tempat lain. Malaikat Tuhan menyampaikan perintah Tuhan kepada Filipus untuk pergi ke daerah selatan ke Jalan yang Sunyi. Allah tidak memanggil Filipus ke suatu kota saja. Kata Yunani untuk “jalan yang sunyi” yakni “eremos” bermakna “padang gurun”. Jadi, tempat itu bukan hanya sunyi, tetapi sangat gersang dan tentu saja sukar. Jalan sunyi dan sukar itu harus ditempuh untuk menjangkau jiwa – jiwa bagi Tuhan. Filipus bergerak dan pergi. Filipus taat. Ia rela meninggalkan pelayanan yang sukses di Samaria dan menuju ke tempat yang gersang tanpa tahu apa yang harus dilakukan atau siapa yang harus ditemui di sana. Itu contoh ketaatan. Perjalanan bersama Tuhan kadang menegangkan, kita bisa berada di jalan sunyi dan sukar tetapi bersama Tuhan ada kemenangan, karena kita tidak pernah ditinggalkan sendirian. Filipus taat diutus untuk bersaksi karena percaya Tuhan punya rencana besar. Filipus peka terhadap pimpinan Roh Kudus, baik di Jalan Sunyi, bahkan saat secara tiba – tiba ketika dibawa di bawa ke Asdod dan memberitakan Injil di semua kota sampai di Kaisarea
Di Jalan sunyi itu Filipus berjumpa dengan Sida – sida dari Etiopia. Sida-sida artinya pegawai Istana. Arti lainnya: orang yang dikebiri. Tapi sida – sida ini bukan pegawai istana biasa, ia seorang pejabat tinggi (kata Yunani: dunastes) – kepala perbendaharaan Ratu Negeri Etiopia Sri Kandake. Itu artinya sida – sida ini adalah orang yang mendapat kepercayaan untuk mengurus semua hal yang meyangkut kepentingan Ratu. Kandake itu gelar kerajaan untuk Ratu dari Etiopia. Jadi Roh Kudus memerintahkan Filipus untuk mendekati kereta Sida – sida itu. Di dalam keretanya orang itu sedang membaca Kitab Nabi Yesaya, tetapi ia tidak dapat mengerti maknanya. Kehadiran Filipus di tengah-tengah perjalanannya ia sambut dengan tangan terbuka. Filipus menjadi “teman diskusi” untuk mendalami Firman Tuhan. Sida – sida itu menjadi percaya kepada Yesus. Ia menyatakan imannya: “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah anak Allah”. Iapun memberi diri untuk dibaptis.
Mari kitapun senantiasa membuka diri terhadap Roh Kudus untuk bertekun membaca dan belajar FirmanNya. Dalam Bulan Bina Keluarga kita dipandu dengan Mezbah Keluarga, adakah setiap pribadi dan keluarga selalu bertekun? Jangan – jangan kita lebih suka ke tempat pesta daripada bertekun dalam mezbah keluarga. Minggu ini kita juga ada dalam perayaan Bulan Doa Alkitab. Kita menopang kerja – kerja LAI khususnya Proses penterjemahan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Manggarai dan agar semakin banyak jiwa dapat dijangkau melalui ketersediaan Alkitab di dalam bahasa daerah masing – masing. Mari kitapun belajar taat dan peka terhadap suara Tuhan. Teladan kita dan teladan Filipus dalam hal ketaatan adalah Yesus. Nubuat Yesaya yang dibaca Sida - sida Etiopia itu adalah Nubuat Yesaya tentang Mesias dalam Yesaya 53. Itu adalah tentang Yesus yang taat meskipun menderita bahkan sampai mati. Mari kita siap diutus untuk bersaksi dalam hidup kita supaya banyak orang dimenangkan bagi Tuhan. Jika pisang menghasilkan buah meski sekali, jika matahari setia menyinari bumi. Mari kitapun setia bersaksi. Meski menempuh jalan sunyi. Tuhan menyertai kita. Ia melawat kita. RohNya bekerja saat kita setia bersaksi. Tuhan sendiri akan menolong; Ia akan mengirimkan pertolongan bagi kita untuk mengerti firman dan kehendak-Nya. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2: ORANG BERIMAN DIUTUS UNTUK BERSAKSI (Kisah Para Rasul 8:26-40)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.