KHOTBAH 2: BERIMAN TEGUH DALAM MENGHADAPI PENCOBAAN (Efesus 6:10-20)
Pencobaan dapat berupa situasi atau godaan yang menguji iman, kesabaran dan ketaatan seseorang kepada Tuhan. Namanya godaan, maka selalu ada disekitar kita. Saat membuka mata alias bangun tidur sampai tutup mata lagi, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, kita selalu berhadapan dengan godaan iman. Hal – hal yang viral yang membuat kita tidak dapat menahan diri untuk berkomentar ujaran kebencian, saling memaki, ikut rame hal – hal negatif. Godaan tidak hanya berwujud singa yang mengaum. Singa yang mengaum pasti membuat orang berlari ketakutan. Godaan Iblis itu juga seperti serigala yang berbulu domba. Penuh tipu daya. Penuh tipu muslihat. Karena itu, apapun keadaannya kita tidak boleh lengah. Kita digoda untuk memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Di sekolah ada roh nyontek, roh bolos, roh tawuran. Di gereja, ada roh ambisi, roh kuasa, roh menonjolkan diri, roh tidak peduli, roh dengki, roh gossip. Di masyarakat ada roh bakar ban, roh palang - palang. Lalu kita bilang ini sudah zamannya. Mo bagaimana lagi? Jadi nikmati saja! Firman Tuhan tegaskan, godaan, pencobaan harus diperangi. Kita berperang bukan saja melawan penjajah. Tapi kita berperang melawan Roh – roh dunia ini. Ada 3 hal pokok dalam bacaan kita.
Pertama, “hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan” (ayat 10). Ini merupakan prinsip dasar dalam menghadapi berbagai kejahatan di dunia ini. Kita mesti kuat di dalam Tuhan. Kejahatan dalam dunia ini hanya bisa dihadapi kalau kita kuat di dalam Tuhan. Kuasa untuk melawan pencobaan tidak berasal dari diri kita tapi dari Tuhan. Di dalam Tuhan kita pasti menang. Tanpa Tuhan kita akan kalah dan binasa. Hanya orang Kristen yang ada di dalam Tuhan akan menang berhadapan dan melawan segala kejahatan yang ada di dunia ini, di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kedua, “memakai perlengkapan senjata Allah” (ayat 13).
Ikat pinggang kebenaran, baju besi keadilan, kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera sebagai kasut/sepatu, perisai iman, ketopong atau topi baja keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dan berdoa setiap waktu di dalam Roh.
Ikat pinggang kebenaran prajurit bertujuan agar baju besi tetap berada di tempatnya dan digunakan sebagai tempat menaruh pedang agar siap digunakan kapanpun dan dimanapun. Ikat pinggang kebenaran berfungsi untuk menjaga apapun yang dikerjakan dan dilakukan bersumber dari kebenaran Allah. Baju besi keadilan berfungsi melindungi tubuh prajurit. Dengan baju besi keadilan maka keadilan Allah, diikat dengan kebenaranNya hadir dalam kehidupan. Sepatu sebagai kebutuhan yang penting bagi prajurit, sebab perjalanan yang jauh harus ditempuh dengan medan yang tidak terduga sehingga sepatu yang tepat dapat melindungi kaki mereka. Kerelaan untuk memberitakan Injil sebagai sepatu mengingatkan bahwa pemberitaan Injil adalah tugas utama sekaligus merupakan tugas yang berat karena bisa saja ditemui medan yang tak terduga seperti penolakan dan penderitaan, tetapi harus dijalani dengan kerelaan. Perisai ialah perlindungan dari senjata yang dialamatkan lawan kepada mereka. Perisai iman menjadi perlindungan dari lawan yang berupaya menyerang dengan cara-cara mereka, sekaligus memagari diri agar tidak terhasut pada apa yang mereka lakukan. Ketopong atau topi baja merupakan perlindungan untuk kepala prajurit sehingga mereka dapat maju berperang dengan gagah berani. Topi baja keselamatan melalui pengorbanan Yesus Kristus menjadi dasar keberanian untuk terus maju ke depan.
Pedang dimaksudkan sebagai senjata melawan mereka yang bermaksud menyerang. Pedang Roh yaitu Firman Allah sebenarnya bermata dua, untuk pendengar sekaligus pembicara sehingga Penulis memohon agar jemaat terus membawanya dalam doa agar dapat menyampaikan Kabar Baik atau Injil dengan tepat, sesuai yang dikehendaki Tuhan. Ketiga adalah DOA. Bertekunlah senantiasa di dalam doa. Dengan memiliki semua hal ini, maka setiap orang percaya siap untuk berjuang melawan yang jahat. Tahukah anda pohon apakah yang paling kuat dan mampu bertahan dalam angin badai? Salah satu pohon yang mampu bertahan dalam badai adalah pohon korma. Pohon Korma yang kelihatannya kecil dan rapuh, tapi mempunyai daya tahan yang sangat kuat dalam menghadapi badai sekuat apapun. Dengan memiliki akar yang kuat seperti pohon korma kita dapat melalui semua badai kehidupan kita saat ini. Jika kita orang percaya mau bertahan dalam iman, kita akan bertunas dan menjadi seperti pohan Korma. Begitulah di dalam kehidupan sering badai datang menerjang dgn kuat, menekan, membengkokkan kita bahkan nyaris meratakan kita. Masalah dan beban hidup selalu datang silih berganti, namun jangan biarkan imanmu goncang karena keadaan dan masalahmu saat ini. Sadarilah bahwa setiap kesukaran, setiap rintangan, setiap kegagalan, hanyalah bersifat sementara. Janganlah takut menghadapi badai kehidupan, karena semuanya pasti berlalu. Hanya Firman Tuhan yang tinggal kekal selama – lamanya. Amin.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2: BERIMAN TEGUH DALAM MENGHADAPI PENCOBAAN (Efesus 6:10-20)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.