GEMBALAKANLAH JEMAAT DENGAN SUKARELA (I Petrus 5:1-11)
Relasi Tuhan dengan jemaat digambarkan dengan beberapa simbol seperti mempelai laki – laki dan mempelai perempuan, kesatuan tubuh yaitu kepala dan anggota - anggota, juga Gembala dengan kawanan domba. Yesus adalah gembala yang Agung dan kita adalah domba-dombaNya. Kita mengikuti teladan gembala agung kita dan kitapun dipanggil untuk saling memperhatikan, saling menggembalakan satu dengan yang lain. Tema kita minggu ini: Gembalakanlah Jemaat dengan Sukarela.
Surat 1 Petrus memberi nasihat kepada jemaat – jemaat yang menjadi alamat surat ini yaitu: “orang – orang pendatang yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia” (I Petrus 1:1). Jemaat – jemaat itu sedang berada dalam penganiayaan karena iman mereka tapi mereka mesti “bergembira di tengah berbagai dukacita dan pencobaan” (ayat 6), tahan uji dan memiliki kemurnian iman. Mengasihi Allah dan menyatakan kasihNya dalam hubungan dengan sesame. Meneladani Kristus yang menderita, tetap taat, setia dan hidup kudus termasuk dalam panggilan pelayanan. Secara khusus pasal 5:1-11 ada nasihat untuk para pemimpin disini disebutkan para penatua dan sekarang ditujukan untuk kita sekalian yang memberi diri melayani, yang mempunyai tugas dan jabatan kepemimpinan dan pelayanan. Tidak perlu disebutkan lagi tapi marilah kita ingat, kita yang sudah pernah mengaku diteguhkan dan dilantik untuk tugas – tugas dalam gereja ini. Kita dinasihati pertama: supaya memiliki hati hamba dalam pelayanan. Menggembalakan dengan sukarela. Sukarela itu dari kata suka dan rela. Itu berarti kita memberi diri dan mengorbankan yang kita punya untuk Tuhan. Bukan mencari nama atau mencari keuntungan. Seorang pelayan tidak menghitung apa yang sudah ia serahkan (waktu, tenaga, atau uang) tetapi menghitung apa lagi yang masih bisa ia persembahkan. Sukarela bukan karena keinginan sendiri tetapi harus didasarkan pada kehendak Allah.
Nasihat kedua, menggembalakan dengan memberi teladan, bukan dengan memerintah. Jabatan pelayanan memang berbeda dari jabatan politik dan jabatan-jabatan lain dalam dunia ini. Jabatan – jabatan lain dalam dunia ini didasari pada cinta kuasa. Kekuasaan adalah segala-galanya. Tapi jabatan dalam gereja didasari pada kuasa cinta. Cinta Kristus adalah dasar segala sesuatu. Hidup gembala yang didasari cinta Kristus tentu dapat menjadi teladan. Yang ketiga adalah merendahkan diri seorang terhadap yang lain. Dengan hati hamba saling menopang, saling membangun, saling menguatkan. Dalam pelayanan prinsip - prinsip yang mesti kita ingat:
Seorang Tuan bersikap memerintah,
tetapi seorang pelayan bersikap melakuan perintah.
Seorang Tuan mempertahankan hak pribadi,
seorang pelayan mengutamakan hak orang lain
Seorang Tuan bersikap mengambil,
tetapi seorang pelayan bersikap memberi
Seorang Tuan mencari keuntungan diri,
tetapi seorang pelayan mencari kesempatan untuk melayani.
Seorang Tuan menuntut penurutan,
seorang pelayan selalu mengutamakan penurutan.
Bila anda melakukannya untuk diri sendiri, itulah PEKERJAAN.
Bila anda melakukannya untuk Tuhan, itulah PELAYANAN.
Bila anda melakukannya selama ada waktu luang, itulah PEKERJAAN
Bila anda melakukannya dengan seluruh waktu dan hidup, itulah PELAYANAN.
Bila anda berhenti karena tidak ada yang berterimakasih, itulah PEKERJAAN
Bila anda terus melakukannya bahkan ketika dihina, itulah PELAYANAN.
Bila anda melakukannya demi kehormatan diri, itulah PEKERJAAN
Bila anda melakukannya demi kemuliaan Tuhan, itulah PELAYANAN.
Bila anda merasa telah banyak berkorban dan pantas dihargai, itu PEKERJAAN
Bila anda merasa belum cukup melakukan apa-apa dan terus bersandar pada anugerah Tuhan, itulah PELAYANAN.
Bila anda merasa semakin sulit menikmati yang anda kerjakan, itu PEKERJAAN
Bila anda merasa terus diperlengkapi dalam keterbatasan, itulah PELAYANAN
Bila yang anda pikirkan adalah uang dan kesuksesan, itu PEKERJAAN
Bila yang anda pikirkan adalah kesetiaan, itulah PELAYANAN
Hari ini di tengah – tengah kita ada lima orang saudara dan saudari yang akan menerima Sarkramen Pembaptisan dan 24 saudara dan saudari yang akan diteguhkan sebagai anggota Sidi Gereja. Warga jemaat, anggota sidi jemaat marilah kita ingat, melawan siasat si jahat dibutuhkan keteguhan iman, iman yang tidak akan pernah goyah walaupun tantangan dan pergumulan silih berganti. Percaya Yesus adalah harga mati sampai mati. Setia disekitar pelayanan Firman dan Sakramen, setia terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan Gereja sesuai pengakuan dan janji saudara. Jaga baptisan itu seumur hidup karena nama Yesus telah memeteraikan saudara-i sebagai warga kerajaan Allah. Allah sendiri yang akan memperlengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan saudara-saudara untuk setia pada pengakuan dan janji yang diucapkan hari ini. Juga kita semua yang sudah pernah mengaku dan berjanji baik dalam tugas dan jabatan dalam gereja maupun sebagai anggota sidi jemaat. Rendahkanlah diri kita di bawah tangan Tuhan, serahkanlah segala kekuatiran kita, memiliki iman yang teguh, serta berjaga-jaga akan setiap godaan yang mungkin datang. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "GEMBALAKANLAH JEMAAT DENGAN SUKARELA (I Petrus 5:1-11)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.