RENUNGAN RAYON: PEMULIHAN KEBAKTIAN KITA (Ezra 9:1-15)
Persekutuan keluarga yang dikasihi Tuhan,
Dalam GKI di Tanah Papua ada Ibadah Keluarga atau Mezbah Keluarga. Apakah sebagai keluarga – keluarga Kristen kita masih setia menjalankan Mezbah bagi Tuhan di tengah kehidupan keluarga kita? Apakah Mezbah Keluarga dan Ibadah lainnya kita jalankan hanya sebuah rutinitas saja? Apakah keseharian hidup kita sejalan dengan Firman Tuhan yang kita dengar dalam Ibadah – Ibadah itu? Tema: “Pemulihan Kebaktian kita” dari bacaan Ezra 9:1-15 hendak mengajak kita untuk sungguh – sungguh mengalami pemulihan dalam perjumpaan dengan Tuhan baik pada ibadah – ibadah tapi juga dalam seluruh kehidupan kita.
Persekutuan Keluarga yang dikasihi Tuhan
Umat Israel adalah umat pilihan Allah namun sering memberontak kepada Allah akibatnya Tuhan Allah menghukum umat pilihan itu. Mereka diperbudak dan menjalani hukuman yang tidak ringan di Babel. Namun karena kemurahan Tuhan, umat Israel dikembalikan ke tanah leluhur mereka di Kanaan. Salah satu tujuan mereka kembali ke tanah Kanaan yaitu untuk mendirikan Rumah Tuhan (Ezra 1:2–6) supaya mereka kembali menyembah Allah. Pengalaman selama pembuangan dan ditebus kembali harusnya menyadarkan Israel agar hidup taat dan setia seperti yang dikehendaki Tuhan. Akan tetapi yang terjadi tidaklah demikian. Israel telah menerima kasih karunia Allah namun tetap hidup dalam dosa. Pada zaman Ezra terjadi praktek kawin campur dengan perempuan – perempuan penduduk Kanaan dan sekitarnya. Kawin campur menyebabkan orang Israel menyimpang dari iman kepada Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Mereka tidak memisahkan diri dari kebiasaan bangsa – bangsa sekitar itu yaitu orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Yebus dan lainnya, yang melakukan penyembahan kepada allah lain. Hal itu menjadi kekejian bago Tuhan. Mereka mengambil Istri dari antara anak perempuan orang-orang itu untuk diri sendiri dan untuk anak-anak mereka, sehingga bercampurlah benih yang kudus dengan penduduk negeri, bahkan para pemuka dan penguasalah yang lebih dahulu melakukan perbuatan yang tidak setia itu. Ezra sungguh merasa terkoyak hatinya, karena perbuatan dosa malah dilakukan oleh orang-orang yang dipilih Tuhan Allah sendiri, para pemuka atau pemimpin umat. Yang seharusnya mereka menjadi teladan bagi umat Israel. Malah sebaliknya, mereka yang menjadikan contoh buruk bagi umat, sehingga umat Israel membuat perilaku yang sama seperti yang mereka lakukan. Perilaku bejat yang telah dilakukan oleh umat pilihanNya, membuat Ezra menjadi sangat malu dihadapan Allah. Ezra menyesali perbuatan dosa yang bangsanya telah lakukan kepada Allah. Karena itulah, ia memohon agar Tuhan Allah, menunjukkan belas kasihan kepada umatNya. Bahkan Ezra mengakui, bahwa dosa bangsanya, sudah terjadi sejak zaman nenek moyang mereka (ayat. 7). Karena itulah, Ezra kemudian menegaskan kepada bangsanya, bahwa mereka harus meninggalkan perilaku yang menjadi kekejian bagi Tuhan.
Kita mengakui bahwa sebagai manusia kita tidak luput dari dosa. Dalam kaitannya dengan kelemahan dan keterbatasan kita menghadapi kuasa dosa Itulah, mengakibatkan Tuhan Yesus menganugrahkan kepada kita Roh Penolong, yaitu Roh Kudus. Peran Roh Kudus, dihadirkan kepada kita, untuk mengingatkan kita bahwa penebusan dosa yang telah Tuhan Yesus berikan kepada kita melalui kematian dan KebangkitanNya, hanya berlaku sekali. Karena itu, Roh Kudus, senantiasa mengingatkan kita untuk memanfaatkan hidup yang Tuhan Yesus berikan, agar kita dapat melakukan yang terbaik bagi Tuhan. Hidup kita saat ini adalah anugerah Tuhan yang sangat luar biasa. Sebab itu, kita patut bersyukur, bahwa kita dapat menikmati kebersamaan dengan anggota keluarga kita, bersama dengan orang lain yang ada disekitar kita. Terkadang kita tidak setia kepada Tuhan. Terkadang kita menjauh dari Tuhan. Terkadang kita tidak mau, Tuhan mengarahkan hidup kita. Tetapi, Tuhan selalu setia. Ia memberkati kita dan keluarga kita. Ia menjaga seluruh anggota keluarg akita dalam kerja dan aktivitas masing – masing. Ia Imanuel yang selalu beserta kita. Ketika kita bersedih atau berduka, Ia memberi kekuatan dan penghiburan. Saat kita bekerja dan beraktivitas, Ia menyertai dan membimbing kita. Marilah kita menyadari segala dosa kita yang sering melawan kehendak Tuhan. Dengan hati terbuka dan jujur Ia menanti kita datang dalam kesungguhan kepada Tuhan. Tuhan Yesus hanya selalu ingin mendengar dari kita, permohonan belaskasihan yang kita sampai kepadaNya. Pengampunan dosa akan selalu diberikan kepada kita, asal kita mau berseru dan memohon belaskasihan kepada Tuhan Yesus. Dan Ia yang empunya belaskasihan, akan menganugrahkan pengampunanNya kepada kita. Tetaplah setia dalam membangun mezbah bagi Tuhan di tengah keluarga kita, bukan sekedar sebuah rutinitas saja tapi kesungguhan hidup yang bersedia dipulihkan oleh Tuhan dari hari ke dari. Tetaplah taat dan setia kepada Tuhan yang memimpin hidup kita untuk menjadi umat kudus, yang tidak mengikuti cara hidup dunia ini. Amin.
Belum ada Komentar untuk "RENUNGAN RAYON: PEMULIHAN KEBAKTIAN KITA (Ezra 9:1-15)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.