KHOTBAH 2: DILENGKAPI DALAM PANGGILAN ALLAH (I Samuel 3:1-21)
Kalau saya memanggil seseorang, ada dua hal dalam panggilan itu. Yang pertama, saya kenal orang yang dipanggil. Yang kedua, meskipun bisa jadi saya belum kenal orang yang saya panggil itu tapi yang jelas saya punya kepentingan dengan orang itu. Di rumah, sehari - hari orang tua memanggil anak – anak untuk menyuruh anak – anak melakukan sesuatu atau mengingatkan anak – anak terhadap satu hal. Jika sekali dua kali dipanggil lalu anak tidak mendengar, maka volume suara panggilan bisa bertambah; “panggil dengan tenaga dalam” atau panggil nama anak sudah dengan emosi tinggi. Panggil lebih dari satu kali itu berarti panggilannya penting dan kepentingan mendesak. Tuhan memanggil Samuel: “Samuel, Samuel”. Tuhan panggil Samuel karena Tuhan kenal Samuel. Tuhan punya kepentingan dengan Samuel. Tuhan panggil berkali – kali artinya, itu sebuah panggilan yang penting dan mendesak. Dan apakah Samuel kenal Tuhan? Ternyata Samuel belum mengenal Tuhan. Perhatikan ayat 7: “Samuel belum mengenal Tuhan”. Itu sebabnya Samuel datang kepada Eli bukan kepada Tuhan. Ketika Tuhan memanggil untuk ketiga kalinya, Eli sadar bahwa itu Tuhan yang memanggil Samuel. Karena itu, Eli katakan kepada Samuel: “Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: “Berbicaralah, Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar” (ayat 9). Pesan yang luar biasa: Berbicaralah, Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar!
Dalam panggilan Allah kepada Samuel. Ay. 10 Tuhan datang, Tuhan berdiri, Tuhan
hadir, Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Samuel. Tuhan menjumpai dan memasuki
kehidupan Samuel. Di sini pengenalan akan Tuhan terjadi, sehingga ketika Tuhan
memanggil: “Samuel, Samuel”. Samuel tahu itu Tuhan yang memanggil, dan ia menjawab:
“Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar”. Samuel menempatkan diri di hadapan
Tuhan, sebagai hamba yang mengalami kehadiran Tuhan dan mengenal-Nya, sehingga
ada hubungan yang intim dengan Tuhan.
Nama Samuel artinya Tuhan mendengar. Samuel memberi hidupnya untuk melakukan apa yang didengarnya dari Tuhan. Samuel bersedia dilengkapi oleh Tuhan dalam panggilan itu. Samuel bahkan menyampaikan pesan Tuhan kepada keluarga Eli bahwa Tuhan murka atas dosa keluarga Eli. Tuhan tidak lagi berkenan atas kehidupan keluarga Eli. Eli seorang Imam besar di Silo. Eli adalah keturunan Imam tapi anak – anak Eli yakni Hofni dan Pinehas tidak menghormati Tuhan dan melakukan perbuatan jahat dalam kemah suci maka Tuhan menghukum mereka. Kita sekalian adalah hamba Tuhan. Bukan hanya Pendeta atau Penatua dan Syamas tetapi seluruh warga jemaat. Hamba Tuhan bukan soal jabatan tapi soal sikap hidup yang bersedia mendengar dan melakukan Firman Tuhan, bersedia ditegor dan diperlengkapi oleh Tuhan. Maka seorang hamba, dia pasti mendengar dalam arti melakukan kehendak Tuhan
Allah sudah menyatakan diriNya bagi kita dalam Yesus Kristus. Apakah kita masih belum mengenalNya? Allah adalah Imanuel yang beserta dengan kita. Apakah kita belum merasakan kehadiran dan penyertaanNya? Allah sudah berfirman bagi kita dalam Alkitab. Apakah kita mendengarkan FirmanNya atau telinga kita diberi untuk mendengarkan hal – hal lain di dunia ini? Ketika suara Tuhan memanggil kita saat lonceng gereja dibunyikan, jangan – jangan kita masih mengeraskan hati dan telinga. Atau telinga mendengar tetapi hati tetap keras. Samuel diperlengkapi lewat bimbingan Eli untuk meresponi panggilan Allah. Maka mari buka hati juga untuk menerima bimbingan lewat orang – orang yang Tuhan utus. Samuel diperlengkapi dari dalam dirinya lewat kuasa Roh Kudus. Maka mari buka hati mendengar sapaan Tuhan, diperlengkapi dalam kuasa Roh kudus untuk memenuhi panggilan Tuhan. Tuhan panggil kita di gereja, di sekolah, di kantor. Tuhan panggil kita untuk bersaksi di sana. Tuhan akan perlengkapi kita semua. Kita berada di gereja hari ini, di tempat kudus Tuhan. Disini Allah memanggil kita untuk terus memperdengarkan FirmanNya dengan meresponi panggilan Allah: “Berbicaralah ya Tuhan sebab hambaMu ini mendengar”. Amin. Selamat hari minggu. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2: DILENGKAPI DALAM PANGGILAN ALLAH (I Samuel 3:1-21)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.