KHOTBAH 2: TELITI DALAM PENGAJARAN INJIL (Ibrani 2:1-4)
Ada cerita lucu dari Papua: Tete pu mata sakit jadi tete minta tolong cucu: “cucu tolong ambil salep mata di lemari dulu baru taruh di tete pu mata! “Cepat cucu karena tete pu mata sakit skali”. Karena buru – buru cucu tra baca baik, langsung ambil saja dan tete juga langsung buka mata dan cucu mainkan. Ternyata yang cucu ambil adalah lem castol yang pu model sama dengan tete pu obat salep mata. Jangan tanya tete pu keadaan bagaimana? Karena itu Mop. Tapi jelas itu menunjukan bahwa tidak teliti ternyata berakibat fatal. Dalam keuangan misalnya pendapatan yang diterima 500.000,- tapi kita mencatatnya kelebihan 0, lima juta jadinya. Tidak teliti bisa bikin pusing kepala. Orang yang sedang demam tinggi, minta tolong pada kita, dia bilang “kompres” tapi tong dengar “pempers”. Tidak memperhatikan dengan baik justru menimbulkan masalah baru.
Tema kita minggu ini adalah Teliti dalam Pengajaran Injil. Jadi teliti bukan hanya dalam keseharian hidup tapi juga dalam pengajaran Injil, dalam kehidupan beriman. Teliti artinya cermat, seksama dan hati – hati dalam melakukan sesuatu. Di dalam pembacaan kita disebutkan bukan hanya sekedar teliti tapi harus ”lebih teliti” itu berarti, ekstra teliti dalam hal pengajaran Injil. Kita harus lebih teliti, lebih hati-hati, dan lebih waspada, karena bisa saja yang kita dengar atau yang kita ikuti adalah “aspal”, alias asli tapi palsu. Banyak informasi dan pengajaran Alkitab bisa kita peroleh internet search di Google misalnya atau dari berbagai media social. Tapi tidak semua informasi itu benar. Bisa saja itu pengajaran yang sesat dari Gereja Setan atau dari sekte – sekte diluar gereja. Kalimat “lebih teliti memperhatikan apa yang kita dengar” memiliki makna: more abundantly (= lebih melimpah). Jadi, kebenaran FirmanNya itu harus lebih melimpah dalam hidup kita. Semakin setia kita mengikut Tuhan, harusnya semakin banyak Firman Tuhan yang tertanam dalam hidup kita semakin kuat kita. Seperti akar yang kuat pada pohon atau dasar yang kuat pada sebuah bangunan.
Ibrani 2: 1-4 merupakan peringatan terhadap orang-orang yang telah menerima keselamatan agar tidak menyia – nyiakan keselamatan dari Tuhan. Terkait dengan pembacaan kita minggu lalu dari Yosua: Firman Tuhan menjadi pegangan hidup yang direnungkan siang malam membuat kita lebih hati – hati, makin teguh dan kuat hati sehingga tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri. Bagaimana agar makin teliti? Selalu menjaga hubungan dengan Kristus, dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus supaya tidak terbawa arus dunia. Jangan anggap remeh arus dunia ini. Arus dunia bisa menghanyutkan. Pelan tapi pasti. Pelan – pelan terhanyut kita anggap tidak apa – apa, masih aman tapi lambat laun kita terbawa arus semakin jauh dan kita tidak bisa melakukan apa – apa lagi akhirnya terhilang. Contohnya Bp/Ibu yang namanya hobby itu pasti menyenangkan. Sekarang sedang ada eufhoria Sepak Bola: Euro 2024 juga Copa Amerika. Hobby memang menyenangkan tapi jangan hal – hal yang menyenangkan itu membuat kita melupakan Tuhan. Ketika nonton Bola dan Konvoi lebih penting dari ibadah. Ketika pekerjaan dan hal lainnya membuat kita melalaikan waktu – waktu ibadah. Terlalu sibuk dengan hal lain dan lupa bersyukur setiap akhir bulan, seperti sebentar dalam ibadah akhir bulan misalnya. Hal seperti inilah yang diingatkan dalam surat Ibrani. Bukan hanya terkait dosa criminal tapi sesuatu dari dunia ini yang kita anggap menyenangkan tanpa kita sadari lambat laun membawa kita jauh dari Tuhan. Firman Tuhan pada bacaan ini menyebutkan, ada bahaya hukuman yang setimpal karena ketidaktaatan. Jadi jangan main – main dengan kebenaran FirmanNya. Jangan menyia – nyiakan keselamatan dan menggantikannya dengan sesuatu di dunia ini. Atau semakin menikmati dosa yang kita anggap biasa – biasa saja. Ketika teguran Firman Tuhan tidak dihiraukan. Hidup jauh dari Tuhan. Anugerah keselamatan hilang, maka hidup pasti binasa.
Hari ini kita ada dalam minggu memasuki Hari Doa Syukur (HDS) PAR GKI di Tanah Papua yang akan dirayakan pada hari Selasa 2 Juli nanti. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa Pengajaran iman yang teliti juga harus dimulai dari anak – anak. Jika kita meletakkan dasar yang kuat bagi anak – anak maka mereka akan menjadi kuat juga di dalam Kristus dan tidak mudah diombang – ambingkan oleh arus dunia ini. Mari kita memberi perhatian pada Pengajaran Iman dalam keluarga, Pengajaran iman bagi anak – anak kita bukan hanya tanggung jawab Guru Sekolah Minggu tapi tanggung jawab kita semua. Pastikan bahwa anak – anak kita tidak hanya menghabiskan waktu dengan HP tapi mereka juga mendapat pengajaran iman yang baik karena kita setia dalam Mezbah keluarga maupun membawa mereka di Sekolah Minggu. Yang terakhir disebutkan Allah meneguhkan kesaksian mereka yang menjadi saksi Kristus. Allah memperlengkapi semua yang bersaksi. Allah meneguhkan agar setia. Allah meneguhkan dengan hikmatNya dan dengan kuasa Roh Kudus. Terimalah keselamatan, hanya Yesus pribadi yang memimpin kehidupan kita. Di dalam keselamatan ada Firman Tuhan yang akan menguatkan dan meneguhkan kita, sehingga kita semakin sungguh – sungguh dan serius. Berani menantang arus dunia ini. Berani membayar harga dan siap menantang resiko. Sehingga hal – hal fatal seperti kasus lem kastol tadi, atau kompres dengan pempers tidak terjadi, apalagi dalam hidup beriman. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati. Amin
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2: TELITI DALAM PENGAJARAN INJIL (Ibrani 2:1-4)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.