PEMIMPIN ROHANI YANG BENAR (Titus 2:11-15)

Setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain. Hari ini ketika kita ada di akhir Bulan Mei 2024, masing - masing kita tampil dengan busana profesi kerja: Guru, Pedagang/Penjual, Pegawai Negeri Sipil, Tentara/Polisi, Dokter/Perawat, Petani – Nelayan, Pengusaha, Sopir/Ojek, Tukang Bangunan, Karyawan BUMN/BUMD – Swasta serta Ibu Rumah Tangga. Kita bersyukur bahwa 5 bulan ini Tuhan sudah menyertai kita dalam bekerj. Tuhan memberi berkat yang dapat kita nikmati bersama keluarga melalui pekerjaan kita. Memang pasti ada pergumulan dan tantangan dalam pekerjaan. Ada hal – hal yang membuat kita kecewa bisa jadi itu rekan kerja kita. Kita kesal pada atsan atasan bahkan jenuh dengan ritme kerja. Tapi Tuhan menyertai kita melewati semua hal yang terjadi dalam hidup dan pekerjaan kita. Sebagai pemimpin bagi diri kita, maka kita mesti bertanggung jawab atas atas kerja yang Tuhan anugerahkan. Sebab pekerjaan bukan hanya soal jabatan, status, baju dinas juga bukan soal upah tapi soal iman. Itu sebabnya baik Presiden, Gubernur, dan Walikota, tukang sapu atau ibu rumah tangga, kita masing – masing bertanggung jawab kepada Tuhan atas semua yang kita lakukan dalam hidup. 

 

Tema kita hari ini adalah: Pemimpin Rohani yang benar. Ternyata dalam tanggung jawab sebagai pemimpin ada aspek teologis kristiani. Kita dipanggil bukan sekedar menjadi pemimpin yang bisa mempengaruhi orang lain melalui tindakan kita. Tapi nilai kekristenan harus terlihat dalam kehidupan sebagai pemimpin. Dalam Surat Titus, Rasul Paulus mengingatkan Titus untuk bersungguh-sungguh, dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai gembala jemaat (penilik jemaat), bagaimana Titus harus mengawasi keadaan rohani orang-orang percaya di pulau Kreta. Apa yang disampaikan bukan sekedar nasihat tapi ini adalah perintah yang harus dilakukan dengan sungguh – sungguh. Titus harus menjadi contoh dan teladan dalam hal menjadi seorang pemimpin rohani yang benar.

 

Ada tiga Prinsip dari seorang Pemimpin Rohani yang benar berdasarkan Firman Tuhan saat ini yakni;

Pertama, Pemimpin Rohani harus mengalami Kasih Karunia Allah bukan sekedar menjadi Kristen tapi harus mengalami pemulihan sehingga Roh Allah yang sudah dicurahkan itu membuat hidup kita, kerja kita berkualitas. Kerja berkualitas saat kita bekerja dengan rajin, giat, jujur, bersemangat. Kita setia dan orang lain diberkati. Kedua, pemimpin Rohani harus hidup dalam pertobatan setiap hari karena Roh Allah mendidik kita untuk meninggalkan kefasikan dan keinginan duniawi. Pertobatan yang dimaksud adalah pertobatan yang melibatkan pikiran, hati yang harus terbukti nyata dalam perkataan dan tindakan/perbuatan seseorang dan berproses setiap saat. Kita mengakui bahwa memang ada banyak godaan dalam pekerjaan: rasa malas, jualan - pemasukan yang kurang membuat semangat lesu, ada godaan untuk mengambil yang bukan hak kita atau kita bisa tersulut emosi karena pelanggan atau orang yang memakai jasa kita.  Setiap hari ada banyak hal menggoda kita, tapi setiap hari juga kita mesti meminta Roh Kudus memampukan kita menghadapi godaan dalam hidup, dalam kerja. Ketiga, seorang Pemimpin Rohani harus hidup dalam imannya sampai akhir. Pertobatan adalah proses yang harus terjadi seumur hidup. Artinya, sampai seseorang menghembuskan nafasnya yang terakhir atau sampai seseorang melihat kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali.  Seorang pemimpin rohani harus membuktikan iman percayanya setiap hari, seumur hidupnya. Ingat, Hidup kita kerja kita adalah kesaksian tetang Tuhan bagi banyak orang.

 

Kita masing – masing adalah pemimpin, bisa jadi pemimpin di dalam keluarga, di dalam masyarakat, di dalam pekerjaan, di dalam pergaulan, dan teristimewa di dalam gereja. Karena itu mari tunjukan prinsip seorang pemimpin rohani yang benar berdasarkan firman Tuhan saat ini. Menjadi orang tua, ayah dan ibu yang dipimpin oleh Roh Kudus, sehingga anak – anak melihat teladan pemimpin rohani yang benar; yang mengalami kasih karunia Allah, yang hidup dalam pertobatan, yang hidup dalam iman, dan tidak berpaling dari Yesus kendati pun hidup rumah tangga, keseharian sebagai suami dan isteri selalu ada gelombang dan badai hidup yang menerpa, selalu ada tuntutan hidup dan beban hidup yang tidak mudah, tapi kita mengalami kasih karunia Allah dan Roh Kudus menolong untuk menjadi pemimpin rohani yang benar dalam keluarga. Biarlah hari ke 152 ini, mengakhiri perjalanan di bulan Mei 2024 ini kita berkata, Tuhan: Terima kasih Tuhan karena Engkau menuntun dengan FirmanMu, karena Roh Kudus menyertai kami. Selamat mengakhiri Bulan Mei. Jadilah Pemimpin Rohani yang benar dalam hidup, dalam keluarga, dalam kerja, dalam Gereja dan dalam Masyarkat. Ingat Kristus adalah pemimpin Agung kita, karena Kristus terus pimpin hidup kita dari sehari ke sehari hingga memasuki bulan Juni 2024 dalam pimpinan Tuhan. Amin!

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "PEMIMPIN ROHANI YANG BENAR (Titus 2:11-15)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed