PEMBENARAN, PENEBUSAN DAN KESELAMATAN (Roma 6:1-14)
Minggu lalu kita mendengar berita sukacita bahwa kasih karunia Allah lebih besar dari dosa. Kita mengalami pembenaran, penebusan dan keselamatan karena anugerah Allah. Luar biasa kasih Allah bagi kita. Darah Kristus melunasi utang dosa kita dan kita menerima keselamatan secara cuma - cuma. Lalu ternyata banyak orang salah mengartikan kasih karunia Tuhan. Ada orang – orang yang beranggapan bahwa dengan kasih karunia Tuhan yang melimpah, manusia dapat dengan bebasnya melakukan dosa. Prinsip yang dipegang adalah, "ketika saya berbuat dosa, saya minta pengampunan, dan pasti Tuhan akan mengampuni saya sesuai janji-Nya". Orang – orang itu berpikir: “Kalau begitu berbuat dosa saja sebanyak - banyaknya karena stok kasih karunia juga lebih besar”. Pikiran dan kelakuan seperti itu sangatlah keliru. Dampak dari anugerah keselamatan Allah adalah kita telah mati bagi dosa. Jika di dalam Kristus kita telah mati bagi dosa, bagaimana mungkin kita masih bisa hidup dalam kubangan dosa?
Saudaraku, tema kita: Pembenaran, Penebusan, Keselamatan. Kita menerima anugerah itu berarti kita beroleh hidup baru, yaitu hidup yang datang dari Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita. Itu berarti kita mengambil keputusan untuk hidup di dalam Allah bukan hidup dalam dosa. Taat kepada Allah bukan melawan Allah. Kebenaran rohani itulah yang dilambangkan dalam baptisan dan dialami orang beriman sepanjang hidupnya seterusnya. Ketika seseorang dibaptiskan, orang itu menyatu dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Kristus yang mati dan bangkit yang berkuasa menyelamatkan dan mengubahkan hidup, bukan baptisan. Paulus sampaikan kepada jemaat di Roma bahwa ketika kita sudah menerima kasih karunia Allah maka kita putus hubungan dengan dosa dan yang ada adalah menyerahkan diri bagi kemuliaan Tuhan. Bukan lagi hamba dosa, tapi hamba Allah. Kita hidup bagi Kristus. Kita harus tunduk pada Kristus. Ini bukan pilihan, ini konsekuensi, ini respons iman atas kasih karunia Tuhan.
Bagaimana hidup bagi Kristus dan hidup di dalam Kristus itu? Hidup yang berdampak pada pengudusan. Kita tidak lagi menggunakan tubuh kita untuk melakukan dosa karena kita bukan budak dosa lagi. Dosa tidak lagi memiliki kuasa atas kita.
Seluruh anggota tubuh dipakai sebagai alat kebenaran. Kalau dulu penuh keluh kesah dan sumpah serapah, kini penuh syukur dan pujian. Yang biasa mencela kemudian menghibur dan memberi semangat. Yang malas jadi rajin dan suka menolong. Yang serakah dan mementingkan diri sendiri kemudian jadi murah hati, suka berbagi, dan berusaha mengerti masalah/posisi orang lain, memberi diri sepenuhnya kepada Allah. Artinya kita menyerahkan hidup kita, waktu, tenaga, pikiran, talenta, dan tubuh kita sepenuhnya untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan Allah saja. Itu sebabnya, berdasarkan penjelasan Paulus ini, jika ada orang yang menyebut dirinya Kristen, tetapi masih betah dan senang hidup dalam lumpur dosa, kesungguhan imannya patut dipertanyakan.
Jika kita masih terlalu menikmati dosa – dosa itu ibarat babi yang selalu asyik menikmati kubangan lumpur. Domba dan babi memang sama – sama hewan tetapi keduanya memiliki tabiat yang sangat berbeda. Jika domba jatuh ke dalam kubangan lumpur maka secara spontan ia akan berusaha keluar dari kubangan lumpur itu karena domba adalah binatang yang tidak suka dengan hal yang kotor. Berbeda dengan babi. Babi kalau jatuh ke dalam kubangan Lumpur. Justru makin asyik menikmati kubangan Lumpur itu dan tidak berinisiatif untuk ke luar dari kubangan lumpur karena memang babi adalah binatang yang suka dengan kubangan lumpur yang kotor. Simbol bagi kita sebagai gereja adalah Domba dan bukan Babi. Kita bisa jatuh ke dalam dosa tetapi mesti segera bangkit dan bertobat dari dosa. Jangan meniru kelakuan Babi yang selalu menikmati dosa, menganggap dosa biasa – biasa saja dan tetap terikat dalam belenggu dosa, miras, narkoba, seks bebas, candu digital, dan mengabaikan Tuhan.
Jika kita sudah memilih untuk percaya kepada Kristus janganlah duakan hatimu. Jika kita sudah memilih untuk melayani Tuhan fokuskanlah pandangan hanya pada Kristus yang memanggilmu. Tunjukanlah komitmen dengan sungguh – sungguh dalam pelayanan bagi Tuhan. Ketika kita menyebut diri Kristen jangan lagi menyukai kenikmatan dosa, mengikat diri pada kesenangan duniawi. Ingat kasih karunia Allah itu mahal. Bukan uang harganya tapi darah Kristus. Ingat Allah tidak kompromi dengan dosa. Jadi hari ini ketika Allah masih menunjukan kemurahan dan belas kasihannya maka marilah pelihara iman, pelihara kehidupan dengan kesetiaan dan ketaatan. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "PEMBENARAN, PENEBUSAN DAN KESELAMATAN (Roma 6:1-14)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.