KITA ADALAH BAU HARUM DARI KRISTUS (II Korintus 2:14-16a)
Bau harum mengingatkan kita pada wewangian parfum, bunga mawar atau aroma masakan yang lezat. Ternyata hidung adalah indra penciuman yang paling kuat yang dapat membuat kita terkenang seseorang atau sesuatu. Bau parfum tertentu dapat mengingatkan kita pada seseorang, mantan pacar misalnya. Atau seorang istri dapat dengan mudah mengetahui ada bau wanita lain pada kemeja sang suami. Bau yang harum akan menyenangkan kita. Ada orang yang tetap percaya diri walaupun tak mandi asalkan pakai parfum. Ada yang tak segan – segan mengeluarkan uang lebih untuk parfum dari brand terkenal dan harga yang mahal. Bau harum itu meningkatkan kepercayaan diri. Sebaliknya bau yang busuk, bau sampah yang menyengat tentu membuat kita otomatis menutup hidung dan mulut karena tidak menyukainya.
Sahabatku, aroma kemenangan Kristus juga merupakan aroma kehidupan kita saat kita diidentikkan dengan Dia. Bagi mereka yang mengenal Kristus atau yang dipanggil oleh-Nya menuju keselamatan akan aroma kehidupan. Namun bagi mereka yang menolak Yesus dan Injil, baunya bagi mereka adalah bau yang membawa kematian. Sebagai bau yang harum dari Kristus, wewangian apakah yang dibawa orang Kristen di tengah dunia ini? Rasul Paulus tahu bagaimana cara menyebarkan keharuman Kristus kepada orang-orang di sekitarnya. Melalui kesaksian hidupnya: ketika dimaki, ia tetap memberkati; ketika ia dianiaya, ia sabar; ketika difitnah, ia justru menjawab dengan ramah (ay. 12,13). Sekalipun banyak orang menganggap pribadinya sebagai sampah, orang mencium bau harum Kristus melalui teladan hidupnya yang menjadi berkat bagi sesamanya (ay.14). Ini berbicara tentang kehidupan yang mempermuliakan Tuhan, meninggikan, mengagungkan, dan menghormati Tuhan! Wewangian itu tidak dapat dibeli dalam sebuah botol atau wadah. Mempermuliakan Tuhan berarti hidup menyenangkan hati Tuhan, menjadi persembahan harum di hadapan-Nya. Kita harus bisa membawa keharuman bagi dunia ini, menjadi kesaksian di mana pun dan kapan pun. Banyak orang Kristen yang hidupnya belum bisa mempermuliakan nama Tuhan dan belum bisa membawa keharuman, oleh karena minyak itu, ibaratnya, masih tersimpan di dalam buli-buli, belum dipecahkan dan dicurahkan. Belum dipecahkan berbicara tentang kehidupan yang tak mau membayar harga, tak mau dibentuk, tak mau diremukkan kedagingannya atau tak mau menanggalkan manusia lamanya. Kita merupakan aroma Kristus kepada orang lain. Ketika kita berjalan bersama Allah, bau harum yang kita pancarkan bisa menarik orang lain untuk ikut percaya. Yesus akan menolong kita menyebarkan bau yang harum kepada orang orang di sekitar kita.
Dalam panggilan iman di tempat kita bekerja ingatlah bahwa kerja adalah bagian dari iman. Karena itu, bekerja seharusnya bukan hanya demi uang atau harta. Tak bisa dimungkiri bahwa semua orang butuh uang. Kita tidak bisa berbelanja, sekolah, atau bepergian tanpa uang. Namun, uang bukan segala-galanya. Jangan halalkan semua cara hanya demi uang! Jika kita menghayati kerja sebagai bagian dari iman, maka dalam bekerja kita harus mempunyai spiritualitas kerja. Jika kita mempunyai spiritualitas kerja, maka harta atau uang akan datang dengan sendirinya. Sebab, spiritual kerja menjunjung tinggi nilai-nilai penting seperti kejujuran dan integritas. Hal-hal ini akan menghasilkan nama yang harum, yang berakibat kita menjadi dipercaya dan mendapat berbagai peluang. Buanglah sampah kekotoran hidup dari hati kita dan tebarkan kasih Kristus, bau harum dari Kristus bagi banyak orang. Amin!
Makasih untuk renungannya ...ipen...bisa ka ..renungan Minggu baru sebelum pelayanan Minggu pagi ...mungkin bisa jadi referensi...makasih🙏
BalasHapusMohon bantuannya tidak bisa berlangganan via email
BalasHapusBaik usi,,, sy lihat pengaturannya lagi yah .... Gb
Hapus