BERANI BERSAKSI TENTANG SEBUAH KEBENARAN (Kisah Para Rasul 22:30-23:11)
Tuhan sudah sertai kita sampai pada akhir April 2024. Marilah bersukacita, mari bersyukur. Tuhan memberikan kesempatan yang istimewa. Tuhan memberi anugerah yang besar maka jangan disia – siakan. Untuk apa kita ada di dunia ini? Apa rencana Tuhan bagi kita? Apakah sekedar menjalankan tanggung jawab: kerja di kantor, melakukan tugas – tugas di rumah, atau jualan di pasar? Tentu tidak. Tuhan mau kita hidup untuk menjadi saksiNya. Akhir Bulan ini bentuk ibadah kita Kebaktian Penyegaran Iman, jadi rohani kita yang mungkin mulai lesu sesudah menjalani rutinitas sebulan ini perlu disegarkan lagi di dalam Tuhan. Mari kita semua berdiri dan menyanyikan Kidung Jemaat 426:4 “Kita harus bersaksi di dunia tentang kuasa darah kudus”. Ketika kita menyanyikan lagu itu, kita sedang menyatakan tekad untuk berani bersaksi tentang Injil Kristus. Tema kita dalam ibadah Akhir Bulan April 2024: “Berani Bersaksi Tentang Sebuah Kebenaran”.
Berani bersaksi berarti berani memberitakan tentang Yesus, meskipun ada risikonya. Itulah yang dilakukan oleh Paulus. Ia terus memberitakan tentang kebangkitan Yesus. Kesaksian Paulus ini ditentang oleh para pemimpin agama Yahudi. Bahkan penguasa Roma menangkap dan memenjarakan Paulus. Paulus di penjarakan dan mengalami banyak aniaya. Tapi Paulus tidak menyerah. Ketika Paulus diadili di hadapan Mahkamah Agama, tanpa takut Paulus berbicara tentang kebenaran. Bahwa ia hidup sebagai warga negara dengan hati nurani yang murni. Allah memimpin kehidupannya untuk hidup benar dan berintegritas. Jadi segala hal yang dituduhkan kepadanya adalah tidak benar. Imam Besar Ananias tidak terima dan ia menyuruh orang untuk menampar Paulus. Tapi Paulus tidak segan – segan menegur kemunafikan Ananias karena tindakan Ananias justru melanggar Taurat. Paulus cerdik ketika menghadapi Pemimpin Yahudi yang berasal dari Golongan Farisi dan Saduki. Paulus mempertentangkan mereka soal kebangkitan. Orang Farisi yang percaya kebangkitan akhirnya membela Paulus. Kedua kelompok itu berkonflik sehingga kepala pasukan turun tangan mengamankan Paulus.
Tentu tidak mudah menghadapi keadaan seperti Paulus, tetapi Tuhan hadir menguatkan Paulus dan menyatakan bahwa ia akan selamat dan pergi bersaksi ke Roma. “Kuatkanlah hatimu sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma. Kita perlu belajar semangat dan keberanian Paulus dalam bersaksi. Karena itu kita perlu menjaga hati nurani dengan hidup benar di hadapan Tuhan. Ini modal besar bagi kesaksian kita, karena perbuatan sering berbicara lebih kuat dibandingkan perkataan. Kita juga perlu berdoa dan mengandalkan Roh Kudus agar mendapatkan kuasa dan keberanian untuk bersaksi sehingga orang lain dapat mengenal Kristus. Bila harus menderita karena bersaksi, ingatlah Tuhan beserta kita. Hari ini ketika nafas hidup, kesehatan, kekuatan masih kau nikmati. Bersyukurlah. Jika masih ada pergumulan dalam hidup tapi kita dapat melewatinya sampai hari ini maka bersyukurlah. Sebab Tuhanlah yang mengaruniakan kekuatan bagi kita menjalani 30 hari di bulan April ini. Dan ketika kita akan memasuki bulan Mei, percayakanlah hidup bagi Allah dalam pengharapan dan iman. Tuhan hadir dan meneguhkan kita yang menyatakan keberanian untuk bersaksi tentang Injil Kristus. Tuhan menyertai kita untuk bersaksi sampai Tuhan datang kembali. Bersaksi dalam perkataan dan perbuatan. Mari Kita berdiri dan menyanyikan Pujian: “Bersaksi Trus sampai Tuhan Datang”. Amin. Selamat bersyukur mengakhiri Bulan April dan Selamat menjalani Bulan Mei dalam Anugerah Tuhan.
Belum ada Komentar untuk "BERANI BERSAKSI TENTANG SEBUAH KEBENARAN (Kisah Para Rasul 22:30-23:11)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.