PEMBERDAYAAN TUHAN DI DALAM PENDERITAAN AYUB (Ayub 10:1-22)
Siapakah di dunia ini yang tidak pernah menderita? Pasti setiap kita pernah mengalami derita. Tapi siapa di dunia ini yang dengan sengaja mau menderita? Pasti kita tidak mau mengalami penderitaan. Tapi tahukah kita bahwa hakekat kehidupan Yesus dan karena itu hakekat kehidupan Kristen adalah menderita. Yesus datang ke dunia, Yesus lahir sebagai manusia adalah untuk menderita. Keselamatan yang kita peroleh juga melalui jalan derita. Jalan Salib. Jalan Viadolorosa. Kemenangan dalam kebangkitan Kristus adalah melalui Salib di Golgota. Pada perayaan minggu sengsara yang pertama ini Tema Khotbah kita adalah Pemberdayaan Tuhan di dalam Penderitaan Ayub. Pada pasal 1 kita tahu bahwa Ayub mengalami penderitaan karena Allah menginjinkan Iblis untuk mencobai kesalehan Ayub. Jadi derita Ayub adalah untuk menguji imannya. Tetapi Ayub sendiri tidak tahu sebab musabab penderitaannya. Kitab Ayub ini menggumuli konsep: Mengapa orang benar mengalami penderitaan dan kemalangan? Bukankah orang benar mesti diberkati dan orang fasik yang mengalami kemalangan? Ayub bergumul dengan konsep itu. Ayub sendiri mengatakan: Aku telah bosan hidup,mengapa Engkau menyebabkan aku keluar dari kandungan? Lebih baik aku binasa sebelum orang melihat aku. Tapi pada akhirnya Ayub mengakui kemahakuasaan Tuhan. Ayub menyadari kedaulatan Tuhan atas dirinya dan seluruh semesta. Ayub berserah dalam pengendalian Tuhan. Penderitaan merupakan proses Tuhan membentuk kita. Dalam derita ada pemberdayaan Tuhan bagi Ayub dan bagi kita.
Kita diingatkan oleh kisah Nabi Ayub, bahwa misteri pemberdayaan Allah bagi Nabi Ayub juga tampak, sekalipun kondisi Nabi Ayub sedang mengalami masa penderitaan. Dalam kondisi seperti itulah pemberdayaan Tuhan berlangsung bagi Nabi Ayub. Mungkin diantara kita sebagian pasti kuat dan teguh untuk hadapi penderitaan seperti Nabi Ayub, dan mungkin ada diantara kita yang tidak cukup kuat untuk hadapi penderitaan. Mari kita mengakui bahwa Tuhan itu kudus, dan kita ini fana. Seperti Ayub mengakui misteri penciptaan dirinya, demikian juga kita memaknai bahwa kejadian kita itu dahsyat, hanya Tuhan yang tahu proses kejadian kita. Seperti Ayub memiliki kesempatan untuk menggumuli hidup yang dihadapinya, marilah kita juga siap menghadapi apapun tantangan hidup kita.
Kita memasuki Minggu Estomihi. Estomihi berasal dari kata Latin Esto Mihi = 'Jadilah bagiku' (Mazmur 31:3b). Minggu Estomihi menunjuk pada titik peralihan, dari perjalanan Yesus di Galilea kepada perjalanan-Nya ke Yerusalem yakni perjalanan menuju Salib. Perjalanan Yesus menuju salib akan direnungkan sepanjang 7 minggu ini. Perjalanan Yesus menuju salib adalah perjalanan melindungi, menyelamatkan dan membebaskan. Karena itu kita memohon agar Yesus yang menuju ke Salib menjadi perlindungan kita. Ia adalah Gunung batu dan tempat berlindung yang teguh. Manusia tidak dapat bebas dan lepas dari belengu dosa. Hanya ‘Dia yang menuju ke Salib’ saja yang dapat melakukannya. Sepanjang jalan menuju salib, Yesus dihujat, di hina, dipukul, dicambuk, diludahi bahkan Ia tergantung disalib, namun penderitaan kitalah yang Dia pikul. Dari Salib Kristus, ada pengharapan dan pembebasan bagi saya dan saudara.
Kita sedang hidup dalam dunia yang penuh dengan 1001 macam persoalan. Di tengah berbagai pergumulan, jadikanlah Yesus sebagai sebagai Gunung Batu dan tempat perlindungan. Gunung Batu akan menjadikan kita tetap kuat meskipun mengalami jatuh bangun kehidupan, tetap percaya meskipun sulit, tetap berharap walau keadaan tidak lagi memberi harapan. Di tiap keadaan, tiap waktu dan tempat imanilah bahwa Yesus yang menderita sengsara dan mati adalah Gunung batu dan tempat perlindungan yang teguh. Selamat memasuki Minggu – minggu sengsara. Selamat memaknai sengsara Yesus Kristus di tengah panggilan berkarya dan melayani Tuhan. Amin.
Belum ada Komentar untuk "PEMBERDAYAAN TUHAN DI DALAM PENDERITAAN AYUB (Ayub 10:1-22)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.