PEMBERDAYAAN KETURUNAN ABRAM MENJADI BANGSA (Kejadian 12:1-9)
Dalam kehidupan kita ini ternyata yang manis itu bukan hanya gula, juga bukan cuma coklat, atau pemudi yang bikin seorang pemuda jatuh cinta tapi yang manis itu itu adalah janji. Janji disebut manis karena bisa membuat orang yang jatuh cinta mabuk kepayang, membuat orang lain tersanjung, bisa memperdaya dan mempengaruhi orang lain, apalagi di tahun politik ini yah bisa jadi kita mendengar begitu banyak janji – janji politik. Pembacaan kita dalam Kejadian 12:1-9 berisi kisah Abram dipanggil Allah, Allah memberdayakan Abram untuk menjadi bangsa yang besar yaitu Israel. Tema kita: “Pemberdayaan Keturunan Abram menjadi bangsa”.
Allah memanggil Abram bukan karena Abram yang paling top. Allah memilih Abram karena anugerahNya. Allah berfirman kepada Abram dalam bentuk perintah dan juga janji. Perintah untuk Abram: “Pergilah” – berarti tidak boleh tinggal diam, tapi harus bergerak, berpindah, bertindak untuk melakukan perintah Tuhan. Perintah Tuhan yaitu pergilah dari negeri (suatu kumpulan bangsa yang besar), dari sanak saudara (keluarga besar) dan dari rumah bapamu (keluarga inti). Tuhan memberi perintah kepada Abram untuk meninggalkan semua kepastian masa lalunya: saudara, kampung halamannya, rumah bapanya, semua kenangannya dan pergi ke negeri yang asing, yang tidak dikenalnya. Lalu juga ada janji. tapi janji Allah bukan janji yang manis di bibir dan enak ditelinga. Janji Allah itu pasti dan tidak pernah terlambat digenapi. Janji Allah yaitu Abram akan menjadi bangsa yang besar, diberkati, namanya masyur, Abram akan menjadi berkat, kehadiran Abram akan menjadi berkat di bumi. Bagaimana respons Abram? Abram taat bukan hanya mengaku dimulut tapi Abram bertindak. Abram melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Abram berangkat menuju ke tanah Kanaan, tanah yang belum pernah ia lihat dan tujui. Bersama istrinya Sarai dan juga Lot, keponakannya juga bersama dengan orang-orang/ budak-budak dan harta benda yang diperoleh mereka di Haran. Itu berarti Abram tidak hanya mementingkan keluarganya saja, tetapi juga memperhatikan saudaranya dan orang lain.
TUHAN menuntun perjalanan Abram. Jadi Tuhan tidak sekedar memberi perintah dan berjanji saja lalu membiarkan abram sendirian. Tuhan menyertai Abram. Abram taat terhadap panggilan Tuhan. Karena ketaatannya Abram di sebut sebagai Bapa segala orang yang percaya. Abram taat meski ia belum melihat penggenapan janji Allah. Abram taat meskipun janji Allah tampak mustahil. Abram taat membangun mezbah bagi Tuhan di tengah kehidupan keluarganya. Abram percaya penuh dan hidup berpegang pada janji Allah. Ketaatan selalu berbuah berkat. Maukah kita juga taat? Taat untuk mengalami pemberdayaan dari Tuhan supaya keluarga kita, jemaat kita, Klasis kita, GKI TP menjadi berkat. Kita masih tetap ada di sini, di kampung ini, kabupaten ini, tanah ini bersama keluarga, dengan segala tanggung jawab kerja dan pelayanan kita. Namun Allah menghendaki kita mengalami pemberdayaan sebagai anak – anak Allah.
Pesan penting untuk kita. Taat pada proses dan berserah secara total. Taat berarti kita tunduk kepada Allah di dalam segala hal. Mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Jika sampai saat ini Tuhan masih memberikan kita kesempatan maka itu adalah berkat-Nya atas hidup kita. Berkat Tuhan dapat berupa kekuatan dan keteguhan hati di dalam menjalani kehidupan ini, di dalam menjalani panggilan-Nya. Bahkan dapat merasakan persoalan dan pergumulan yang sedang dihadapi dan dapat tetap taat dan setia juga merupakan berkat Tuhan. Dalam bacaan hari ini ditunjukkan bahwa Abraham di dalam pergumulannya dapat tetap taat dan setia dengan hati yang teguh. Tuhan memberikan kita keteguhan hati untuk terus melangkah. Ketika kita taat dan setia maka dalam keadaan seperti apa pun dan kapan pun, Allah tidak akan pernah meninggalkan kita sebagaimana janjinya kepada Abraham demikian juga janjinya kepada setiap kita saat ini. Jangan pernah merasa sendiri dalam kehidupan ini dan jangan menjalani hidup ini sendiri, tetapi ingatlah bahwa Allah senantiasa bersama-sama dengan kita. Ia akan menuntun dan memberi pertolongan kepada setiap kita di tengah tantangan hidup yang sedang kita hadapi. Abram diberkati dengan berkat – berkat sorgawi: kekayaan, keturunan, kejayaan. Berkat – berkat Allah masih tetap dilimpahkan bagi kita. Kekuatan di saat sulit, penghiburan kala berduka, hikmat saat bimbang pokoknya segala berkat Jasmani maupun Rohani Ia beri bagi kita. Beri diri mengalami pemberdayaan Tuhan agar kita diberkati dan terus dipakai menjadi berkat. Pegang janji Tuhan, percaya rencanaNya karena semua akan indah pada waktuNya. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati. Amin.
Belum ada Komentar untuk "PEMBERDAYAAN KETURUNAN ABRAM MENJADI BANGSA (Kejadian 12:1-9)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.