INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH (Roma 1:16-17)
Saun wee … Selamat Pagi !!!
Kita semua memiliki jantung. Jika tidak maka kita tidak ada di sini sekarang. Mari letakkan tangan di dada masing – masing. Rasakan detakan jantung kita. Jantung merupakan organ yang berfungsi memompa darah ke otak dan ke seluruh tubuh. Jika jantung berhenti berdetak, aliran darah terhenti, maka manusia dapat kehilangan kesadaran, otak mengalami kerusakan dan manusia itu terancam mati. Injil Kristus bagaikan jantung yang memberi energi bagi seluruh kehidupan orang percaya. Injil menuntun kita untuk hidup dalam hikmat. Injil membimbing kita untuk melakukan kebaikan dan bukan kejahatan. Seperti tema dan pembacaan kita pada 97 tahun Pekabaran Injil di Wersar hari ini Roma 1:16-17, Injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan, kekuatan Allah yang menghalau tabir kegelapan, kekuatan Allah yang merombak dan membaharui hidup orang percaya dan hidup orang wersar. “Ketika terang Injil Kristus telah memancar, tidak ada yang dapat menahan kekuatan sinarnya”. Itulah yang dialami oleh Papua pada 5 Februari 1855 dan di Kampung Wersar pada 27 Januari 1927. Kita semua sudah dimenangkan oleh Kekuatan Injil Kristus. Sudah 97 tahun kita dimenangkan oleh Injil, 3 tahun lagi kita akan merayakan 1 abad atau 100 tahun Pekabaran Injil, qpakah kita hidup di dalam injil itu? Apakah hidup kita berpadan dengan Injil? Apakah kita hidup sebagai orang benar dalam iman?
Kepada Jemaat di Roma baik orang Yahudi maupun Yunani, Paulus menegaskan bahwa semuanya diselamatkan karena Injil itu kekuatan Allah. Karena itu mereka harus hidup dalam kebenaran Injil. 97 tahun yang lalu; leluhur, nenek moyang orang Wersar rindu diubahkan hidupnya dalam Injil. Kurang lebih 2 kali para pemuda Wersar mendayung dengan perahu ke Inanwatan untuk meminta Guru dari Pdt. J. Wetsein. Guru Wilem Matatula, Tuhan utus untuk Wersar dan Guru Jotlely ke Teminabuan Seribau. Sesudah 6 tahun Pekabaran Injil itu barulah dilakukan pembaptisan massal pertama. Perjalanan Pekabaran Injil itu juga tidaklah mudah. Ada masa sulit ketika masa jepang berkuasa, tapi Injil terus merambat dengan pasti sampai sekarang. Hari ini Injil bukan hanya untuk diingat saja, bukan hanya untuk dikenang sebagai sejarah. Karena setiap orang harus berpegang teguh pada Injil. Seperti Sub Tema: Dengan Perayaan HUT P.I ke 97 Tahun, kita terpanggil untuk memberitakan Injil melalui sikap, kata dan perbuatan dalam kehidupan sehari – hari.
Mari berpegang teguh pada Injil maksudnya bukan sekedar percaya, bukan sekedar setuju bahwa Injil adalah kekuatan Allah. Hari ini mari kita bersyukur atas kemenangan Injil. Marilah kita hidup di dalam Injil. Kehidupan kita haruslah kehidupan yang Injili. Mari menjadi alat yang dipakai Allah dalam tugas pemberitaan Injil. Tanah Wersar dan Keluarga Wersar telah dimenangkan oleh Injil Kristus. Itu berarti setiap orang yang mendiami Tanah ini terpanggil untuk memberitakan Injil. Mari memberitakan Injil dalam perilaku hidup sehari - hari: Jadi pemberitaan Injil bukan hanya melalui khotbah dan kata – kata tapi melalui tindakan yang nyata. Jika Injil Kristus telah menyinari Wersar sampai pada 97 tahun ini, maka hiduplah sesuai Injil itu. Anak – anak Sekolah Minggu sering menyanyikan lagu: “Anak sekolah minggu dengar-dengan, turut orang tua terlebih Tuhan” tapi mengeraskan hati terhadap teguran dan nasihat. Kita mengucapkan: Ya, saya mengaku dan berjanji tapi lalai dalam pengakuan dan janji.
Saudaraku, hidup yang berpadanan dengan Injil berarti gaya hidup harus sejalan dengan Injil, bukan ucapan dimulut atau sekedar niat di hati. Sudah 97 tahun Injil memenangkan orang Wersar tapi masih ada yang mengeraskan hati untuk Tuhan. Masih ada yang menyimpan kekuatan – kekuatan lain dalam hidup Masih ada yang hidup diluar Injil miras dan lain – lain. Hiduplah dalam kasih dengan semua orang bukan menyimpan irih hati dan kebencian dalam hidup. Tabir kegelapan dapat dihalau. Wujudkan rasa syukur itu lewat segala perbuatan baik berdasarkan kasih, dimana lewat itu semua kita bisa memuliakan Tuhan. Ingatlah: orang yang ”berseru kepada Tuhan” tetapi tidak melakukan kehendak Allah tidak akan masuk ke dalam Kerajaan-Nya (Mat. 7:21). Orang-orang yang hidup dalam kejahatan dan mengabaikan kehendak Allah tidak sungguh-sungguh mengenal Dia dan tidak hidup di dalam Dia (1 Yoh. 1:6; 3:6). Terang Injil telah bersinar di Tanah Kita, dan kegelapan telah Tuhan ubahkan menjadi Terang. Bersyukurlah atas sejarah yang Tuhan ukir, bersama-sama kami maju dikuatkan iman dan hidup dalam Injil yang adalah kekuatan Allah. Allah menyertai kita sampai pada kesudahan zaman. Amin. SELAMAT MERAYAKAN HUT ke – 97 PEKABARAN INJIL Di Kampung Wersar Tanah Tehit 27 Januari 1927 - 27 Januari 2024.
Belum ada Komentar untuk "INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH (Roma 1:16-17)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.