KUASA DOA MENGUBAH KEHIDUPAN ORANG PERCAYA (Efesus 3:14-21)

Kita manusia berasal dari debu tanah. Tuhan memberikan nafas (nefesh Allah) sehingga kita menjadi makhluk hidup. Tanpa nefesh itu maka kita pasti mati. Doa adalah nafas kehidupan orang percaya.  Tanpa doa kita pun akan mengalami kematian rohani. Doa bukan sekadar praktek dan cara beragama, tetapi doa adalah sebuah relasi iman. Kuasa doa dapat mengubah hidup orang percaya, seperti Tema kita: Kuasa Doa Mengubah Kehidupan orang percaya. Doa Mikha, Doa Habakuk, Doa Paulus. Paulus senantiasa berdoa dan mendoakan jemaat sejalan dengan tugas pemberitaan Injil. Yesus juga berdoa. Pekerjaan Pemberitaan Injil di Papua juga dimulai dengan doa Ottow dan Geissler. GKI di Tanah Papua berdiri atas dasar doa. Doa Jemaat dan Persembahan menopang pekerjaan dalam GKI.

 

Paulus sujud kepada Allah sebagai ungkapan syukur karena kasih karunia Allah dan kesatuan hidup orang percaya. Paulus bersujud kepada Bapa. Paulus “sujud” – kata Yunani “kamtÏŒ” - bukan sekedar posisi dan cara berdoa tapi sikap hati yang penuh hormat, merendahkan hati dan takut kepada Allah. Allah yang berotoritas, yang daripada-Nya semua turunan di sorga dan di bumi menerima namanya. Allah yang menjadi Bapa bukan hanya bagi orang Yahudi tetapi juga Bapa bagi semua bangsa dan kaum. Ada tiga hal yang menjadi pokok doa Rasul Paulus. Pertama, Paulus berdoa agar jemaat tetap erat dan kuat dalam persekutuan kasih. Kristus dan RohNya tinggal dalam kehidupan orang percaya. Jemaat berakar serta berdasar di dalam kasih Kristus. Kata “diam” – memakai kata Yunani “katoikesai’ dari akar kata “katoikeo” berarti tinggal tetap, menetap, tinggal secara permanen. Kedua, Paulus berdoa agar jemaat dapat mengenal dan memahami “betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus”. Penggunaan kata “betapa” menunjuk sesuatu yang besar dan tidak ada batasnya. Lebar-panjang-tinggi-dan-dalam kasih Kristus: berlimpahnya dan tak terukur kasih Kristus yang melampaui segala pengetahuan manusia. John Stott memberi komentar yang menarik tentang hal ini: “Kasih Kristus demikian lebar sehingga meliputi semua etnis manusia, demikian panjang sehingga bertahan hingga kekekalan, demikian dalam sehingga menjangkau orang yang paling berdosa, demikian tinggi sehingga meninggikannya ke surga”. Ketiga, Paulus berdoa agar orang percaya “dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah”. Artinya, jemaat mengalami pembaruan hidup dalam teladan Kristus. Diakhir doanya, Paulus mengungkapkan puji-pujian atas pekerjaan kasih Allah yang jauh lebih banyak dari yang didoakan dan dipikirkan.

 

Dari doa Paulus bagi jemaat di Efesus maka kita belajar bahwa doa menjadi kekuatan bagi Paulus dalam pemberitaan Injil. Bahkan dalam kesesakan sekalipun Paulus bertekun dalam Doa. Paulus tidak berdoa bagi dirinya sendiri. Paulus juga tidak menjadikan doa berisi daftar permintaan untuk kepentingannya sendiri. Paulus percaya kuasa doa yang mengubah kehidupan orang percaya. Paulus bersyafaat bagi jemaat. Paulus menyakini bahwa Allah mendengar dan menjawab setiap doa lebih indah dari segalanya. Sebagai orang percaya, kitapun mesti percaya kepada Allah sebagai sumber kehidupan dan yang berkuasa atas kehidupan semua makhluk maka bawalah segala pergumulan kita kepada Allah di dalam doa. Tuhan hanya sejauh doa. Kuasa doa mengubah kehidupan orang percaya. Doa Paulus bagi jemaat di Efesus tapi juga doa Ottow dan Geisller saat menginjakan kaki di Mansinam: “Dengan nama Tuhan kami menginjak Tanah ini”, di dalamnya mengandung kuasa yang mengubah kehidupan orang percaya. Ada banyak keluarga, suami/isteri/anak yang dimenangkan karena kuasa doa.

 

Berdoalah bukan saja untuk kepentingan kita tetapi berdoalah untuk memuliakan Allah dan berdoalah bagi sesama, bagi Gereja serta bangsa dan Negara. Karena itu Kristus dan RohNya mesti tinggal tetap dalam kehidupan setiap warga GKI Di Tanah Papua. Kita mesti berakar dan berdasar pada Kristus bukan pada pengalaman bergereja. Kita mesti bersatu dalam kasih Kristus selaku anggota – anggota tubuh Kristus. Berdoalah agar Allah menguatkan dan meneguhkan GKI Di Tanah Papua dalam tugas kesaksian, persekutuan, pelayanan dan penatalayanan. Kasih Yesus memberikan kita kekuatan dan kekokohan rohani dalam menghadapi berbagai ujian dalam hidup pribadi, pekerjaan, keluarga dan bergereja.  Kasih Tuhan membuat kita menghasilkan buah sehingga hidup  kita bukan hanya diberkati tetapi juga menjadi berkat. Tinggallah di dalam Kristus, kasihNya memenuhi hati dan kehidupan kita dan bertekunlah dalam doa. Kasih Kristus menyatukan kita dalam GKI tanpa memandang tanpa memandang perbedaan. Dalam kasih Kristus, kita dipanggil untuk hidup dengan cinta Kristus kepada dunia. Dalam kasihNya kita tetap berproses sebagai Gereja yang terus di barui dari waktu ke waktu dan mengalami seluruh kepenuhan Allah. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk melakukan jauh lebih banyak dari apa yang kita doakan dan kita pikirkan. Jangan putus asa saat jawaban doa tidak seperti apa yang kita inginkan. Tetaplah bersyukur sebab rencana Tuhan jauh lebih baik dari rencana kita. Tetaplah berdoa dan imanilah kuasaNya. Amin. Selamat Hari Minggu, Tuhan memberkati.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KUASA DOA MENGUBAH KEHIDUPAN ORANG PERCAYA (Efesus 3:14-21)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

KHOTBAH 2: SIKAP DAN MENTAL ILAHI ( II Korintus 10:1-1)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed