KITA SEBAGAI PENDOA (Daniel 9:1-19)
Hari ini adalah hari ke-304, minggu ke-44, hari terakhir bulan Oktober, 31 Oktober 2023. Tuhan sungguh baik telah menyertai kita sampai hari ini. Tema kita saat ini adalah: Kita sebagai Pendoa. Kita belajar dari Doa Daniel. Saudaraku, umumnya manusia ketika melakukan kesalahan akan menyangkali perbuatannya; tidak mau mengakui kesalahan malah melemparkan kesalahan ke orang lain (ah bukan saya, itu dia), membela diri dan membenarkan diri sendiri. Kelakuan itu sudah dilakukan sejak Adam dan Hawa; dari sononya. Tapi sikap Daniel sangat berbeda. Daniel merenungkan perjalanan hidupnya dan hidup bangsa Israel di akhir 70 tahun masa pembuangan di Babel. Perenungan itu membawa Daniel pada suatu sokap penuh penyesalan yang sungguh bahwa ia dan bangsa Israel telah berdosa kepada Tuhan. Daniel tidak membela diri, juga tidak protes kepada Tuhan mengapa bangsa pilihan itu dibuang ke Babel? Nah jika demikian, apa yang dilakukan Daniel? Daniel berdoa. Daniel menjadi pendoa bagi Israel. Ada beberapa hal yang menjadi pelajaran penting bagi kita. Pertama, Daniel mencari jawaban atas persoalan Israel dalam terang Firman Allah. Daniel membuka kitab Yeremia dan merenungkan perkataan Firman Tuhan serta menemukan jawaban bahwa apa yang Israel alami disebabkan karena dosa dan pelanggaran Israel terhadap Tuhan. Daniel memberi contoh bagi kita tentang bagaimana berartinya dan berfungsinya Firman Tuhan ketika mengalami berbagai persoalan. Bagaimana dengan kita saat ini? Kita sudah disertai Tuhan sampai akhir Oktober dengan segala baik, masihkah kita menjalani hidup dengan kehebatan kita sendiri? Mari belajar seperti Daniel yang tidak sibuk dengan pikirannya sendiri tapi mendengarkan apa yang Tuhan Firmankan.
Kedua, Daniel mengoreksi diri atas teguran Tuhan. Atas nama bangsanya Daniel sujud dihadapan Allah dan mengakui dosa dan kesalahan mereka kepada TUHAN, Allah Israel. Daniel tidak memposisikan diri sebagai orang saleh lalu Israellah yang berdosa tapi Daniel mengakui semua kesalahan bangsanya sebagai kesalahannya juga. Padahal kita tahu bagaimana hidup Daniel, ia bersih dan sangat taat kepada Tuhan. Namun dalam doanya ini, Daniel tidak mencari pembenaran di hadapan Tuhan. Bagaimana dengan kita? Seringkali kita menyembunyikan rapat - rapat kesalahan kita, seringkali kita tidak mau terbuka terhadap teguran. Ada orang yang lebih suka khotbah yang lucu-lucu dan menyenangkan hati serta tidak suka jika pemberitaan Firman terasa keras. Mari kita belajar menjadi jujur mengakui hidup kita yang sesungguhnya dihadapan Tuhan dan membuka hati terhadap semua teguran Firman Tuhan. Ketiga, Daniel sungguh – sungguh merendahkan diri dan memohon ampun. Setiap hari Minggu, di dalam ibadah, kita mengaku dosa di hadapan Tuhan. Terkadang, pengakuan dosa itu menjadi rutinitas. Adakalanya saat pelayan sedang berdoa, pikiran kita malah sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan kita. Pikiran kita sedang sibuk dengan masalah – masalah kita, atau sibuk dengan hayalan-hayalan kita. Pengakuan dosa bukan sekadar bagian dalam Tata Ibadah di hari Minggu, namun menjadi ungkapan kerendahan hati dan komitmen kita kepada Tuhan. Pengakuan dosa pun tidak hanya sebatas di hari Minggu, namun dalam keseharian, kita mengaku dosa kepada Tuhan. Daniel menyadari bahwa soal pengampunan adalah hak Tuhan dan itu semua tergantung pada kemurahan dan kasih karunia dari TUHAN. Mari kita belajar bahwa sebagai pendoa bukan soal seberapa banyak kita berdoa tapi apakah dalam doa – doa itu kita memberi tempat pada kemuliaan Tuhan, kemurahan Tuhan dan kuasaNya. Belajar dari Daniel, kita patut merenungkan bagaimana kita berdoa selama ini, terlebih karena doa adalah napas hidup beriman kita. Seperti udara yang digunakan untuk bernapas oleh semua makhluk, begitu juga doa yang kita panjatkan seharusnya juga berdampak untuk kebaikan orang lain. Hari ini juga 31 Oktober 2023, kita merayakan 506 tahun Hari Reformasi Gereja, mari terus bergerak dalam semangat reformasi dalam Gereja. Memang tidak terlalu mudah memahami masa yang sulit dalam hidup kita sebagai bagian dari karya Tuhan, atau mengakui segala yang kita raih adalah juga karena rancangan Tuhan. Namun, adakah yang terjadi di luar kendali Tuhan? Tuhan tetap menjagai kita dan merupakan sumber kehidupan dan kekuatan. Dengan kekuatan doa dan iman kita telah menjalani bulan Oktober dan memasuki bulan rahmat Tuhan yang baru yaitu November 2023. Amin.
Belum ada Komentar untuk "KITA SEBAGAI PENDOA (Daniel 9:1-19)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.