CINTA YANG MENDUKUNG DAN MENYEJUKKAN (Kidung Agung 1:9-2:7)

Seorang guru bertanya kepada murid-muridnya: “mengapa dua orang yang sedang marah saling berteriak padahal berdekatan”?  Seorang muridnya menjawab : "Karena mereka sedang emosi makanya berteriak”. Murid yang lain menjawab: “karena mereka kehilangan kesabaran”. Seorang murid lain menimpali: “karena mereka egois”. Setiap murid memberikan jawabannya tapi tidak ada satupun jawaban yang membuat sang guru menganggukan kepala tanda setuju. Akhirnya sang guru pun menjelaskan: “Bila dua orang sedang marah hati mereka saling menjauh walaupun mereka berdekatan. Karena hati mereka jauh jadi mereka harus berteriak. Semakin marah semakin jauh hatinya, semakin keras juga teriakannya. Berbeda dengan orang yang sedang jatuh cinta, hati mereka dekat karena itu dengan berbisikpun mereka saling paham, yang terucap adalah kata – kata mesra yang membuat hati tersanjung. Kadangkala jangankan berbisik; saling pandang saja hati sudah berbunga – bunga”.  Di mana ada cinta, di situ selalu ada keajaiban. Cinta dapat mengubah yang pahit menjadi manis, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat bahkan lagu dari Gombloh mengatakan: “kalau cinta sudah melekat kotoran kucing juga rasa coklat”.

 

 

Hari ini kita membaca Kidung Agung 1;9-2:7 dengan tema Khotbah: CINTA YANG MENDUKUNG DAN MENYEJUKAN. Firman Tuhan kali ini memperlihatkan pasangan mempelai yang saling memuji dengan bahasa cinta. Mempelai laki-laki memuji penampilan sang mempelai perempuan. Pujian diakhiri dengan keinginan untuk menyatakan cinta secara kongkrit, jadi bukan pujian gombal semata. Lalu Pujian sang mempelai laki-laki dibalas oleh mempelai perempuan dengan pujian yang menyatakan begitu berharganya sang kekasih di hatinya. Kedua mempelai tidak mau kalah untuk saling memuji satu sama lain dengan bahasa cinta. Pujian berlanjut dengan keinginan-keinginan untuk bersama, keinginan yang lebih saat berjumpa; tidak hanya keinginan untuk memandang, tetapi juga untuk bersentuhan secara fisik. Namun, kesadaran akan kelemahan diri kemudian menghentikan mereka dari hawa nafsu yang dapat membawa kepada dosa: jangan membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya.  

 

Bagaimana kita memaknai bacaan ini dalam kehidupan kita saat ini? Para suami berilah pujian kepada isterimu, berilah pelukan hangat seperti saat jatuh cinta dulu. Mari merenung, kapan terakhir memuji istri? Berilah ucapan terima kasih untuk setiap pekerjaannya, berilah telinga untuk mendengar keluhannya, berilah pengertian dengan kata – kata manis dan tulus untuk menenangkan kegelisaannya. Hai, para isteri; dengan cinta yang terus bergelora hormatilah suamimu, dukunglah suamimu dalam jatuh bangun kehidupan. Dibalik kesuksesan seorang laki – laki ada wanita hebat yang menopangnya.  Tunjukanlah rasa cinta dan sayang kepada suamimu karena dia terus bergumul untuk nafkah hidup sehari – hari. Berilah pelukan yang romantis untuk meneduhkan segala gejolak emosi dan amarahnya. Berilah pujian dan ucapan terima kasih yang tulus untuk setiap keberhasilannya.

 

Saudaraku, pujian dapat mempererat hubungan dengan pasangan. Tidak ada orang yang tidak suka dipuji. Semua orang pasti suka dipuji, apalagi yang memuji adalah orang yang dikasihinya, perasaannya pasti senang dan berbunga-bunga. Dalam Kidung Agung ini, kita dapati tidak ada bahasa yang menjatuhkan pasangannya, malah saling mendahului untuk memuji satu dengan yang lain. Ada ungkapan perlindungan dan pengorbanan. Kata – kata yang diucapkan yaitu kata-kata yang menguatkan, memuji, mendorong, memberi semangat, meneduhkan dan menggairahkan kehidupan orang lain. Itulah cinta yang mendukung dan menyejukan. Anak – anak, ingatlah bahwa orang tualah yang memberikan cinta tulus pertama – tama. Kita memperoleh cinta pertama – tama di dalam rumah dari keluarga bukan dari pacar. Sapalah orang tua dengan penuh cinta, karena seburuk - buruknya kelakuanmu, orang tua tetap mencintaimu. Kata – kata ketusmu, bentakanmu yang menantang mereka, tak pernah membuat orang tua berhenti mencintaimu. Tunjukanlah rasa cintamu kepada meraka sehingga mereka bangga sebagai orang tua. Gelora cinta masa muda yang sedang menyala-nyala terkadang dapat dengan mudah membuat kita melewati batas-batas yang ditetapkan oleh Tuhan. Jadikan Yesus control atas kehidupanmu.

 

Jadi saudaraku, relasi cinta itu harus memberi kesejukan, kenyamanan dan kedamaian, saling menyegarkan, saling menguatkan, bukan malah sebaliknya, saling menghancurkan. Cinta harus dibangun atas dasar yang kuat, tidak hanya karena kesenangan semata, karena fisik semata, tetapi benar – benar cinta itu dibangun dalam ketulusan dan kesetiaan. Bagi bapak-ibu yang dalam dalam gejolak rumah tangga, yang sedang berjuang mempertahankan keutuhan rumah tangga. Ingatlah, selama masih ada cinta dan komitmen maka selalu ada jalan untuk sehati, selalu ada cara untuk menghangatkan cinta. Jangan jadikan rasa cemburu sebagai api yang menghanguskan tetapi jadikan rasa cemburu sebagai bumbu-bumbu cinta yang semakin menguatkan rasa cinta. Jika terjadi pertengkaran, jangan biarkan hati menjauh. Jangan ucapkan perkataan yang membuat hati kian menjauh. Karena saya tidak bisa mengatakan mencintai seseorang tetapi saya menghancurkan hidupnya. Saya tidak bisa mengatakan saya mencintai suami atau istri tetapi saya membiarkannya berjalan sendiri bahkan menghianatinya. Saya tidak bisa mengatakan mencintai orang tua saya sementara saya mengecewakannya. Saya tidak bisa mengatakan saya mencintai anak saya, namun saya tidak mempedulikannya. Saya tidak bisa mengatakan saya mencintai alam tetapi saya tidak merawatnya.

 

Yang tak boleh lupakan, Hiduplah dalam cinta Tuhan. Janganlah menduakan cinta Tuhan dengan kepercayaan pada kuasa kegelapan atau kepercayaan kepada kuasa – kuasa modern. Janganlah mengkhianati cinta Tuhan dengan perilaku dosa yang mendukacitakan hati Tuhan. Teladanilah karakter Kristus yang penuh cinta dalam perbuatan kita yang saling mengasihi. Mari kita saling mendukung dan menopang, mewujudkan cinta di dalam pelayanan dan panggilan sebagai warga gereja. Hari ini adalah Minggu kontestual Bulan Doa Alkitab. Kasih dan cinta-Nya seperti sungai yang deras terus mengalir dalam hidup kita dari sehari ke sehari. Karena itu kitapun mendukung Lembaga Alkitab Indonesia dalam penyaluran Alkitab TB 2 ke seluruh pelosok. Juga mendoakan dan turut menggumuli proses penterjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa supaya Firman Tuhan semakin menjangkau semua orang. Selamat Berkaya dalam Cinta yang Mendukung dan Menyejukan. Selamat hari minggu. Tuhan memberkati.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "CINTA YANG MENDUKUNG DAN MENYEJUKKAN (Kidung Agung 1:9-2:7)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

PPT RETREAT KAUM IBU: BERTUMBUH DI DALAM KRISTUS (Efesus 4:15)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed