BERKAT HIKMAT (Amsal 3:1-26)

Pengantar

Jika pada minggu yang lalu kita belajar dari Daud yang mengandalkan Tuhan maka pada minggu ini kita belajar bagaimana hidup yang mengandalkan Tuhan itu? Hidup yang mengandalkan Tuhan adalah hidup yang dipimpin oleh hikmat Tuhan. Memiliki hikmat Tuhan berarti memiliki berkat dari hikmat itu. Siapa yang tidak mau berkat? Semua orang pasti rindu memiliki hidup yang diberkati. Berkat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya karunia Tuhan yang membawa kebaikan dalam hidup manusia. Hidup yang diberkati hanya diperoleh dalam pengandalan kepada Tuhan dan pimpinan hikmatNya. Berkat – berkat karena memiliki hikmat Tuhan lebih dari sekedar berkat jasmani, lebih dari sekedar memiliki popularitas, kekayaan, kesejahteraan.

 

Penjelasan Umum Kitab Amsal

Kitab Amsal berisi pengajaran tentang hikmat. Hikmat (Ibr: Hokmah) sudah ada sebelum segala sesuatunya ada. Hikmat yang dimaksud bukanlah pengetahuan intelektual dan sesuatu yang abstrak. Hikmat dalam kitab Amsal menunjuk pada cara pandang dan cara hidup yang secara moral benar. Hikmat lebih bersifat praktis dan berkaitan dengan etika kehidupan sehari – hari yaitu bagaimana orang percaya memiliki hikmat Tuhan dan hidup berkenan kepada Tuhan. Secara khusus pada pasal 3, pokok yang dibicarakan adalah percayalah dan taatlah. Milikilah hikmat di dalam hati dan lakukanlah dalam perbuatan. Percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan mengakui Tuhan dalam segala hal. Bergantunglah sepenuhnya pada Tuhan dan tidak pada diri sendiri. Memuliakan Tuhan dengan harta dan penghasilan yang diperoleh. Itulah cara hidup yang mewujudkan hikmat Tuhan sebagai manifestasi ketergantungan manusia kepada Tuhan, Sang Hikmat.

 

Penjelasan teks: Ayat 1-10

Pembagian teks didasarkan pada pola yang dipakai pengamsal yang mana setiap bagiannya dimulai dengan sapaan: Hai anakku. Sapaan hai anakku terkait dengan pola kehidupan Yahudi di mana pengajaran tentang Tuhan itu dimulai dari Keluarga (Band. Ul 6:4-9). Pada bagian 1 (ayat 1-10) berbicara tentang hidup dalam hikmat adalah seperti seorang anak yang tidak melupakan ajaran Bapanya. Ajaran dan perintah disini menunjuk pada hukum – hukum Tuhan. Pengajaran hikmat yang sudah diperoleh menjadi bagian kehidupan sang anak yakni dengan 1). memiliki kasih setia Tuhan, 2). percaya penuh dan bersandar pada Tuhan bukan pada pengertian dan kemampuan sendiri. 3). Mengakui Tuhan dalam segala perbuatan yakni dengan takut Tuhan dan menjauhi kejahatan. Dan 4). senantiasa memuliakan Tuhan; mempersembahkan hasil pertama bagi Tuhan. Berkat yang diperoleh yaitu: Panjang umur, lanjut usia dan sejahtera, mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Tuhan dan manusia. Tuhanlah yang memimpin jalan kehidupan serta selalu menikmati kelimpahan berkat Tuhan sebab lumbung – lumbung selalu penuh melimpah.

 

Memiliki hikmat Allah berarti tidak meninggalkan kasih setia Tuhan sebab kasih setia Tuhan dikalungkan pada leher dan dituliskan pada loh hati. Kasih dan kesetiaan selalu terikat dan tidak dapat dipisahkan. Kasih tanpa kesetiaan hanyalah fatamorgana, indah tapi tidak nyata dan mudah menghilang. Sebaliknya, kesetiaan tanpa kasih adalah perhambaan belaka, hanya kewajiban tanpa sukacita. Kasih dan kesetiaan yang menjadi bagian kehidupan orang yang dipimpin oleh hikmat menjadi ciri kehidupan yang dikehendaki Allah.

 

Ayat 11-20

Pada bagian ini, pengamsal kembali menegaskan agar jangan menolak didikan (hikmat) Tuhan. Didikan dan peringatan dari Tuhan berisi teguran – teguran Tuhan. Teguran dan batasan – batasan dari Tuhan diberikan seperti kasih seorang ayah yang mendisiplinkan anaknya. Seorang anak yang mengerti “kasih” dibalik teguran dan disiplin ayahnya tentu tidak akan bosan dengan didikan sang ayah melainkan justru bersyukur dan berbahagia dengan disiplin dimaksud. Orang yang hidup dalam hikmat Tuhan adalah orang – orang yang berbahagia sebab hikmat Tuhan lebih bernilai dan lebih berharga dari kekayaan apapun yang ada didunia. Emas, Perak dan Permata adalah logam mulia yang dipandang berharga, bernilai dan diinginkan manusia. Tetapi memiliki hikmat Tuhan jauh lebih berharga dan bernilai dari apa yang dipandang berharga dan bernilai dalam dunia ini. Berkat dari hikmat Tuhan meliputi umur panjang, kekayaan, kehormatan, jalan kebahagiaan dan sejahtera. Berkat dari hikmat Tuhan mencakup segala aspek jasmani dan rohani. Tuhan sumber hikmat dan dengan hikmatNya dasar bumi diletakkan sehingga siapa yang tinggal di dalam Tuhan memiliki berkat hikmat itu.

 

Ayat 21-26

Berisi ajakan untuk memelihara hikmat. Memelihara hikmat berarti menjadikan Tuhan sebagai sandaran hidup, dan penopang yang memberi kepercayaan diri serta rasa aman. Berkat dari memelihara hikmat yaitu jalan yang aman, tidur yang nyenyak dan hidup yang tenang tanpa ketakutan.

 

Aplikasi

Tuhanlah yang menjadi sumber kehidupan: penuntun, pemandu, pembimbing, pemelihara dan pemberi berkat bagi orang yang berhikmat. Bila kita memiliki hikmat Tuhan maka kita menjalani hidup bukan menurut keinginan hati kita tetapi kita menjadikan Tuhan sebagai sumber kehidupan. Dengan demikian, kitapun dapat menikmati berkat hikmat itu. Buah – buah dari berkat hikmat itu adalah apa yang didambakan manusia: panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera, mendapatkan kasih dan penghargaan dari Allah dan manusia; jalan yang diluruskan, dan lumbung-lumbung kehidupan akan diisi penuh bahkan sampai melimpah-limpah. Kita memiliki cara hidup orang berhikmat, bukan supaya berkat-berkat ini mengalir dalam hidup kita; tetapi yang benar adalah karena kita memiliki cara hidup demikian, maka berkat-berkat ini akan menjadi buah-buah kehidupan kita. Ini bukan berarti orang yang memiliki hikmat, hidupnya selalu senang dan tanpa masalah tetapi orang yang memiliki hikmat pasti bergantung sepenuhnya pada Tuhan dalam segala keadaan.

 

Dalam hikmatNya, Tuhan mendidik dan menegur. Didikan dan teguran dari Tuhan dimaksudkan untuk membentuk kehidupan orang percaya agar berjalan pada jalan berkat. Karena itu, kita mesti bertekun (tidak bosan) untuk terus diproses dan dibentuk oleh Tuhan. Kita mesti bersyukur ketika berada dalam proses pembentukan Tuhan sebab ada kebaikan Tuhan yang akan kita alami setelah proses pembentukan Tuhan.

 

Umur Panjang, kekayaan dan kehormatan adalah bonus karena hidup di dalam hikmat Tuhan, jadi bukan tujuan hidup orang yang hidup dalam hikmat Tuhan. Orang yang memiliki hikmat Tuhan tidak serta merta selalu berusia lanjut dan memiliki kekayaan serta kehormatan tetapi orang yang memiliki hikmat Tuhan pasti mensyukuri hidup dan proses dalam hidup dengan tetap berbahagia. Hiduplah di dalam hikmat Allah sebab berkat hikmat Allah nilainya melebihi kekayaan apapun di dunia ini. Milikilah hikmat Tuhan sebab hikmat Tuhanlah yang mengatur kehidupan di semesta ini.

 

Tuhanlah sandaran hidup yang memberi perjalanan yang aman, tidur yang nyenyak dan hidup yang tenang. Hal – hal ini tidak dapat kita peroleh di luar Tuhan. Bila kita hidup di dalam hikmat Tuhan, bisa jadi hidup kita penuh ujian, salib dalam pelayanan sangat berat tapi jika kita memelihara hikmat Tuhan maka fokus kita adalah pada Tuhan sehingga situasi di sekitar kita tidak menggoncangkan kehidupan kita. Tuhan memberi ketenangan dan rasa aman. Hikmat Tuhan bukan sekedar dilakukan saat senang tapi hikmat mesti dijaga dan menjadi bagian yang hidup dari jiwa kita. Jadi untuk memperoleh berkat hikmat maka kita menjadikan hukum dan perintah-perintah Allah sebagai peraturan teguh yang mengatur segala segi kehidupan kita dan yang selalu kita taati. Baik pikiran maupun hati kita, keduanya harus memelihara perintah Allah.

 

Penutup

Hidup dalam hikmat Tuhan menjadikan kita sebagai orang – orang yang berbahagia menikmati berkat – berkat hikmat. Berbahagialah kita yang setia memelihara dan menjaga berkat hikmat Tuhan. Berbahagialah kita yang tetap setia kepada Tuhan dan tidak akan meninggalkan kasih setia-Nya. Berbahagialah kita yang senantiasa percaya dan mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita dengan tetap setia beribadah, berdoa, memuji, memuliakan, menyembah dan melayaniNya. Berbahagialah kita karena memiliki berkat hikmat yang melebihi kekayaan apapun didunia ini.Amin.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "BERKAT HIKMAT (Amsal 3:1-26)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

PPT RETREAT KAUM IBU: BERTUMBUH DI DALAM KRISTUS (Efesus 4:15)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed