ENGKAU SANGAT BERHARGA (Mazmur 8:1-10)
Ketika saya searching di pencarian Google: apa saja benda berharga? Google memberi jawaban, kurang lebih ada 10 (sepuluh) contoh barang berharga dalam kehidupan manusia diantaranya: Uang, Emas (logam mulia), Batu berharga seperti permata, Surat berharga (saham, deposito), Perhiasan (Cincin, Gelang), tempat tinggal (rumah, apartement), kendaraan, Tanah atau property lain, Handphone, laptop dan barang mewah lainnya. Sebuah benda menjadi berharga karena kitalah yang memberi nilai bagi benda itu. Bagi seorang ibu tasnya berharga karena dibeli mahal, brand dari luar negeri dan limited edition “edisi terbatas”, tapi bagi ibu yang lain sebuah gaun sederhanalah yang berharga karena itu warisan dari orang tua. Satu keluarga bisa memiliki 10 barang mewah yang disebutkan google tapi cincin pernikahanlah yang paling berharga karena dibeli dengan perjuangan cinta. Jadi kitalah yang memberi nilai pada sebuah benda entah dari harganya, proses pembuatan atau asal dari mana benda itu. Nah sesuatu yang berharga pasti akan kita jaga dengan baik. Kita tidak akan pernah membuang apa yang berharga bagi kita. Sampah dibuang karena tidak berharga, tidak berarti dan tidak bisa dipakai lagi.
Jemaat Tuhan, jika pada minggu yang lalu dari Mazmur 104:1-35 dengan tema: Kita bertemu Tuhan di alam sekitar kita, bahwa kemuliaan dan keagungan Tuhan itu teruwujud dari alam sekitar kita. Melalui pembacaan minggu ini kita diingatkan bahwa kemuliaan dan keagungan Tuhan itu bukan saja terlihat dari alam ciptaan Tuhan tapi juga terwujud dalam diri manusia. Tema kita minggu ini adalah: Engkau Sangat Berharga. Saya dan Bapa/Ibu sekalian tanpa terkecuali, kita semua ini berharga di mata Tuhan. Bayi dan anak – anak yang masih menyusu yang dianggap lemah tapi justru beroleh dasar kekuatan Tuhan. Manusia yang fana dibuat Tuhan berharga. Daud menyadari betapa kecilnya manusia di hadapan Tuhan sang Pencipta. Manusia hanyalah butiran debu tapi menjadi buatan Allah yang berharga. Yang berasal dari debu tanah diubahkan menjadi makhluk yang hidup. Yang hanya sebutir debu dijadikan segambar dan serupa dengan Allah. Pada ayat 6 disebutkan: manusia dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat (ayat 6). Manusia memperoleh otoritas Ilahi untuk mengelola dunia ini atas nama Allah. Manusia beroleh penghormatan dan penghargaan untuk memiliki “kuasa” atas alam. Manusia menjadi istimewa dan berharga bukan karena manusia sendiri tetapi karena Allah yang memberi nilai, karena Allah yang menjadikan manusia berharga. Ada banyak ciptaan Tuhan di alam semesta ini, tapi kitalah yang berharga bagi Tuhan. Kita manusia menjadi cerminan kemuliaan Allah. Terlebih di dalam kasih Yesus Kristus, manusia yang telah rusak karena dosa dipulihkan menjadi berharga. Dalam kasih Kristus, manusia yang “lama” (berdosa) disucikan dan dikuduskan sehingga menjadi manusia yang “baru” (hidup dalam kasih karunia Allah). Manusia yang hidup dalam kasih karunia Allah inilah yang senantiasa menyatakan syukur kepada Allah. Sebab ia yang kecil, debu adanya, telah dibuat berharga dimata Allah.
Pembacaan Firman Tuhan bagi kita hari ini memberi pelajaran penting tentang status kita sebagai pribadi – pribadi yang istimewa dan berharga. Mari kita bersyukur sebab Tuhan menjadikan kita berharga. Tuhan telah melengkapi kita dengan kekuatan, hikmat dan kemampuan untuk menghadapi dan menyelesaikan setiap persoalan apapun. Jika ada diantara kita yang merasa hidupnya tidak berarti lagi, yang merasa tidak berharga karena terlalu banyak persoalan. Jika kita ada dalam situasi – situasi yang berat, ingatlah bahwa kita ini berharga bagi Tuhan. Sampah yang sudah dibuang dan tak berarti sekalipun dapat didaur ulang menjadi menjadi benda yang bernilai dan berharga lagi. Apalagi hidup kita ditangan Tuhan. Jika kita merasa tidak berharga, bawalah hidup kita untuk Tuhan, Tuhan sanggup mengubah kehidupan kita. Sesulit apapun dan seberat apapun keadaan kita, bersama Tuhan kita akan menjadi pemenang.
Mari kita menyadari bahwa hidup kita adalah cerminan kemuliaan Allah. Hargailah kehidupan yang Tuhan anugerahkan. Nyatakanlah hidup yang berkenan kepada Allah. Hidup yang semakin memancarkan kemuliaan dan keagungan Allah. Janganlah hidup dalam dosa yang mencemarkan kemuliaan Allah. Hidup yang berkenan bagi Allah berarti kita tidak menjadikan ego pribadi kita sebagai pusat kehidupan. Tuhanlah yang menjadi pusat kehidupan. Ketika Tuhan menjadi pusat kehidupan maka kita akan menjalankan misi Tuhan dalam hidup, kerja dan pelayanan kita dengan setia dan kita akan menjalankan mandat Tuhan bagi alam ciptaan secara bertanggung jawab. Sebaliknya ketika diri sendiri menjadi pusat kehidupan maka keserakahan, hawa nafsu, kesombongan yang akan kita tampakkan bagi orang lain juga dalam hubungan kita dengan ciptaan lainnya. Hanya dalam penyangkalan diri, kerendahan hati, kesalehan, ketaatan kepada Firman Allah, kita menghayati kemuliaan Allah. Hiduplah sebagai pribadi – pribadi yang istimewa dan berharga bukan karena apa yang kita miliki tapi karena Tuhan yang menjadikan kita berharga. Sehingga bersama ciptaan lainnya kitapun berkata seperti pemazmur: “Ya Tuhan, Tuhan kami betapa mulianya namaMu di seluruh bumi”. Mari kita saling berjabat tangan satu dengan yang lain sambil berkata: Engkau berharga karena Yesus. Amin. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "ENGKAU SANGAT BERHARGA (Mazmur 8:1-10)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.