MENDEKAT DAN BERPAUT PADA YESUS (Matius 2:1-12)

Kita pasti pernah mendengar kutipan kalimat: “mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat”. “Yang jauh jadi dekat dan yang dekat jadi jauh”. Maksud kutipan ini terkait dengan smartphone yang telah mengubah kehidupan sosial banyak orang. Sebuah keluarga dapat duduk bersama tapi masing – masing asyik sendiri di dunia mayanya. Dekat dalam dunia nyata tapi menjadi terasing dan yang jauh dalam jarak justru menjadi dekat dan akrab di dunia maya. Dalam kisah orang Majus sudah pasti masa itu belum ada smartphone tapi situasi “yang jauh jadi dekat dan yang dekat jadi jauh sudah terjadi”. Orang – orang Majus yang jauh dari Timur justru datang  mendekat, mencari, menyembah dan memberi persembahan bagi Yesus. Sedangkan Herodes yang dekat hanya berpura – pura mendekat. Yang terjadi Herodes justru ingin menjauhkan dan mengenyahkan Yesus dari bumi. Para ahli Taurat dan Imam Kepala yang mengetahui nubuat tentang sang Mesias justru dikemudian hari bersekongkol untuk membunuh Yesus. Orang Majus yang bukan orang Yahudi taat mengikuti petunjuk Tuhan saat dituntun oleh Bintang hingga berjumpa dengan Yesus. Maupun saat pulang ke negeri mereka melalui jalan lain. Sedangkan Herodes malah mau menggagalkan rencana Tuhan. Demi ambisi, ego dan hasrat kekuasaannya, Herodes mau melenyapkan Yesus dengan membunuh anak – anak di Betlehem. Orang Majus tunduk dan sujud menyembah Yesus dan mengakui Yesus sebagai Raja. Herodes justru berusaha mati – matian mempertahankan kerajaannya dan kekuasaanya. Bagi Herodes, tiada yang lain yang boleh disembah hanyalah dirinya sendiri. Orang Majus memberi persembahan emas, kemenyan dan mur dari tangan mereka. Sedangkan Herodes, tangannya justru menjadi kotor dengan darah dari orang – orang yang dibunuhnya: istrinya, ibu mertuanya, ketiga anak lelakinya dan anak – anak di Betlehem. 

Apa hasil dari pilihan dan sikap orang Majus dan Herodes? Orang Majus yang jauh justru beroleh berkat besar. Dalam Kitab Injil Matius, kehadiran orang Majus menegaskan Misi Allah yang bergerak universal untuk menyelamatkan semua bangsa. Orang Majus menjadi bagian dari “segala bangsa” yang menjadi murid sebagaimana disebut pada Pasal 28 Injil Matius. Walaupun Alkitab tidak mencatat kisah selanjutnya dari orang – orang Majus ini. Tapi mereka telah memberi teladan seorang murid yang taat. Sedangkan Herodes, kekuasaannya tidaklah abadi. Ia mati seperti juga orang – orang yang dibunuhnya. Ia justru dikenal sebagai penguasa yang kejam. Herodes yang dekat tidak paham bahwa Raja yang berusaha dibunuhnya bukanlah raja yang memerintah seperti Herodes. Yesus, putra Natal itu adalah Raja di atas segala Raja. Yesus Raja di Sorga dan di bumi. Kekuasaannya dan wilayah pemerintahannya lebih dahsyat dari Herodes.

Para Majus yang datang mendekat pada Yesus, membawa diri berjumpa dengan Yesus, mereka mengalami pengalaman iman yang nyata: dituntun oleh bintang, dijaga dan dilindungi dari maksud jahat Herodes dan disertai saat kembali ke negeri mereka melalui jalan lain. Dalam perjalanan ke Betlehem, mereka diterangi oleh cahaya sang Bintang. Dalam perjalanan kembali melalui jalan lain, mereka di terangi oleh cahaya Yesus sang Terang Dunia. Meskipun datang dari timur  tempat yang jauh tapi orang majus membuka hati seluas-luasnya untuk menerima cinta Yesus. Rasa hormat dan kasih mereka untuk Yesus dinyatakan melalui persembahan; emas, kemenyan dan mur. Cinta mereka juga dinyatakan melalui ketaatan untuk mengikuti petunjuk Tuhan. Orang – orang Majus tetap menyembah Yesus sekalipun yang mereka lihat hanya seorang bayi dalam kesederhanaan. Bukan seorang dengan jubah kebesaran dan duduk di singgasana Istana. Tapi seorang bayi di palungan. Keberadaan Yesus saat itu tidak menimbulkan keraguan di hati para Majus bahwa jangan – jangan mereka salah alamat.

 

Yesus putera Natal sudah datang menjadi manusia. Ia mencari dan menyelamatkan kita yang terhilang karena dosa. Adakah saat ini kita dekat dengan Yesus? Ataukah kita jauh dariNya? Ataukah jangan – jangan kita dekat dalam aktivitas ibadah tapi sesungguhnya jauh karena masih menikmati dosa yang kita simpan diam - diam. Jika masih ada yang menjauh dari Tuhan karena sibuk dengan pekerjaan, karena beratnya beban kehidupan. Ingatlah Yesus sedang menunggu kita. Buka hati untuk menjadi tempat Yesus terlahir. Hiduplah berpaut pada Tuhan bukan sekedar ber-KTP Kristen. Jika sampai saat ini fokus kita adalah mengejar ambisi atau egoisme kita, ingatlah bahwa Orang Majus memandang pada bintang dan menemukan cinta Kristus. Apakah dalam perjalanan kehidupan ini, kita memandang Tuhan dalam pengalaman iman yang nyata? Di dalam keluarga – keluarga kita apakah cinta Kristus mendekatkan kita? Kalau smartphone mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Maka kasih Kristus merangkul yang dekat maupun jauh. Yang dekat jangan sekali – kali menjauh tapi harus tetap dekat, makin setia dan taat. Yang dekat mesti semakin mengobarkan kehangatan cinta kasih Kristus dalam keluarga antar suami istri, orang tua anak, saudara bersaudara. Yang dekat tetap menyatakan kasih dalam persekutuan, semakin giat dalam kesaksian dan pelayanan. Yang jauh, belum terlambat, selagi masih hidup berarti masih ada kesempatan. Jangan terlambat, jangan tunda – tunda waktunya. Sejauh apapun kita dari Tuhan, kasihNya tetap merangkul kita.

 


Marilah maknai Natal Yesus Kristus dengan berjalan pada jalan Tuhan. Jalan yang dipilih orang Majus bukan jalan pintas, tapi jalan yang dikehendaki Tuhan, jalan di mana kedaulatan dan kuasa pemeliharaan Tuhan dinyatakan. Setiap langkahnya ditempuh dalam ketaatan dan kesetiaan. Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tinggallah dalam Yesus, dekat denganNya, berpaut padaNya, berjalanlah dalam tuntunan sang Imanuel yang telah menyertai Rayon IV dan JSK sepanjang pelayanan tahun 2022 akan akan terus menyertai kita memasuki tahun 2023 dan sepanjang kehidupan kita. Selamat Merayakan Natal Yesus Kristus dan Selamat Memasuki Tahun yang baru. Tuhan memberkati kita dengan FirmanNya. Amin. 

On Youtube: MENDEKAT DAN BERPAUT PADA TUHAN

 


 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "MENDEKAT DAN BERPAUT PADA YESUS (Matius 2:1-12)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

SETIA KEPADA TUHAN (I Korintus 4:1-5)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed