KHOTBAH PEMBUKAAN SIDANG JEMAAT: PELAYANAN PENDAMAIAN (II Korintus 5:18-19)
Di dunia ini ada banyak barang tiruan atau palsu. Uang palsu, jam tangan palsu bahkan beras palsu. Bukan hanya barang yang palsu tapi pelayanan juga ada yang palsu. Ada nabi palsu. Paulus pernah mengalami keadaan di mana kerasulannya diragukan dan dipertanyakan. Oleh sebab itu dalam Surat 2 Korintus, Paulus banyak berbicara tentang kesaksian hidupnya yang diubahkan oleh Kristus sehingga ia memberi diri untuk pekerjaan pemberitaan Injil. Yang menarik Paulus menekankan bahwa pelayanannya bukan “made in” Paulus tapi pelayanan “made in” Yesus Kristus. Sebelum pasal bacaan kita Paulus menjelaskan apa yang membuatnya tidak tawar hati dalam pelayanan. Dalam bagian ini Paulus menjelaskan hal-hal yang mendorong dia untuk terus giat melayani. Paulus berbicara tentang motivasi. Ketika kita melayani Tuhan, betulkah yang kita layani adalah Tuhan? Ataukah kita sedang melayani diri kita sendiri? Paulus menegaskan bahwa jika kita mengaku melayani Tuhan tapi justru faktanya kita melayani diri kita sendiri, maka itulah yang disebut pelayanan yang palsu di dalam Gereja. Sama – sama melayani tetapi motivasilah yang membedakan.
Pada ayat 18 Paulus menyebutkan: “Dan semua ini dari Allah” (ayat 18a). Bentuk jamak “semuanya ini” menunjuk pada apa yang sudah diterangkan Paulus pada ayat – ayat sebelumnya: karya penebusan Kristus, hasil penebusan, pelayanan Paulus, segala sesuatu yang baik, terutama keselamatan kita, semuanya merupakan inisiatif Allah. Allah adalah subyek yang menggerakkan terwujudnya keadilan, perdamaian dan kesejahteraan. Inisiatif Allah terlihat juga dari frasa “Allah mendamaikan” (ayat 18, 19). Allah mendamaikan kita dan dunia dengan diri-Nya. Inilah yang menjadi landasan pelayanan dalam Gereja. Kita melayani bukan karena jasa dan talenta. Semua adalah anugerah Allah.
Allah bukan saja mendamaikan tapi juga mempercayakan pelayanan pendamaian ini kepada kita (ayat 18). Dia telah mempercayakan “menaruh” berita pendamaian itu di dalam kita (ayat 19). Oleh sebab itu Gereja melakukan pelayanan pendamaian. Allah selalu menjadi subyek. Pelaku dan Inisiator utama. Pelayanan yang berasal dari Kristus. Pelayanan yang memuliakan Kristus yaitu pelayanan pendamaian. Tugas ini tidak terbatas pada para rasul saja. Tugas ini berlaku untuk semua orang yang sudah didamaikan oleh Allah melalui Kristus. Tugas ini dipercayakan bagi Gereja. Semua yang sudah didamaikan pasti dipercayakan berita dan pelayanan pendamaian. Karena itu Tema Sentral GKI Di Tanah Papua untuk pelayanan periode 2022 – 2027: Kasih Kristus menggerakkan kemandirian Gereja, mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan.
Diperdamaikan dengan Allah punya dua sisi: dari sisi Allah. Allah mengambil inisiatif mengutus Kristus sebagai Jalan Pendamaian. Inilah yang disebut anugerah atau kasih karunia yang hanya dapat dikerjakan oleh Kristus. Dari sisi manusia: kita yang percaya kepada-Nya harus merespons dengan memberi diri diperdamaikan dengan Allah. Kita secara aktif terlibat di dalam pelayanan pendamaian itu. Artinya Kristus yang mengerjakan pendamaian itu membaharui kita menjadi ciptaan baru kemudian kita meneruskan berita pendamaian Allah itu dalam kehidupan sehari-hari melalui perkataan dan perbuatan, yang penuh cinta kasih dan damai sejahtera. “Kami ini adalah utusan-utusan Kristus” itulah identitas kita.
Hari ini ketika saudara ada dalam pergumulan Sidang Jemaat, saudara bukan hanya utusan rayon, wyk atau unsur tapi kita semua adalah utusan Kristus. Karena itu seperti Paulus yang memberikan dirinya digerakkan oleh Kasih Kristus maka mari kita memberi diri digerakkan oleh kasih Kristus untuk berbicara, untuk menyampaikan pendapat, untuk memberi saran dan usul yang membangun, untuk mempertanggung jawabkan kerja dan pelayanan. Kalau kita digerakkan oleh kasih Kristus maka sikap dan kata – kata kita bukan mencela, bukan menghakimi dan bukan mencari – cari kesalahan tapi mengevaluasi kerja dan pelayanan bersama dalam kerendahan hati. Digerakkan oleh Kasih Kristus berarti tidak menuntut melainkan menopang, tidak mencela melainkan merangkul. Kasih Kristuslah yang menjadi motivasi paling tinggi dalam pelayanan orang kristen dan bahkan dalam seluruh kehidupan setiap orang percaya. Layanilah Tuhan dengan ketaatan digerakkan oleh kasihNya. Lakukanlah semua itu karena di gerakkan oleh kasih Kristus yang menguasaimu. Kasih Kristus juga yang membimbing dan menggerakan kita untuk memasuki pelayanan pada periode 2022 – 2027. Kasih Kristus menggerakan kita dalam tugas – tugas kesaksian, persekutuan dan pelayanan untuk menjadi Gereja yang dewasa, mandiri dan misioner. Saudaraku, pasti kita tidak mau tertipu dengan yang palsu – palsu maka marilah masuki Sidang jemaat ini sebagai utusan Kristus yang melakukan pelayanan pendamaian agar Sidang ini menghasilkan keputusan, ketetapan dan rekomendasi – rekomendasi yang memuliakan nama Tuhan. Tuhan memberkati. Selamat Bersidang.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH PEMBUKAAN SIDANG JEMAAT: PELAYANAN PENDAMAIAN (II Korintus 5:18-19)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.