KHOTBAH NATAL 2022: NATAL DAN ORANG MAJUS (Matius 2:1-12)
Banyak bunga di taman cuma tapi satu yang kupetik, banyak gadis menawan tapi cuma nona yang paling cantik. Berjuta bintang di langit hanya satu yang bercahaya, berjuta gadis yang cantik hanya nona yang kaka cinta. Ketika hati sudah terpikat pada sesuatu atau seseorang maka sesuatu atau seseorang itu akan menjadi yang terpenting dalam hidup. Ada banyak bintang bercahaya dilangit tapi hanya satu bintang yang menjadi penuntun orang Majus di antara seribu bahkan jutaan bintang lainnya.
Hari ini ketika kita merayakan Natal Yesus Kristus, ada banyak hal yang sedang menyita perhatian kita apakah euforia piala dunia yang sedang berlangsung di Qatar ataukah pekerjaan dengan banyak agenda menjelang akhir tahun. Bisa jadi yang menyita perhatian kita adalah gebetan yang tak kunjung memberi kepastian atau pasangan yang mulai mendua hati atau anak – anak yang mulai berubah di masa remaja. Jika orang Majus dapat melihat satu bintang di antara ribuan bahkan jutaan apakah kita dapat melihat yang terpenting di antara perkara – perkara yang kita anggap penting? Apakah kita melihat Tuhan diantara 1001 macam tetek bengek perkara kehidupan kita? Apa yang menjadi pusat hidup kita? Kristuskah? Atau uangkah? Atau Pekerjaankah? Atau jabatankah? Atau status sosial kita? Dari kisah Para Majus, kita diingatkan untuk menjadikan Yesus sebagai prioritas hidup kita. Orang – orang Majus adalah orang – orang berilmu yang memiliki kekayaan dan status sosial terhormat tapi mereka mencari Yesus dan menyembahNya. Mari jadikan perayaan Natal ini sebagai tanda bintang agar kita kembali berjumpa degan Yesus. Jadikan Yesus sebagai Raja yang terlahir di hati kita dan yang memimpin kehidupan kita. Orang – orang Majus bersedia dituntun untuk berjumpa dengan Yesus. Apa yang menjadi penuntun hidup kita. Kristuskah? Atau pengalamankah? Atau prestasi? Orang Majus tidak memperhitungkan untung rugi berjumpa dengan Yesus. Bagaimana dengan kita? Untuk kebutuhan pinang, rokok, pulsa setiap hari kita tidak hitung – hitung, tapi untuk menopang pekerjaan Gereja kita hitung – hitungan. Untuk taruhan bola, jutaan rupiah tak kita pikirkan tapi untuk persembahan bagi Tuhan kita pikir – pikir.
Orang-orang Majus dari Timur datang untuk menyembah Yesus. Mereka mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur. Orang – orang Majus mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan. Kita malah sering menuntut Tuhan untuk melimpahkan berkat – berkat terbaik bagi kita. Saat sakit, apakah kita mengakui kuasa pertolongan Allah? Saat sehat apakah kita melakukan kehendak Allah? Dalam kesusahan apakah kita menyadari kehadiran sang Imanuel? Dalam kelimpahan apakah kita mengakui kemurahan Allah? Sesungguhnya orang Majus telah mempersembahkan yang terbaik bukan saja emas, kemenyan dan mur tapi juga waktu, tenaga dan hidup. Mari memberi hidup sebagai persembahan bagi Tuhan. Kerjakanlah tanggung jawab dalam profesi, kerja dan pelayananmu secara sungguh - sungguh. Isilah masa mudamu dengan mengembangkan potensi yang menjadi berkat. Belajarlah dengan rajin sebagai anak sekolah dan mahasiswa untuk meraih masa depan yang Tuhan rancangkan bagimu. Siapapun kita dan bagaimanapun keadaan kita, kita selalu diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mempersembahkan yang terbaik dari hidup kita bagi Tuhan. Biarlah karya, kerja, pelayanan dan hidup kita yang menjadi persembahan bagi Tuhan akan membuat semakin banyak orang menyembah dan memuliakan Yesus. Pakai setiap momen kehidupan kita baik di dunia nyata maupun di dunia maya untuk menjadi berkat. Kita diajak untuk semakin bijak dan cerdas dalam bermedia sosial, semakin kreatif dalam mewartakan kasih, semakin setia dalam memegang nilai-nilai moral dan etika sehingga kasih Allah semakin terpancar dan damai sejahtera semakin nyata.
Orang Majus menjumpai Herodes tapi lebih memilih melakukan petunjuk Allah yang mereka terima dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes melainkan pulang mengikuti jalan lain. Mereka mampu melewati tantangan, hambatan, dan kesulitan dalam perjalanan mereka mencari Yesus dan setelah berjumpa dengan-Nya mereka juga berani menempuh jalan baru yang belum tentu lebih mudah dari sebelumnya. “Jalan lain” itu adalah jalan Tuhan. Orang – orang Majus tidak memilih jalan Herodes melainkan jalan Tuhan. Jika kita sudah menjadikan Yesus sebagai prioritas hidup kita. Jika kita sudah mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan. Maka marilah kita setia untuk berjalan pada jalan Tuhan. Berjalan pada jalan Tuhan berarti tidak lagi menjalani hidup dengan cara – cara yang lama, tetapi dengan cara yang baru, menjadi manusia baru. Kelahiran Yesus Kristus mesti membawa kita untuk bertobat dari dosa. Apakah Natal yang kita rayakan setiap tahun mengubah kehidupan kita? Jika kita merayakan Natal tapi kitapun masih mencintai dosa itu artinya kita masih berada di jalan Herodes. Berjalanlah pada jalan Tuhan meskipun jalan Tuhan tidak mudah tetapi penuh sukacita. Berjalanlah pada jalan Tuhan sebab rahmatNya selalu serta kita bahkan sampai memasuki tahun yang baru. Jadikan Yesus yang utama dalam hidup, persembahkan yang terbaik dalam hidupmu bagi Tuhan dan tetaplah berada pada jalan Tuhan. Dia Yesus Putera Natal sang Imanuel menyertai kita. Selamat merayakan Natal Yesus Kristus. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH NATAL 2022: NATAL DAN ORANG MAJUS (Matius 2:1-12)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.