JALAN TUHAN VS JALAN HERODES (Matius 2:1-12)
Taman labirin memiliki jalan yang rumit dan berliku – liku karena memang di desain berputar – putar sehingga membuat orang sulit menemukan jalan keluar. Ada banyak jebakan yang ketika diikuti justru berakhir pada jalan buntu. Labirin ini jalan yang membingungkan dan dapat membuat orang frustasi ketika tidak menemukan jalan keluar. Yang kita lihat pada gambar adalah salah satu taman labirin yang tersulit di dunia berada di Villa Pisani Italia. Taman labirin ini sudah ada sejak tahun 1700 M. Konon Napoleon Bonaparte pernah tersesat Taman Labirin ini dan Adolof Hitler bahkan kabarnya takut masuk ke dalam taman labirin ini.
Saudaraku, saat kita merayakan Natal Yesus Kristus hari ini, bisa jadi kita merasa jalan – jalan hidup kita sama rumitnya dengan jalan pada Taman Labirin bahkan bisa jadi lebih rumit dan lebih talingkar lagi. Dan ada yang merasa jalan – jalan hidupnya saat ini mulus, lancar, nyaman seperti jalan tol semuanya baik – baik saja. Namun bagaimanapun keadaan jalan yang kita rasakan pada perjalanan kehidupan kita masing – masing. Hari ini berita Natal bagi kita dari Matius 2:1-12 bagian Alkitab yang kita baca secara khusus ayat 12 yang menjadi Tema Sentral Perayaan Natal Tahun 2022: maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. Hari ini, kita belajar tentang Jalan Tuhan vs Jalan Herodes. Jalan yang ditempuh orang Majus adalah jalan Tuhan. Seperti apa jalan itu?
Pertama, jalan Tuhan itu tidak mudah. Dibutuhkan pengorbanan dan pemberian diri. Orang majus menempuh perjalanan dari tempat yang jauh, dari Timur ke Yerusalem lalu ke Betlehem. Ini bukan perjalanan yang mudah. Mereka tidak menggunakan pesawat, mobil atau motor. Mereka melewati padang gurun sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari. Tapi orang Majus rela mengorbankan tenaga, waktu bahkan kenyamanan di negeri asal. Bagi orang Majus, berjumpa dengan Yesus jauh lebih penting dan lebih berarti, padahal mereka bukan orang Yahudi. Bagaimana dengan kita? Apa yang menjadi prioritas kita saat ini? Apakah Tuhan tetap menjadi prioritas kita di tengah hingar bingar perayaan Natal yang kita rayakan setiap tahun?
Kedua, Tuhan sendiri yang menjadi penunjuk arah. Tuhan menyatakan kuasaNya dan memakai bintang sebagai salah satu ciptaan untuk menjadi penunjuk jalan bagi para majus. Para majus menempuh perjalanan dengan memperhatikan petunjuk dari Tuhan. Mereka tidak mengandalkan diri, juga tidak sekedar mengandalkan pengalaman tapi mengikuti petunjuk Tuhan. Itu kunci mereka tiba di Betlehem dan berjumpa dengan Yesus. Ketika Tuhan yang memimpin perjalanan sudah pasti sesulit apapun, kita tidak akan tersesat. Meskipun jalan – jalan itu bahkan lebih talingkar dari Labirin tapi kita pasti aman terpelihara. Ada contoh dari perjalanan Israel 40 tahun dipadang gurun, perjalanan yang dipimpin Tuhan itu, pakaian umat Israel tidak menjadi rusak di tubuh mereka dan kasut tidak menjadi rusak di kaki mereka (Ul 29:5).
Ketiga, perjalanan yang dipimpin Tuhan itu dituntun sedemikian rupa. Banyak hal bisa menggoda disepanjang perjalanan. Tawaran Herodes untuk kembali ke istana menjadi salah satu godaan. Padahal siapa yang tidak mau dekat dengan kekuasaan? Bukankah dekat dengan kekuasaan itu membuat kita dapat menikmati banyak kemudahan? Tapi orang majus tetap lebih memilih melakukan petunjuk Allah yang mereka terima dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes melainkan pulang mengikuti jalan lain. Mereka tetap konsisten mengikuti jalan Tuhan. Setelah berjumpa dengan Yesus mereka bahkan berani menempuh jalan baru yang belum tentu lebih mudah dari sebelumnya.
Bagaimana dengan jalan Herodes? Jalan Herodes adalah jalan penuh tipu muslihat. Kelihatannya menyenangkan tetapi justru membinasakan. Jalan Herodes adalah jalan keserakahan. Jalan dosa. Dalam sejarah, Herodes disebut sebagai raja yang sangat kejam. Demi mengamankan kekuasaannya, ia tidak segan – segan membunuh istri, ibu mertuanya bahkan ketiga anak laki – lakinya karena ia curiga mereka akan merebut takhtanya. Jalan Herodes adalah jalan untuk memuaskan ambisi, ego dan kekuasaan. Tanpa kita sadari kitapun masih berada pada jalan Herodes, ketika kita masih menikmati kehidupan dalam dosa, ketika hidup yang kita jalani hanya semata untuk memuaskan hasrat kemanusiaan kita.
Para majus memberi pelajaran tentang bagaimana setia mengikuti jalan Tuhan. Bukan sekedar mencari dan menyembah Yesus serta memberi persembahan kepada Yesus. Bukan sekedar menjadi Kristen. Bukan sekedar merayakan natal setiap tahun. Tapi konsisten pada jalan Tuhan. Jalan Tuhan punya rambu – rambu yang membuat kita tidak tersesat seperti di Taman Labirin. Yang menjadi pedoman dan petunjuk bagi kita adalah Firman Tuhan. Maka marilah hidup dengan senantiasa mencari kehendak Allah, taat kepada pimpinan Tuhan, dan mempersembahkan hidup sebagai persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Perjalanan kehidupan tidak selalu mudah, tapi berjalan terus menerus tanpa menemukan rencana dan jalan-jalan Tuhan dalam hidup kita akan membuat kita lelah dan frustasi. Kita setia melayani Tuhan, kita rajin terlibat dalam pekerjaan Tuhan, tapi kita sulit mengerti jalan Tuhan. Orang yang berjalan dengan Tuhan pada jalan Tuhan, tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi apapun dan dia tetap percaya Tuhan yang bersama dengan dia, pasti memberi kemenangan. Berjalan pada jalan Tuhan bukan berarti tidak ada persoalan dan tantangan. Bisa jadi persoalan dan tantangan lebih berat. Tapi jika kita berjalan bersama Tuhan pada jalan Tuhan maka kita tidak akan frustasi. Meskipun jalan Tuhan itu sulit dan rumit namun kita akan dimampukan untuk bersyukur dan bersukacita. Diujung jalan Tuhan ada berkat. Sedangkan di ujung jalan Herodes ada kebinasaan. Sebab segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran. Di dalam jalan-Nya ada cinta yang hangat, kasih yang memulihkan dan memuaskan hasrat kita. Selamat merayakan Natal dan melanjutkan perjalanan hidup bersama Tuhan dengan tetap konsisten berada pada Jalan Tuhan bukan Jalan Herodes. Yesus Putra Natal, sang Imanuel akan menyertai kita di perjalanan kehidupan ini hingga memasuki tahun 2023. Tuhan memberkati. Amin.
Belum ada Komentar untuk "JALAN TUHAN VS JALAN HERODES (Matius 2:1-12)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.