TUHAN ALLAH SUMBER PEMULIHAN PAPUA DAN DUNIA (Yeremia 33:1-13)

Salah satu lagu karangan Pdt. A. Yoku, syair pada bagian refrain berbunyi: Hari ini kami bersyukur s’bab bukan kami ya Tuhan… Kapal GKI berlayar maju, s’bab kemudi Tuhan yang pegang … Keberadaan GKI Di Tanah Papua ibarat sebuah kapal yang berlayar. Laut tidak selalu teduh. Kadang kala badai menerpa, ombak menerjang, gelombang menghantam dan kapal bisa terancam karam. Tapi Tuhan sang Nakhoda tetap menyertai perjalanan GKI sejak 26 Oktober 1956 sampai hari ini 26 Oktober 2022.  Selama 66 tahun GKI masih mengalami lawatan Tuhan. Sepanjang 66 Tahun, Tuhan sudah, sedang dan terus berproses memulihkan GKI Di Tanah Papua. Tema khotbah bagi kita hari ini adalah Tuhan Allah sumber pemulihan Papua dan dunia.

 

Yeremia 33:1-13 berbicara tentang Pemulihan Tuhan bagi Yerusalem dan Yehuda. Kata dasar untuk pemulihan adalah “pulih”. Pulih selalu dihubungkan dengan kondisi sembuh dari sakit. Sesungguhnya pulih memiliki makna yang lebih luas. Pulih artinya kembali seperti semula, menjadi baru lagi atau kembali normal. Sedangkan pemulihan menunjuk pada proses, cara, perbuatan untuk memulihkan. Dalam proses pemulihan bagi Yerusalem dan Yehuda, Tuhan berfirman kepada Yeremia saat Yeremia sedang menjadi tawanan raja Zedekia dan Yerusalem masih dikepung oleh Babel. Yeremia maupun Yehuda sedang berada dalam kesesakkan. Keadaan mereka terpuruk dan tanpa harapan. Tapi Tuhan meminta Yeremia untuk berseru dan berdoa kepada Tuhan karena pada Tuhan ada jawaban. Pemulihan Tuhan terjadi ketika kita bertobat dan memohon. Tuhan menegaskan kepada Yeremia bahwa Tuhanlah yang menjadikan, membentuk dan menegakan bumi. Untuk mengalami pemulihan Tuhan, kita harus mengakui kuasa Tuhan dan berserah sepenuhnya pada proses Tuhan.

 

Tuhan menyampaikan janji pemulihan bagi Yehuda. Tuhan yang sudah menghajar Yehuda dalam murkaNya, akan menyatakan kasih setiaNya lagi. Tuhan yang membuang Yehuda ke Babel, akan membawa mereka pulang kembali. Tindakan pemulihan Tuhan diungkapkan dalam istilah: menyembuhkan, memulihkan, membangun, mentahirkan, mengampuni, memberi kesejahteraan dan keamanan. Ternyata pemulihan Tuhan berlangsung secara total dan menyentuh seluruh aspek kehidupan Yehuda. Pemulihan Tuhan tidak setengah – setengah. Pemulihan Tuhan tidak memakai sistem cicil. Apa saja aspek pemulihan Tuhan bagi Yehuda? Pemulihan secara jasmani yakni Tuhan mendatangkan kesehatan dan kesembuhan. Pemulihan infrastruktur: Tuhan membangun kembali kota yang sebelumnya mati dan gedung – gedung yang sebelumnya dirobohkan. Pemulihan ekonomi: Tuhan memberi kesejahteraan, tempat yang sebelumnya kering dipulihkan menjadi padang rumput dengan hasil panen dan hasil ternak kambing domba. Pemulihan sosial: Tuhan mengembalikan Yehuda ke Kanaan. Kota dan jalanan yang sepi menjadi ramai kembali. Pemulihan budaya: Identitas Yehuda sebagai bangsa dipulihkan. Pemulihan politik: Tuhan mengembalikan kejayaan Yehuda di mata bangsa – bangsa lain. Pemulihan keamanan: Tuhan memberi keamanan yang berlimpah. Bukan hanya sampai di situ, Tuhan juga memulihkan secara rohani  (Pemulihan Rohani) yakni Tuhan mentahirkan kesalahan dan mengampuni dosa. Jadi pemulihan yang bersumber dari Tuhan adalah pemulihan secara total dan holistik (menyeluruh). Apa hasil dari pemulihan Tuhan? Umat Tuhan yang dipulihkan akan tampil beda. Yang sebelumnya terpuruk dan tanpa harapan akan bergirang dan penuh sukacita. Yang sebelumnya sesak dan terhimpit akan bersukaria. Umat akan mengucapsyukur dan mempersembahkan korban dalam rumah Tuhan. Pemulihan Tuhan bukan sekedar proses mengembalikan seperti sedia kala tapi juga sebuah proses “pembaruan” untuk membentuk setiap pribadi dan persekutuan menjadi lebih benilai dan lebih bermakna.  

 

Kita semua pasti merindukan pemulihan. Dipulihkan dari sakit, dari hubungan rumah tangga atau hubungan dengan sesama yang retak; dari keterpurukan ekonomi dan lain - lain. Kadangkala didalam proses pemulihan Tuhan, kita diganjar terlebih dahulu dengan berbagai persoalan yang menyesakkan. Ikuti proses dari Tuhan. Pada Tuhan ada jawaban. Bukalah hati dan memohon dalam pertobatan: Ya Tuhan, pulihkanlah kami. Ingatlah, pemulihan Tuhan terjadi bagi hati yang berserah pada proses Tuhan. Pemulihan tidak akan terjadi jika hati masih menyimpan keraguan, amarah, sakit hati, kebencian atau dendam. Kita tidak mengalami pemulihan jika saat sakit, sudah berdoa tapi masih ragu. Saat ada konflik dengan pasangan atau rekan lalu masih terus menyimpan sakit hati. Saat keadaan tanpa harapan dan kita cepat putus asa. Tapi bagaimanapun keadaan kita, Tuhan dalam rencana kekalNya tetap memulihkan kita. Ia telah memulihkan kita dari dosa dalam karya Yesus Kristus. Tuhan jugalah yang menjadi sumber pemulihan bagi Waropen, bagi GKI, bagi Papua dan bagi dunia. Pemulihan Tuhan berlangsung ketika dunia dihantam Pandemi Covid 19. Pemulihan Tuhan terjadi saat Ottow dan Geissler tiba di Mansinam, 5 Februari 1855. Pemulihan Tuhan terjadi pada 26 Oktober 1956 dalam Sidang Sinode Umum di mana Naskah Tata Gereja disahkan dan Gereja ini berdiri sendiri. Pemulihan Tuhan berlangsung ketika dalam Sidang Sinode XVIII di Waropen, amandemen Tata Gereja di sahkan. Pemulihan Tuhan tetap berlangsung bagi kita semua. Oleh sebab itu marilah kita bersukacita dan membawa korban syukur bagi Tuhan yang telah menyertai GKI sampai pada usia 66 tahun hari ini. Badai dan gelombang terus menerjang kita dengan persoalan – persoalan sosial, politik, ekonomi di Papua tapi kita mengimani: kasih Tuhan menggerakkan kemadirian Gereja, mewujudkan keadilan, perdamaian dan kesejahteraan. Dari perahu zending ke perahu GKI, membaca cuaca dan mengembangkan layar, mendayung di pusaran arus, mengarungi gelora samudra, Kapal GKI akan terus  berlayar maju, sebab kemudi Tuhan yang pegang. SELAMAT HUT ke – 66 GKI Di Tanah Papua.  Tuhan memberkati.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "TUHAN ALLAH SUMBER PEMULIHAN PAPUA DAN DUNIA (Yeremia 33:1-13)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

SETIA KEPADA TUHAN (I Korintus 4:1-5)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed