YESUS KRISTUS ADALAH IMAM BESAR YANG SEMPURNA (Ibrani 7:26-8:2)
Dalam dunia hukum, di pengadilan kita kenal pengacara yang menjadi pembela bagi terdakwa. Pengacara pasti mengerahkan segala pikiran dan daya upaya supaya kliennya terbebas dari jerat hukuman. Namun tidak ada pengacara yang mau menyerahkan dirinya untuk menanggung hukuman si klien. Tidak ada pengacara yang mau di penjara atau dihukum mati untuk menggantikan kliennya. Yesus menjadi pembela kita tapi bukan dengan cara seperti pengacara. Yesus tidak membela dengan menyampaikan alasan - alasan mengapa kita harus diselamatkan. Yesus menjadi pembela kita dengan menanggung hukuman dosa ganti kita. Dalam kitab Ibrani, Yesus disebut sebagai Imam Besar. Imam adalah seseorang yang bertugas untuk menjadi pengantara manusia kepada Tuhan. Menurut Perjanjian Lama, tugas Imam adalah memimpin upacara mempersembahkan korban penghapus dosa kepada Tuhan di hadapan banyak orang; memasuki tempat kudus serta mendoakan orang banyak; lalu keluar dari ruang kudus untuk memberkati orang banyak.
Pada zaman Perjanjian Lama, para imam besar adalah orang-orang berdosa, sehingga sebelum mempersembahkan korban untuk umat Allah, mereka harus lebih dulu mempersembahkan korban untuk diri mereka sendiri. Mereka memiliki masa tugas yang terbatas, paling tidak setiap imam besar harus diganti saat ia meninggal. Para imam besar itu tidak sempurna. Pada zaman Perjanjian Baru, Tuhan Yesus adalah Imam Besar yang sempurna. Dia mempersembahkan korban yang sempurna, yaitu darah-Nya sendiri, sehingga Dia bisa menjadi Pengantara antara Allah dan manusia selama-lamanya. Yesus jauh melebihi Imam dalam Perjanjian Lama. Imam dalam Perjanjian Lama memperdamaikan umat dengan Allah melalui pengurbanan hewan, Yesus malah mengurbankan diri-Nya sendiri sebagai tebusan dosa kita. Pengurbanan hewan hanya menutup dosa sementara waktu, pengurbanan Tuhan Yesus menebus dosa untuk selama-lamanya.
Dalam rumusan Pengakuan iman Rasuli terdapat kalimat: “Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa.” Kita diampuni oleh kematian Kristus. Kita dimenangkan oleh kebangkitan-Nya. Tapi tidak hanya sampai di situ. Yesus yang bangkit itu naik ke Sorga. Ini menunjukan bahwa Yesus adalah Allah karena Yesus kembali ke tempat dari mana Yesus datang. Yesus duduk di sebelah kanan Bapa sebagai Raja yang berkuasa di Sorga dan di bumi.
Dia adalah Imam kita dan Pembela kita dalam situasi dan keadaan apapun juga. Dia siap sedia menolong kita. Dia tidak jauh dari kita, Dia hanya sejauh doa. Karena itu tidak salah kalau kita berdoa selalu kita naikkan dalam nama dan kuasa Tuhan Yesus Juruselamat kita. Kita harus membayar mahal untuk memperoleh jasa seorang pengacara top. Hal ini berbeda sekali dengan Tuhan Yesus sebagai Imam Agung kita. Kita tidak perlu membayar apa pun kepada-Nya. Justru Dialah yang telah membayar lunas diri kita dengan pengurbanan diri-Nya di atas kayu salib. Hari ini ketika kita merayakan kenaikan Yesus maka kita patut bersyukur.
Yesus naik ke Surga tapi bukan meninggalkan kita. Ia pergi tapi bukan absen. Ia pergi tetapi kita tidak sendirian. Ia pergi supaya pulang kembali. Dengan kenaikanNya murid-murid diteguhkan untuk menjalani kehidupan dengan berani, menghadapi penderitaan dan percaya pada kebangkitan. Dan yang terpenting, murid-murid diberkati untuk senantiasa menjadi saksi bagi dunia atas kabar baik yang telah diwartakan Yesus Kristus kepada mereka. Kitapun diutus untuk menjadi saksi dalam tanggung jawab – tanggung jawab kita di tengah dunia. Singkat kata, bukanlah upaya kita seperti taat terhadap peraturan-peraturan agama, yang akan membawa kita mendekat dan diperdamaikan dengan Allah. Namun, penyerahan diri kita kepada anugerah Allah di dalam Yesus Kristus. Jadi, teruslah tumbuhkan sikap bergantung kepada Tuhan karena itulah yang dapat membawa kita semakin dekat dengan Tuhan.
Ingatlah, Gereja Kristen Injili di Tanah Papua adalah Gereja yang Injili. Bukan hanya ada nilai-nilai Injil pada gereja ini, tetapi juga setiap warganya mesti ada dalam gerakan penginjilan dunia. Maka jadilah saksi-saksi Tuhan melalui hidup kita, kapan dan di manapun kita berada. Kristus yang terangkat ke Sorga, yang hidupNya berakhir “ke atas” telah memberi teladan dengan menyatakan tanda – tanda kerajaanNya di bumi, maka kitapun menyatakan kasih dan damai sejahteraNya bagi dunia ini. Kuasa yang sama, yang menyertai para murid juga menyertai kita di sepanjang segala zaman. Amin. Selamat merayakan Kenaikan Tuhan Yesus Kristus.
I have decided to follow Yesus No turning back
BalasHapusAmin ...
Hapus