KORBAN ANAK DOMBA JANTAN; PEMBEBAS ISRAEL DARI MESIR (Keluaran 12:1-28)
Hari ini, Tuhan mengundang kita selaku Anggota Sidi Jemaat untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus. Melalui perjamuan Kudus kita dipersekutukan dengan Allah untuk memberitakan Kematian Kristus sampai Ia datang kembali. Yesus telah mati untuk kita. Ia adalah anak Domba Allah yang mengorbankan diriNya sendiri untuk menebus manusia dari dosa. Roti yang menajdi simbol dari tubuh Kristus yang terpecah dan Anggur yang menjadi simbol dari darah Kristus yang tercurah. Pengorbanan Yesus anak Domba Allah menggenapkan pembebasan Allah atas Israel dalam Paskah Perjanjian Lama. Pada pembacaan kita saat ini dari Keluaran 12:1-28, darah anak domba jantan menjadi menjadi korban penebus Israel. Darah yang dibubuhkan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu menjadi tanda bahwa Tuhan akan melewati rumah – rumah Israel. Darah yang dikurbankan menjadi tanda untuk keselamatan umat Tuhan bahwa tulah kesepuluh yakni kematian anak sulung tidak menimpa rumah itu. Roti tidak beragi dan sayur pahit dimakan untuk mengingat kuasa pembebasan Tuhan.
Keluaran 12:1-28 berbicara tentang ketetapan Paskah. Kata Paskah berarti “berjalan melewati”. Ini menunjuk pada tindakan pembebasan Tuhan bagi Israel ketika Tuhan menyelamatkan ("berjalan melewati") Israel dari perbudakan di Mesir. Tuhan membebaskan Israel dan menghukum Mesir dengan dengan menimpakan sepuluh Tulah atas Mesir. Sebelum Tulah kesepuluh yakni kematian anak sulung terjadi, Tuhan memberi ketetapan tentang Paskah bagi Israel. Ketetapan Paskah berupa pengurbanan domba yang darahnya dibubuhkan pada pintu rumah orang Israel, supaya mereka terhindar dari kematian anak sulung. Domba tersebut lalu dipanggang dan dimakan dengan roti tidak beragi dan sayur-sayuran pahit. Umat Israel harus memakannya dengan berpakaian lengkap untuk bepergian. Hal ini menunjukkan kesiapan untuk meninggalkan Mesir.
Pembebasan Tuhan bagi Israel harus menjadi Perayaan Paskah yang dilakukan Israel untuk mengingat kuasa pembebasan Allah. Umat Israel dari Generasi ke generasi harus mengingat bagaimana Tuhan menghukum bangsa Mesir dengan cara membinasakan anak-anak sulung keluarga-keluarga Mesir. Sedangkan umat Tuhan diluputkan dari kematian anak sulung oleh karena darah yang ditaruh di ambang pintu rumah-rumah mereka. Allah betul-betul hadir, menghukum orang-orang Mesir, dan menyelamatkan umat Israel.
Hari ini, dengan memenuhi undangan Tuhan dan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, marilah kita merenungkan karya penyelamatan Allah bagi manusia. Allah mengasihi seluruh umat manusia. Bila darah anak domba jantan menyelamatkan Israel maka Yesus menjadi anak domba Allah yang darahNya tercurah untuk menyelamatkan kita sekalian. Kematian Yesus memberi kehidupan. Darah Kristus memulihkan kita. Maut dan dosa takluk oleh karena pengorbanan Anak Domba Allah. Kristuslah domba Paskah yang sejati. Oleh sebab itu melalui Perjamuan Kudus ini marilah kita menghargai dan mensyukuri tubuh dan darah Kristus yang menebus kita. Bersihkanlah hati sungguh – sungguh atas lawatan Tuhan bagi kita. Berdoalah untuk memohon kehadiran Tuhan di hidup kita agar kita dilayakan untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus ini.
Yesus adalah Anak Domba yang mengorbankan diriNya untuk keselamatan manusia. Siapkanlah hati untuk duduk di meja Tuhan sambal mengingat bahwa setiap kali kita memakan dari roti yang menjadi simbol tubuh Kristus yang terpecah dan meminum dari anggur yang menjadi simbol darah Kristus yang tercurah maka kita memberitakan kematian Yesus sampai Ia datang kembali. Yesus adalah anak Domba Allah yang telah menebus kita. Masuklah pada meja Tuhan yang kudus dengan mengingat karya pengorbanan Kristus yang Agung. Tuhan memberkati kita dengan FirmanNya. Amin.
Belum ada Komentar untuk "KORBAN ANAK DOMBA JANTAN; PEMBEBAS ISRAEL DARI MESIR (Keluaran 12:1-28)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.