BERSAMA YESUS DI DALAM FIRDAUS (Lukas 23:33-43)
Pada Salib di Golgota, darah yang suci tercurah, kasih yang ajaib dinyatakan demi keselamatan manusia. Yesus Juruselamat kita menyerahkan nyawaNya. Pada Jumat yang Agung telah terjadi kematian kudus. Kalau dalam kematian pada umumnya, nyawa manusia diambil kembali oleh Tuhan sang pencipta tetapi pada jumat yang Agung Yesus sendiri menyerahkan nyawaNya sendiri untuk menebus dosa manusia.
Peristiwa “Yesus Disalibkan” dalam Lukas 23:33-43 menjadi perenungan bagi kita sebagai orang percaya yang merayakan Jumat Agung di tahun 2022. Yesus disiksa, disakiti, diolok, dihina, diludahi, ditelanjangi, dibuat tak berdaya, hingga akhirnya disalibkan. Pada masa Yesus, penyaliban hanya dikhususkan untuk para budak yang melakukan kesalahan, dan penjahat yang terjahat. Yesus menerima hukuman yang paling terhina. Di bukit Golgota, Yesus disalibkan bersama dua orang penjahat. Ia terhitung diantara para pemberontak. Ia Yesus yang disalibkan menjadi tontonan dan bahan tertawaan orang banyak yang menukarNya dengan Barabas. Mereka membuang undi untuk membagi pakaian Yesus. Para pemimpin mengejek Yesus. Para prajurit mengolok-olokan Yesus. Mereka bukan hanya menyiksa tubuh Yesus, mereka bukan hanya mempermalukan harga diri Yesus tapi mereka juga menginjak – nginjak status Yesus sebagai Mesias dan Raja. Mereka bahkan menghujat Yesus selaku Juruselamat.
Tapi saudaraku, di Salib Yesus di Golgota itu ada kasih yang besar. Di Golgota Yesus memberi pengampunan: Kata – kata pertama dari tujuh perkataan Yesus dikayu salib adalah sebuah Doa: “Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Pengampunan itu bukan hanya berlaku bagi orang – orang Yahudi yang menjadi pelaku penyaliban Yesus tapi berlaku bagi kita semua. Sebab Yesus mati untuk kita semua. Memang pada peristiwa penyaliban Yesus, kita belum lahir ke dunia ini tapi karena dosa kitalah Yesus disalibkan. Sesungguhnya kita ini tidak lebih dari sampah yang tidak ada harganya.Tetapi kasih Yesus begitu besar sehingga Dia rela mati diatas kayu salib hanya untuk menebus dosa kita (Yoh 3:16). Tak ada kasih yang sedemikian besar seperti yang dilakukan Yesus demi menyelamatkan kita. Pengorbanan Yesus di Salib tidak dapat dinilai dengan apapun yang ada di dunia ini. Terlalu mahal dan sangat mahal untuk kita. Yesus yang sudah rela menanggung hukuman atas perbuatan dosa manusia ternyata masih memohon pengampunan bagi manusia.
Yesus bukan sekedar memohon pengampunan tapi Yesus juga menerima penjahat yang tergantung bersamaNya. Penjahat itu menyadari bahwa ia layak menerima hukuman dan ia percaya bahwa Yesus adalah orang benar yang menanggung hukuman padahal Yesus tidak berbuat sesuatu yang salah. Di kayu salib pada bukit Golgota itu, Yesus menyatakan kasihNya yang menebus dan menyatakan anugerah keselamatan bagi penjahat itu. Karena itu, percayalah pada Yesus, sebab hanya melalui Dialah kita dapat diselamatkan. Dan bagi kita yang sudah percaya pada Yesus, janganlah kita menjual kematian Yesus dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Tanggalkan segala dosa. Putuskan segala ikatan yang menyebabkan kita jauh dari kasih Tuhan. Dengan hati beriman kita memandang pada Salib di Golgota dan hidup dalam pertobatan, ketaatan dan penyangkalan diri. Marilah kita menghayati kematian Yesus dengan penyesalan atas dosa dan pertobatan atas semua yang pernah kita lakukan. Ada orang-orang yang mau menjadikan Yesus sebagai juruselamat tapi tidak mengijinkan Yesus menjadi Tuhan atas hidupnya. Ada orang – orang yang menyebut diri percaya kepada Yesus tetapi masih memberi diri pada kuasa kegelapan. Yesus hanya berada diluar. Yesus tidak diijinkan menjadi Tuhan yang mengatur hidupnya atau mengatur tingkah lakunya. Marilah kita memberi hidup untuk diperbaharui dalam pengakuan dan perilaku agar kita makin setia dalam iman dan perbuatan yang memuliakan Allah. Pandanglah salib Kristus, Ia telah mati untuk mengalahkan kuasa dosa dan maut. Pada Jumat yang Agung ini kita menyadari pengorbanan Kristus yang mulia, kasih Allah yang besar dan kitapun bertobat agar kasih Allah yang besar memperkenankan bersama Allah di Firdaus hari ini. Selamat merayakan Jumat Agung. Selamat mempersiapkan diri untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus. Tuhan memberkati. Amin.
Belum ada Komentar untuk "BERSAMA YESUS DI DALAM FIRDAUS (Lukas 23:33-43)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.