NATAL UNTUK PEMUDA: MENJADI PEMUDA YANG TULUS HATI (Matius 1:18-25)
Lalu malaikat Tuhan datang kepada Yususf dalam mimpi dan menyampaikan rencana besar Allah atas dunia. Bahwa anak yang dikandung itu adalah dari Roh Kudus dan bahwa Allah memakai Yusuf dan Maria dalam maksudnya untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Mimpi inilah yang meneguhkan keberanian Yusuf untuk mengambil Maria sebagai istrinya (ayat 24). Saudaraku, Yusuf memilih dan mengambil keputusan untuk mengikuti rencana Allah. Yusuf meletakan kehendak Tuhan lebih utama dari ego dan harga dirinya bahkan impiannya sebagai seorang anak muda. Yusuf benar – benar menjaga kehormatan Maria. Yusuf tidak bersetubuh dengan Maria sampai Yesus lahir. Yusuf mengimani rencana keselamatan Allah bagi umat manusia melalui Yesus. Yusuf adalah contoh anak muda yang taat, berani memilih dan mengambil keputusan bahwa panggilan Tuhan bagi hidupnya jauh lebih penting dari ambisi kemudaannya.
Tahun ini kita merayakan Natal Yesus Kristus dengan tema sentral : Cinta Kasih Kristus yang menggerakkan persaudaraan (I Petrus 1:22). Yesus sangat mengasihi saya dan saudara. Kita semua telah mengalami cinta kasihNya. Masih bernafas, sehat menikmati masa muda, patah hati tapi masih hidup, berduka tapi mendapat penghiburan, sakit dan beroleh pemulihan, itu bukti cinta Tuhan. Karena itu mari maknai Natal Yesus Kristus dengan menjalani hidup bukan menurut kesenangan masa muda tapi seturut rencana Allah. Dalam kesaksian Alkitab, Tuhan memakai orang – orang muda untuk menggenapi rencanaNya. Tuhan memakai Yusuf yang tulus hati. Tuhan pakai Maria yang taat. Tuhan pakai Ester menjadi pemimpin. Yeremia yang masih muda bahkan sejak dalam kandungan sudah ditetapkan menjadi nabi. Tuhan pakai Timotius anak muda yang menjadi teladan. Sekarang juga Tuhan pakai orang – orang muda dalam Gereja. Pemuda adalah tulang punggung gereja. Pemuda adalah tiang – tiang persekutuan. Apalagi menuju Sidang Sinode, tulang punggung harus kuat, tiang – tiang harus kokoh. Seringkali sebagai anak muda, kita lebih suka memilih hidup yang senang – senang, santai, dan mudah. Kalau ada yang menggangu kesenangan kita, kita marah. Hari ini kita belajar dari Yusuf untuk menjadi pemuda yang tulus hati. Tulus hati artinya punya hati yang bersih, lurus tidak serong, jujur, ikhlas.
Rayakanlah Natal Yesus Kristus bukan dengan pesta pora kesenangan muda - mudi tapi dengan ketaatan dan ketulusan hati. Berilah hidup masa muda seperti Yusuf yang dipakai sebagai alat untuk penggenapan rencana Allah. Dipakai Allah sebagai alat untuk menggenapkan rencana Allah berarti harus mengorbankan hasrat, harapan, atau ambisi kita. Bahkan mungkin kita merasa bahwa harga diri kita pun ikut dirampas. Dan bersedia mengikuti jalan – jalan dan rencana Allah bagi hidup kita. Hanya di dalam Yesus dan mengikuti rencanaNya maka masa muda kita akan indah dan menjadi berkat. Tuhan memberkati. SELAMAT MERAYAKAN NATAL DAN TAHUN BARU.
Belum ada Komentar untuk "NATAL UNTUK PEMUDA: MENJADI PEMUDA YANG TULUS HATI (Matius 1:18-25)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.