ALLAH BERKEHENDAK UNTUK MEMBERI KESELAMATAN (I Timotius 2:1-7)
Manusia hanya dapat memahami Allah dalam kerangka berpikir yang terbatas. Allah lebih dari apa yang kita pikirkan secara manusia. Manusia terbatas sedangkan Allah tidak terbatas. Kuasa Allah tak terbatas. Kasih Allah tak terhingga. Rencana Allah tak terselami. Kedaulatan Allah tak berakhir. Dan kita bersyukur sebab kita dapat memahami kehendak Allah melalui FirmanNya. Kita dapat mengenal Allah yang suci dan tak terbatas dalam AnakNya Yesus Kristus. Yesus adalah Juruselamat yang menjadi pengantara Allah dan manusia. Yesus telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan bagi semua manusia. Dalam kasihNya Allah menyelamatkan karena Allah berkehendak untuk memberi keselamatan. Inilah yang disampaikan Paulus kepada Timotius dalam bacaan Alkitab hari ini I Timotius 2:1-7. Dan kita merenungkan bagian Alkitab ini dalam tema khotbah: ALLAH BERKEHENDAK UNTUK MEMBERI KESELAMATAN.
Paulus menasihati Timotius dan jemaat Tuhan untuk menaikkan permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur. Bukan mendoakan diri sendiri. Bukan mengingat kepentingan sendiri. Tapi berdoa untuk semua orang. Bersyafaat untuk raja – raja dan semua pembesar. Itulah sikap iman yang baik dan yang berkenan kepada Allah. Kita berdoa bagi semua orang termasuk pemerintah dan pembesar bahkan pemerintah dan pembesar yang berlaku jahat. Kita berdoa bagi mereka semua sebab semua orang adalah sasaran dari keselamatan Allah. Keselamatan Allah bersifat universal menjangkau segala suku bangsa, bahasa, wilayah, status sosial, ekonomi, politik dan seluruh aspek kehidupan manusia. Paulus, Timotius dan kita sekalian dipanggil sebagai pemberita yang memberi kesaksian lewat cara hidup dan ketekunan berdoa. Cara hidup kita dan doa – doa kita menjadi kesaksian dan pemberitaan keselamatan dan kasih Allah.
Mendoakan orang lain termasuk pemerintah dan penguasa merupakan wujud pernyataan iman jemaat. Seringkali kitakecewa terhadap kinerja pemerintah. Kita kurang puas terhadap pelayanan publik. Kita marah atas ketidakadilan yang terjadi. Kita memiliki banyak gagasan tentang apa yang seharusnya dilakukan pemerintah. Semua itu dapat terjadi dalam dinamika kehidupan bersama. Namun disamping sikap, perkataan, perdebatan dan tudingan kita terhadap para pembesar, Allah menghendaki kita mendoakan mereka. Sudah kita berdoa bagi mereka saat hati kita terluka? Apakah kita mendoakan mereka ketika mulut kita berteriak dalam amarah? Belajarlah untuk tenang dan berdoa. Kita berdoa bukan karena kita kompromi dengan ketidakadilan atau menutup mata terhadap hal – hal tidak benar yang dilakukan. Kita berdoa bukan karena pasrah terhadap keadaan atau karena merasa tidak dapat berbuat apa – apa. Kita berdoa karena mengimani kuasa doa yang dapat mengubah dunia. Kita berdoa karena percaya Allah sedang bekerja. Kita berdoa karena Allah dimuliakan di dalam setiap doa. Bukankah Allah tak terbatas kuasaNya? Maka berdoalah agar kuasa Allah terjadi tapi bukan menurut keinginan hati kita. Dalam doa kita belajar untuk menempatkan perasaan, keinginan dan idealisme kita dalam iman kepada Allah. Kita berdoa agar kehendak Allah yang terjadi bukan keinginan kita. Allah menghendaki semua orang, termasuk pemerintah, diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Sebab hanya dengan mengenal Allah dan melakukan kebenaranNya maka semua orang dapat mengalami damai sejahtera.
Marilah berdoa agar tanda – tanda kehadiran kerajaan Allah dialami oleh semua orang. Bersyafaatlah bagi bagi dunia agar kuasa dan keadilan Allah dinyatakan. Doakanlah pemerintah agar diberi hikmat dan hati yang bijaksana untuk menjadi pemimpin dalam kehidupan masyarakat. Doa, permohonan dan ucapan syukur yang dinaikan dalam iman, ketekunan dan pengharapan tidaklah sia – sia sebab doa ibarat air dalam kegersangan hati yang hampa. Doa adalah nafas kehidupan orang percaya. Dalam doa, Allah menyatakan anugerahNya bagi orang percaya. Namun kita tidak hanya berdoa saja. Kita juga menyatakan kehidupan doa dan sikap hidup sehari – hari. Hidup yang berkenan kepada Allah. Hidup yang memberitakan Injil. Hidup yang menyatakan kasih sejati Allah yang menyelamatkan dan anugerah melimpah bagi orang yang percaya. Supaya setiap orang yang ‘tersesat’ dapat merasakan kasih Kristus dan mengetahui jalan-jalan kebenaran. Sehingga mereka pun dapat diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal. Berdoalah dan hiduplah sesuai dengan kehidupan doamu agar Allah semakin dimuliakan dan damai sejahteraNya dialami semua orang. Amin. SELAMAT HARI MINGGU. TUHAN MEMBERKATI.
On Youtube: ALLAH BERKEHENDAK UNTUK MEMBERI KESELAMATAN
Belum ada Komentar untuk "ALLAH BERKEHENDAK UNTUK MEMBERI KESELAMATAN (I Timotius 2:1-7)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.