MENJADI PRIBADI YANG MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH (I Yohanes 2:1-6)
Kehendak artinya kemauan, keinginan dan harapan yang keras. Yesus, Juruselamat kita memilih melakukan kehendak Bapa. Di Taman Getsemani Yesus berdoa: “… tetapi bukan kehendakKu melainkan kehendakMulah yang terjadi”. Hidup Yesus adalah hidup yang melakukan kehendak Bapa. Hidup kita sebagai orang percaya bukan sekedar hidup untuk menjadi pribadi seorang manusia tapi kita mesti menjadi pribadi yang melakukan kehendak Allah. Tema khotbah kita dari I Yohanes 2:1-6 adalah menjadi pribadi yang melakukan kehendak Allah.
Bacaan kita berisi nasihat agar setiap orang percaya mengenal Allah dengan sungguh – sungguh. Kata “mengenal” dalam teks ini mengandung arti “pengenalan yang datang dari pengalaman, yaitu pengalaman menjalani hidup bersama”. Jadi, orang yang mengenal Allah adalah orang yang memiliki persekutuan yang intim dengan Allah. Semakin mengenal Allah berarti semakin taat melakukan perintahNya.
Pengenalan akan Allah terlihat melalui sikap hidup setiap hari. Yohanes menyampaikan bahwa jika seseorang mengaku mengenal Allah tetapi tidak taat melakukan kehendak Allah maka ia adalah pendusta. Nasihat dalam surat I Yohanes mendorong jemaat agar tetap teguh berpegang kepada kebenaran di dalam Kristus dan bukan ajaran – ajaran palsu di luar Kristus. Yohanes menyapa pembaca suratnya dengan sapaan “anak – anakku”. Ini adalah sebuah sapaan dan peneguhan status sebagai keluarga Allah untuk mengingatkan jemaat agar tetap setia kepada Tuhan dan tidak terpengaruh oleh pengajaran-pengajaran palsu dari para pendusta. Yohanes menunjukan perbedaan orang percaya dan para pendusta dengan perbandingan yang kontras: terang dan gelap, kebenaran dan kebohongan, kasih dan kebencian, mengasihi Allah dan mengasihi dunia.
Ada ciri yang sangat berbeda antara orang yang mengenal Allah dalam ucapan dan pengetahuan semata dengan orang yang mengenal Allah dengan sepenuh hati dan hidup. Orang yang mengenal Allah tidak lagi hidup di dalam dosa. Dosalah yang membinasakan kita, sebab upah dosa adalah maut. Orang yang mengenal Allah pasti taat melakukan perintah Allah. Hidup dengan mengikuti teladan Yesus dan menyenangkan hati Tuhan. Orang yang mengenal Allah mensyukuri betapa besar kasih Allah dan menyatakan kasih Allah itu bagi semua orang. Orang yang mengenal Allah bersedia dibaharui sifat dan karakternya agar menjadi serupa dengan Allah. Orang yang mengenal Allah segala tindak-tanduknya hanya berdasarkan firman Allah. Jadi mengenal Allah tidak dapat dipisahkan dari bagaimana dan dengan cara apa kita hidup.
Yohanes memaparkan bahwa seseorang yang mengenal Allah tidak berarti hidupnya
sama sekali bebas dari dosa. Orang yang mengenal Allah justru adalah orang yang
menyadari kelemahan dan dosanya. Orang yang mengenal Allah bisa saja jatuh ke
dalam dosa, tetapi tidak lagi hidup dalam dosa. Orang yang mengenal Allah jujur
mengakui dosa-dosanya di hadapan Allah dan memohon pengampunan kepada Yesus
Kristus sebagai pengantara dirinya dengan Allah.
Apakah kita sudah sungguh-sungguh hidup dengan mengikuti gaya hidup Kristus? Apakah kasih Kristus terpancar dalam perkataan dan tindakan kita? Apakah kehendak kita atau kehendak Kristus yang kita lakukan dihidup kita? Mari menjadi pribadi yang melakukan kehendak Allah dengan taat melakukan perintahNya dalam panggilan hidup kita masing-masing, baik di rumah, di tempat kerja, di gereja, dan di masyarakat. Mari kita hidup sebagai pribadi yang melakukan kehendak Allah. Menjadi pribadi yang mengikuti gaya hidup Kristus dengan melakukan apa yang dilakukan oleh Yesus. Mengasihi meskipun dibenci. Melayani bukan dilayani. Melakukan kebaikan tanpa pamrih. Mengampuni dengan tulus dan setia sampai akhir. Kita pasti menyadari bahwa dengan kehebatan kita sebagai manusia tak akan mungkin kita dapat mengenal Allah dengan sungguh – sungguh dan melakukan perintahNya apalagi di tengah situasi dunia dengan berbagai godaannya saat ini. Tapi janganlah pesimis lalu jauh dari Tuhan. Ingatlah bahwa Yesus adalah pengantara yang mendamaikan kita dengan Bapa. Yesus memampukan kita dalam kuasaNya untuk hidup mengenal Bapa dan melakukan kehendakNya. Semuanya kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan. Amin. Tuhan memberkati. Selamat hari Minggu.
Khotbah on youtube: Menjadi pribadi yang melakukan kehendak Allah
Belum ada Komentar untuk "MENJADI PRIBADI YANG MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH (I Yohanes 2:1-6)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.