INJIL YANG BERBUAH DALAM HIDUP ORANG MAMBUI (Lukas 6:43-45)
Mino, daida, bawa, etaku, nana di Sera Yesus.
Rifuni ri daiai rifuaino afa wenighaiye womo. Pinang tetap menjadi pinang, tidak menjadi kelapa. Yesus berkata: “setiap pohon dikenal dari buahnya”. Buah Ara tidak dihasilkan dari semak duri. Tina rowea (Injil) kabar baik, benihnya sudah ditaburkan ketika Tuhan mengutus hambaNya Cornelius Bonai bagi orang Mambui. Sejak 18 Agustus 1938, maka hari ini, sudah 83 tahun orang Mambui dimenangkan oleh Injil.
Kita merayakan 83 tahun Pekabaran Injil di Kampung Mambui dalam rasa syukur walaupun dunia saat ini sedang diguncang oleh Covid 19. Orang Mambui pergi ke kampung lama untuk pembersihan tugu. Tugu yang menjadi peringatan sebuah sejarah kemenangan. Panitia HUT Pekabaran Injil membuat lomba – lomba yang meriah: Lomba Mancing, Lomba Dayung, Lomba Gaplek. Dan hari ini, orang Mambui yang ada di Waropen maupun yang ada di tanah rantau, kita semua bersukacita karena Injil sudah memenangkan hidup orang Mambui.
Dalam ibadah syukur hari ini, kita telah mendengar Sejarah Pekabaran Injil (TINAWA INJILI RAMAWEGHA). Kita menyaksikan refleksi; Kehidupan orang Mambui dalam perkembangan zaman. Kita beribadah dan menyanyikan pujian bagi Tuhan dengan bahasa ibu kita. Kita membaca Alkitab dari Kitab Injil Lukas terjemahan Bahasa Waropen (Tinarowea Lukas). Kita mendengar Yesus berbicara untuk kita dalam bahasa kita sendiri.
Setiap pohon dikenal dari buahnya. Pengajaran Yesus ini adalah untuk membongkar kepalsuan orang – orang Farisi dan untuk menegaskan kehidupan yang benar dari seorang murid Tuhan yang sejati. Hari ini kita harus merenung kehidupan kita masing – masing. Apakah hidup kita adalah hidup seorang murid yang sejati atau yang palsu?
Buah adalah tanda bahwa tanaman atau pohon itu bertumbuh dengan baik. Buah menjadi tanda bahwa tanaman atau pohon itu sudah dewasa, karena sebuah tunas atau anakan tentu tidak dapat berbuah. Dari buah kita dapat mengukur kualitas pohon. Buah busuk berarti pohon tra baik. Berbuah adalah tanda bahwa kita adalah murid sejati. Injil sudah ditaburkan, bagaimana buahnya dalam hidup orang Mambui?
Buah Injil tidak ditentukan dari seberapa lama ikut Tuhan, karena bisa jadi sudah 83 tahun Injil memenangkan orang Mambui tapi masih ada yang mengeraskan hati untuk Tuhan. Masih ada yang menyimpan kekuatan – kekuatan lain dalam hidu., Buah Injil juga tidak ditentukan oleh seberapa aktif kita melayani Tuhan, karena bisa jadi kita aktif melayani Tuhan tapi masih menyimpan irih hati dan kebencian dalam hidup. Buah Injil itu dihsilkan dalam praktek hidup.
Buah Injil berbicara tentang hidup yang menjadi berkat bagi orang lain. Hidup yang berguna atau berdampak bagi orang lain. Buah itulah yang ingin Tuhan lihat dalam kehidupan setiap orang Kristen. Kunci agar Injil berbuah dalam hidup kita adalah tinggallah di dalam Yesus karena diluar Kristus kita tidak dapat berbuah. Apa ukurannya kita tinggal di dalam Yesus? Hidup kita sepadan dengan Injil. Tinggal dalam Tuhan berarti taat melakukan FirmanNya. Bersedia dipangkas dan dibersihkan oleh Firman Tuhan setiap saat. Berbuah berarti melayani dan mempermuliakan Tuhan sesuai tugas yang Tuhan berikan. Jadi permuliakanlah Tuhan melalui tugas sebagai suami, sebagai nelayan, sebagai guru, sebagai pelayan. Hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Hiduplah di dalam Injil supaya buah yang dihasilkan adalah buah berkat. Hidup yang sudah dimenangkan oleh Injil dan hati yang sudah diperbaharui oleh Roh Kudus senantiasa dipimpin oleh Kristus dan dipenuhi kebenaran firman Tuhan. Hidupnya pasti berbuah. Yesus berkata: “jika kamu berbuah banyak maka Bapaku dipermuliakan”. SELAMAT MERAYAKAN HUT ke 83 PI DI KAMPUNG MAMBUI DENGAN TERUS BERBUAH BAGI KEMULIAAN TUHAN. Amin
Belum ada Komentar untuk "INJIL YANG BERBUAH DALAM HIDUP ORANG MAMBUI (Lukas 6:43-45)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.