TUHAN AKAN MENJADI ALLAHKU (Kejadian 28:10-22)

Saudaraku, kita telah berada di anak tangga ke – 3 tahun Rahmat Tuhan yang baru Tahun 2021. Apa perasaan kita hari ini? Senang karena cuaca hari ini cerah? Malas dan kurang bersemangat karena cuaca di tempat saudara sedang hujan? Bersyukur karena semua hal di hidup saudara berjalan dengan baik? Atau bergumul karena hidup tetap pelik, pergumulan tak pernah usai? Marah karena seseorang membuat saudara kesal? Atau merasa lucu dengan sesuatu yang konyol? Sedih karena ditinggalkan orang – orang yang dikasihi? Mari jujur dengan perasaan kita masing – masing saat ini. Apapun yang kita rasakan, Allah peduli dengan kita.

 

Dalam pembacaan Kejadian 28:10-22 Yakub sedang ketakutan dan tertekan. Esau kakaknya ingin membunuhnya, karena berkat dan hak kesulungan yang diperoleh Yakub dari Isak. Esau merasa dikelabui  oleh adiknya sendiri. Yakub tahu bahwa Esau tidak main – main. Yakub sadar, nyawanya sedang terancam. Atas saran Ribka, Yakub melarikan diri ke rumah Laban pamannya. Perjalanan Yakub bukan perjalanan tamasya, bukan perjalanan liburan tetapi sebuah pelarian. Jarak antara Bersyeba ke Betel kurang lebih 64 Km Yakub menempuhnya berjalan kaki, seorang diri dan terancam. Yakub ini anak kesayangan ibunya. Tiba – tiba ia harus pergi jauh dari ibunya. Kita dapat membayangkan apa yang dirasakan Yakub saat itu. Takut. Tertekan. Sendirian. Kesepian. Menderita. Lelah. Letih. Lesu. Capek. Stress. Dan perjalanan masih panjang untuk tiba di Haran tempat Laban pamannya, kurang lebih 100 Km.

 

Di tengah kacau balau perasaan yang dialami Yakub. Batu yang keraspun menjadi bantal yang terasa empuk bagi Yakub. Langit menjadi atapnya. Yakub tertidur dan bermimpi. Mimpi yang tidak biasa. Mimpi yang istimewa. Yakub melihat ada tangga menuju surga dan malaikat Tuhan lalu lalang di tangga itu. Allah  menampakkan diri kepada Yakub. Allah memperkenalkan diriNya. Allah membuat perjanjian dengan Yakub. Allah memberikan berkatNya kepada Yakub: Tanah, keturunan, berkat kepada seluruh bumi karena Yakub, penyertaan kemana saja Yakub pergi, dan janji untuk membawa Yakub kembali dalam kaum keluarganya. Tuhan Allah telah menggunakan otoritas tertinggi-Nya untuk melakukan Perjanjian dengan Yakub. Mimpi Yakub adalah sebuah penguatan dari Tuhan bahwa dalam keadaan apapun, bahkan ketika nyawanya terancam, Tuhan tidak akan meninggalkannya.

 

Yakub terbangun dari tidurnya, dia menyatakan sebuah kepastian “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya”. Yakub menyadari pemilihan Allah terhadap dirinya sebagai seseorang yang spesial. Tempat itu menjadi Betel: Rumah Allah. Perjumpaan itu menjadi titik balik kehidupan Yakub. Rasa takut, tertekan, sedih, rasa bersalah, terancam berubah menjadi penuh semangat, berani. Yakub berani menyongsong masa depannya. Yakub beroleh kekuatan melanjutkan perjalanannya. Yakub bernazar sebagaimana Tema Khotbah kita: Tuhan akan menjadi AllahKu. Yakub menjadi pribadi yang bukan hanya mendapat warisan dari Allah, tetapi juga akan dipakai Allah untuk menjadi berkat bagi dunia. Yakub mendirikan tugu peringatan sebagai pengingat kepadanya bahkan kepada keturunannya tentang Tuhan. Yakub memberikan persepuluhan untuk Tuhan dan mempersembahkan hidupnya sendiri menjadi milik Allah.

 

Hari ini saat kita meneruskan langkah di tahun 2021. Allah juga berjumpa dengan kita masing – masing, dalam kondisi kehidupan kita, dengan semua hal yang kita rasakan dan peristiwa yang kita alami. Allah mengikat perjanjianNya dengan Yakub juga dengan kita. Kekhawatiran atau harapan juga rencana – rencana kita di tahun yang baru ini ada di dalam kuasa Allah. Meski hari ini hidup terasa berat. Tidur di kasur dan bantal yang empuk tapi terasa bagaikan beralas batu, Allah hadir dalam kehidupan kita. Bahkan ketidaksempurnaan kita dipakai Tuhan untuk menggenapi rencanaNya. Suka duka dipakaiNya untuk kebaikan kita. Mari kita berkomitmen untuk memberikan seluruh hidup, keluarga dan persekutuan menjadi Ahli Waris seperti Yakub. Bangunlah mezbah bagi Tuhan dalam kehidupan setiap rumah tangga. Persembahkanlah persepuluhan dan semua yang terbaik bagi Tuhan. Bernazarlah: Tuhan adalah Allahku. Ia Tuhan mengutus kita untuk menjadi berkat bagi dunia di tengah pergumulan – pergumulan bersama. Barangsiapa menjadikan Allah sebagai Tuhannya, maka dia akan mengalami penyertaan dan perlindungan Tuhan.

 

Allah terus memperbaharui janjiNya. la adalah Imanuel yang sudah menyertai kita, tetap menyertai kita dan akan terus menyertai kita. Karena itu marilah kita terus berjalan, menjalani 52 Minggu di tahun 2021. Jika kita merasa tak kuat memikul salib kita. Tuhan tahu kemampuan kita. Saat kita lelah dan terjatuh, Ia menopang kita. Yakinlah bahwa kita tidak berjalan sendiri. Meskipun perjalanan ini bukan perjalanan 2021 yang mudah tapi Tuhan berjanji memberikan kita kekuatan dan menyertai kita disepanjang perjalanan kita. Selamat Hari Minggu, Tuhan memberkati. Amin

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "TUHAN AKAN MENJADI ALLAHKU (Kejadian 28:10-22)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed