PUJILAH ALLAH KARENA KEBAIKANNYA (Mazmur 105:1-45)
Hari ini Tema Khotbah kita dari Mazmur 105:1-45 yaitu PUJILAH ALLAH KARENA KEBAIKANNYA. Saudaraku, kita semua pasti mengakui bahwa Allah itu baik. Kita memuji Allah karena kebaikanNya. Tapi seperti apa kita memahami kebaikan Allah itu? Awal tahun 2021 diwarnai dengan beberapa peristiwa yang menggoncang kita yaitu Covid 19 belum juga hilang, kecelakaan pesawat, gempa bumi dan banjir. Mengikuti perkembangan berita itu, kitapun bersyukur bahwa kita masih sehat, selamat dan tidak terkena bencana. Lalu kita mengambil kesimpulan: Tuhan baik bagi kita. Pertanyaan kritis untuk kita: apakah kebaikan Tuhan tidak dinyatakan bagi orang – orang yang menderita karena Covid 19, bagi keluarga korban kecelakaan pesawat serta saudara – saudara kita yang terdampak gempa dan banjir? Apakah kita memuji Tuhan hanya bila kebaikanNya menyenangkan kita?
Saudaraku, dalam Mazmur 105 ini pemazmur mengungkapkan berbagai peristiwa dan pengalaman Israel bersama dengan Tuhan. Perhatian Mazmur ini adalah pujian dan ketaatan. Mazmur ini diawali dengan kata – kata ajakan yang aktif yaitu “bersyukurlah, serukanlah, perkenalkanlah, bernyanyilah, bermazmurlah, percakapkanlah, bermegahlah, carilah, ingatlah. Akhiran “lah” pada setiap kata kerja itu bermakna penegasan ajakan dan perintah. Israel tidak boleh mengabaikan puji – pujian kepada Allah. Selanjutnya, Mazmur ini mengingatkan Israel tentang perbuatan – perbuatan Allah di masa lampau. Ternyata Allah telah menyatakan kebaikanNya bagi Israel sejak permulaan sejarah bangsa itu. Sejak nenek moyang Israel: Abraham, Ishak, dan Yakub.
Allah memimpin Yusuf melalui jalan – jalan yang sulit. Yusuf bertumbuh di dalam krisis. Ada kebaikan Allah dibalik kesulitan yang terjadi. Allah juga membuat Israel menjadi bangsa yang terus berkembang sekalipun mereka berada di Mesir. Allah melakukan perbuatanNya yang ajaib ketika Israel keluar dari Mesir. Allah tetap memelihara umatNya. Tanda-tanda penyertaan Allah nyata dalam bentuk tiang awan dan api, makanan yang disediakan: “burung puyuh dan manna” juga minuman dari mata air yang terpancar di gunung batu. Semua itu bukti kebaikan Allah dalam masa senang maupun sulit, di Kanaan maupun di Mesir bahkan di padang Gurun. Allah setia pada janji-Nya dengan tetap memelihara umat-Nya. Kesimpulan dari perbuatan Allah di masa lampau adalah bahwa Allah terus memberkati, melindungi dan menyertai Israel dalam setiap tahapan sejarah bangsa itu. Kebaikan Allah bukan saja ketika Israel mengalami hal – hal yang menyenangkan tapi juga dalam masa – masa yang sulit.
Walaupun berbicara tentang perbuatan Allah di masa lalu tapi perhatian pemazmur tidak ditujukan hanya pada masa lalu, melainkan juga pada masa kini dan masa depan. Umat mesti memiliki keyakinan kokoh tentang masa depan serta tidak hidup dalam keadaan takut dan khawatir melainkan selalu memuji kebaikan Allah. Mazmur ini mengingatkan kita agar sebagai umat Tuhan, kita senantiasa memuji – muji Allah serta taat dan setia sebagai respons atas kebaikan Allah. Pujian dan kesetiaan kepada Allah bukan bersumber pada kekuatan rohani kita tetapi di dalam perbuatan-perbuatan Allah yang nyata. Kita mengimani bahwa hidup yang sedang dijalani dalam berbagai peristiwa yang terjadi tidak terlepas dari pengendalian Allah yang Maha Kuasa. Bahkan jalan – jalan hidup di tahun 2021 dan masa depan ada dalam kendali Allah. Sebagaimana Israel tidak terlepas dari pertolongan, perlindungan dan penjagaan Allah maka demikian pula dengan kita.
Itu berarti sikap iman kita untuk memuji Allah adalah karena kebaikanNya dalam segala situasi dihidup kita. Kebaikan Allah dinyatakan saat sehat maupun sakit, dalam keberuntungan maupun kemalangan, terdampak bencana maupun selamat. Allah mengendalikan seluruh kehidupan agar daun dan rumput, hujan dan kekeringan, tahun-tahun berkelimpahan panen dan berkekurangan, makan dan minum, kematian dan penyakit, kekayaan dan kemiskinan serta dalam segala sesuatu lainnya kita tetap memuji kebaikanNya. Kebaikan Allah memampukan kita untuk bersyukur di kala sesak, untuk tetap tersenyum meskipun hati menangis dan tetap bernyanyi kendatipun dengan air mata. Dengan merenungkan perbuatan-perbuatan besar Allah di setiap peristiwa yang terjadi maka kita akan semakin mengenal Allah dan menaruh pengharapan kepadaNya atas hari depan kita. Hidup akan menjadi puji – pujian kepada Allah bukan saja lewat nyanyian, doa dan penyembahan, tetapi juga dalam iman dan ketaatan. Iman yang memahami bahwa Allah berkuasa, perbuatanNya ajaib, sifatNya kudus dan setia, penghukumanNya pasti dan perjanjianNya kekal. Allah setia maka kitapun tetap setia. Kasih Allah itu kekal maka kitapun bersyukur, mencari Tuhan dan kekuatan-Nya, menaati FirmanNya dan bersaksi tentang kuasa serta kasihNya bagi dunia. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati
Belum ada Komentar untuk "PUJILAH ALLAH KARENA KEBAIKANNYA (Mazmur 105:1-45)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.